Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!
XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Apa itu Fixed Mobile Convergence (FMC) yang ingin digenjot oleh XL Axiata? Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
Sebelumnya, pada hari Jumat (3/5), Kominfo telah menerima kunjungan dari CEO PT XL Axiata, Dian Siswarini, dan rombongannya di kantor Kominfo.
Budi mengatakan bahwa pertemuan tersebut, salah satunya, memang membahas soal rencana merger yang akan dilakukan kedua operator seluler tersebut.
“Saya sudah bilang, ‘kami mendukung. Soal yang lain-lain, komersialnya, silakan kalian omongin sendiri,”
jelas Budi saat ditemui di Tapos, Depok pada peresmian Indonesia Digital Test House, Selasa (7/5).
Ia mengungkapkan bahwa Kominfo tidak akan ikut campur mengenai urusan bisnis ke bisnis (B2B) dalam upaya merger tersebut.
Budi menyatakan bahwa XL Axiata memang membuka diri terhadap rencana merger ini.
Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Kominfo juga pernah mengatakan bahwa merger tersebut diharapkan terjadi secepatnya. Menurut Budi, dengan adanya merger antara XL dan Smartfren, ekosistem telekomunikasi di Indonesia dapat menjadi sehat.
“Sudah bagus, tiga operator ini sehat. Dan saya minta jangan ada perang harga supaya industrinya sehat, investasinya berkelanjutan, perusahaannya lebih bagus, dan ujungnya, kan, ke pelayanan, ke masyarakat,”
ungkap Budi saat ditemui di kantor Kominfo, Selasa (30/4).
Jika terjadi merger, maka nantinya hanya akan terdapat tiga operator seluler di Indonesia, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XL Axiata/Smartfren.
Dengan jumlah operator seluler yang makin menyusut, Budi berharap bahwa pelayanan internet kepada masyarakat luas dapat menjadi lebih baik.