Satelit militer AS meledak setelah deteksi unsur asing di dekat Bumi
Puing-puing satelit ini pun berhamburan jatuh ke Bumi.
Sebuah satelit militer Amerika Serikat dilaporkan meledak setelah mendeteksi lonjakan suhu secara drastis di dekat bidang orbitnya.
Berusaha mengamati lonjakan suhu tersebut, satelit ini tiba-tiba ditemukan sudah dalam kondisi hancur dan puluhan potongan puing-puingnya jatuh ke orbit yang berbeda di seluruh Bumi.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Kapan Teleskop James Webb diluncurkan? Teleskop James Webb sendiri diluncurkan pada 25 Desember 2021 dari bandar antariksa Kourou di Prancis.
-
Apa yang dimaksud dengan Satelit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya. Satelit dirancang dan diluncurkan ke ruang angkasa untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari komunikasi, observasi bumi, navigasi, riset ilmiah, hingga keperluan militer.
-
Di mana astrolab ini ditemukan? Museum tersebut, ketika dihubungi oleh Gigante, belum mengetahui nilai sejarah penting yang dipunyai oleh astrolab tersebut.
-
Apa itu satelit LEO? Mengutip laman NASA, Jumat (11/8), satelit LEO memiliki ketinggian 2.000 km dari Bumi atau kurang. Letak orbit yang cukup dekat dengan Bumi, umumnya digunakan untuk salah satunya penerapan satelit internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah.
Satelit bernama DMSP-F13 ini sendiri merupakan satelit dengan misi pengawasan dari militer AS yang sudah mengorbit sejak tahun 1995. Dilansir Telegraph (2/3), kejadian meledaknya satelit milik AS ini pertama kali diketahui perusahaan Celestrak yang mana kemudian dikonfirmasi oleh pihak US Air Force beberapa saat kemudian.
"Peristiwa bencana (ledakan) datang setelah adanya lonjakan suhu tiba-tiba yang terdeteksi satelit kami, diikuti hilangnya kontrol kendali. Sementara operator satelit yang sedang berusaha mengendalikan satelit sesaat setelahnya hanya menemukan puing-puing yang jatuh ke Bumi yang menunjukkan bahwa satelit itu telah hancur." ungkap juru Air Force Space Command seperti dilansir SpaceNews (2/3).
Ledakan satelit ini disebut telah menyebabkan sedikitnya 43 buah puing berhamburan ke dalam orbit, yang saat ini tengah dalam proses pelacakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.
Satelit yang meledak ini sendiri merupakan bagian dari program Pertahanan di bidang Meteorologi yang mulai dikembangkan militer AS sejak 1960. Satelit ini disebut memiliki fungsi utama untuk misi pengintaian dan pengawasan di awal perilisannya. Namun, pada tahun 1972 program pengawasan dari militer AS ini ditiadakan dan segala informasi yang dikumpulkan satelit ini bisa digunakan para ilmuwan.