Semakin Tua, Tinggi Badan Orang Menyusut, Benarkah?
Mengapa tubuh kita cenderung menyusut seiring bertambahnya usia? Berikut adalah penjelasannya.
Umumnya, manusia berhenti mengalami pertumbuhan tinggi antara usia 16 hingga 21 tahun. Setelah mencapai usia tersebut, diharapkan tinggi badan kita akan tetap stabil hingga akhir hayat.
Namun, kenyataannya tidak demikian. Banyak individu mengalami penyusutan tinggi seiring bertambahnya usia, dengan kehilangan hingga 3 inci ketika memasuki usia 70-an.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan Ayu Ting Ting dilamar? Pada bulan Februari 2024, ibu satu anak ini secara resmi dilamar oleh Lettu Muhammad Fardhana.
-
Kapan Tirta Gangga dibangun? Kompleks seluas satu hektare ini dibangun pada tahun 1946 oleh mendiang Raja Karangasem.
-
Kenapa Tari Sining terancam punah? Sayangnya, seiring berjalan zaman yang semakin modern, Tari Sining sudah semakin menghilang dan memudar keberadaannya.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan tongtrong dibunyikan? Jika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB sore, maka tongtrong akan dibunyikan sebanyak lima kali. Begitu seterusnya.
Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa tubuh kita tidak dapat mempertahankan ketinggian? Mengapa kita cenderung menjadi lebih pendek seiring waktu?
Menurut Live Science, Jumat (3/1), penurunan tinggi badan merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utama adalah hilangnya massa tulang. Di antara usia 40 dan 50 tahun, tubuh mulai kehilangan lebih banyak tulang daripada yang dapat diproduksi.
Kehilangan ini tidak hanya terkait dengan berkurangnya kepadatan tulang. Selain itu, hal ini juga mengakibatkan kelemahan pada matriks tulang, yaitu struktur kolagen yang menghubungkan jaringan tulang.
Dengan berkurangnya dukungan struktural, tulang dapat mengalami fraktur mikro yang perlahan-lahan mengurangi massa tulang. Kerusakan ini dapat menyebabkan osteoporosis dan penurunan tinggi badan, terutama jika tulang belakang terpengaruh.
Tekanan pada tulang belakang dapat mengakibatkan pengurangan tinggi badan seseorang hingga beberapa milimeter, bahkan inci.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology pada tahun 1999 menganalisis 2.084 pria dan wanita yang tinggi badannya diukur secara berkala selama 35 tahun, sebagai bagian dari pendaftaran mereka dalam proyek penelitian penuaan.
Memasuki Usia Lanjut
Antara usia 30 hingga 70 tahun, pria kehilangan tinggi badan sekitar 1,2 inci, sedangkan wanita kehilangan sekitar 2 inci. Ketika mencapai usia 80 tahun, kehilangan tinggi badan ini meningkat menjadi 2 inci untuk pria dan 3 inci untuk wanita.
Jika seseorang memiliki tinggi badan lebih dari 6 kaki saat dewasa, ada kemungkinan ia akan berakhir dengan tinggi badan sekitar 5 kaki 10 inci saat menghadiri pemakaman.
Namun, perlu dicatat bahwa kehilangan tinggi badan tidak hanya disebabkan oleh faktor tulang. Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan kelengkungan tulang belakang, yang mengakibatkan tubuh membungkuk dan mengurangi tinggi badan.
Selain itu, degradasi normal pada cakram di antara tulang belakang juga berkontribusi pada penyusutan tinggi badan.
Bagi wanita, menopause menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan hilangnya tinggi badan. Estrogen, yang berfungsi melindungi tulang, berkurang seiring bertambahnya usia. Apakah hal ini bisa dihindari?
Meskipun tidak sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatifnya. Hilangnya tulang sering kali berkorelasi dengan hilangnya massa otot. Dengan menjaga kesehatan otot melalui olahraga, seseorang dapat mencegah atrofi tulang dan lebih mudah berdiri tegak berkat otot perut yang mendukung dan memperbaiki postur tubuh.
Meskipun kehilangan tinggi badan sebagian besar merupakan proses alami, penurunan yang drastis atau lebih cepat dari yang diharapkan tidaklah normal. Siapa pun yang menyadari adanya penurunan tinggi badan yang signifikan sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Jika Anda ingin mengimbangi penyusutan tinggi badan, pertimbangkan untuk mengambil cuti panjang di luar angkasa. Astronot sering mengalami peningkatan tinggi badan akibat kurangnya gravitasi yang mempengaruhi tulang belakang mereka, menyebabkan pertambahan tinggi hingga 3 persen. Namun, setelah kembali ke Bumi, peningkatan tersebut biasanya akan hilang.