Sering Pakai Medsos, Secara Tak Sadar Pengguna Jadi Pelatih AI, Hati-hati Privasi Bisa Diumbar
Perusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Perusahaan media sosial kini semakin sering menggunakan informasi pribadi penggunanya untuk melatih model kecerdasan buatan (AI). Pengguna LinkedIn baru-baru ini menyadari bahwa profil dan konten mereka dipakai untuk melatih AI tanpa izin eksplisit.
Hal ini memicu kekhawatiran mengenai privasi data di berbagai platform seperti LinkedIn, Snapchat, Facebook, dan X (sebelumnya Twitter).
-
Di mana data dari Twitter digunakan untuk melatih AI? Data tersebut digunakan untuk melatih model bahasa secara besar demi mendukung chatbots seperti ChatGPT Open AI dan Google Bard.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Bagaimana cara Facebook, Meta, dan Instagram mendapatkan informasi tentang minat pengguna? Untuk mengetahui minat pengguna, biasanya Meta dan Google menelusuri dari jenis konten yang biasa dikonsumsi, merk barang tertentu yang biasa dibeli, dan topik apa yang diminati. Kedua raksasa teknologi ini juga memiliki keahlian dalam membuat koneksi antar titik.
-
Siapa yang mengembangkan Meta AI? Perusahaan Meta telah melakukan peningkatan/upgrade besar pada sektor kecerdasan buatannya (AI).
-
Dimana Meta AI dapat diakses? Dengan kedatangan Llama 3 dan Meta AI terbaru, Meta semakin memeriahkan persaingan di pasar AI, terutama dalam bidang bot percakapan, seperti dengan ChatGPT milik OpenAI, Copilot milik Microsoft, dan Claude milik Anthropic.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
Meski perusahaan-perusahaan ini menyediakan opsi bagi pengguna untuk opt-out dari penggunaan data, banyak yang mengklaim tidak pernah diberikan peringatan atau kesempatan yang jelas untuk melakukannya.
Berikut adalah panduan tentang bagaimana platform ini menggunakan data pengguna dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi informasi pribadi Anda seperti dikutip DailyMail, Rabu (25/9).
LinkedIn: Menggunakan Profil Pengguna untuk Melatih AI
LinkedIn, yang dimiliki oleh Microsoft, mengejutkan banyak penggunanya setelah diketahui bahwa mereka menggunakan profil, gambar, dan konten dari akun pengguna untuk melatih model AI.
Pengguna LinkedIn diharuskan opt-out jika tidak ingin informasi mereka digunakan, sebuah fitur yang baru-baru ini ditambahkan tanpa banyak pemberitahuan.
Pengguna dapat mematikan fitur ini dengan masuk ke pengaturan akun dan mencari opsi Data for Generative AI Improvement di bagian privasi.
- Akun Medsos Polda Banten Disorot, Ramai Unggah Pengamanan Kampanye Andra-Dimyati Tapi Tak Ada Airin-Ade
- Pengguna Medsos Harus Hati-hati Tentang Tren Kesehatan, Kenapa?
- AI Bisa Lebih Licik dari Manusia, Ini Daftar Kebohongan yang Pernah Dilakukan
- Medsos Bikin Minat Baca Turun, Warga Bandung Ini Pilih Dirikan Toko Buku yang Bikin Nyaman Pengunjung
Namun, perlu diketahui bahwa mematikan fitur ini hanya berlaku untuk data ke depan dan tidak menghapus data yang sudah diakses sebelumnya. LinkedIn mengklaim bahwa mereka memberi pemberitahuan melalui email dan notifikasi di situs mereka. Seorang juru bicara LinkedIn mengatakan, "Kami yakin anggota kami harus memiliki kendali atas data mereka, itulah sebabnya kami menyediakan pengaturan opt-out untuk melatih model AI di negara-negara di mana kami melakukannya."
Snapchat: Potensi Penyalahgunaan Fitur AI untuk Iklan
Snapchat menghadirkan tantangan lain bagi privasi pengguna dengan fitur "My Selfie" yang dapat digunakan untuk membuat iklan AI berdasarkan foto pengguna.
Meski pihak Snapchat menyatakan bahwa fitur ini hanya digunakan untuk keperluan pribadi pengguna, ada kekhawatiran bahwa perusahaan dapat menggunakan gambar ini untuk iklan di masa depan, sesuai dengan kebijakan penggunaan data mereka.
Untuk menonaktifkan opsi ini, pengguna bisa masuk ke pengaturan akun, kemudian ke My Selfie, dan mematikan fitur See my selfie in ads.
Meta: Menggunakan Postingan Publik untuk Melatih AI
Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, menggunakan data publik pengguna untuk melatih model AI mereka, Llama. Meta mengumpulkan postingan, komentar, dan gambar profil, yang mungkin mencakup informasi pribadi seperti nama dan kontak.
Meskipun pesan pribadi tidak digunakan, Meta mengakui bahwa informasi Anda bisa digunakan jika muncul dalam foto yang diunggah oleh teman.
Untuk mematikan akses ini, pengguna harus pergi ke pengaturan privasi di aplikasi Instagram atau Facebook, lalu masuk ke halaman Meta AI dan mengelola informasi yang dikumpulkan dari profil.
X: Menggunakan Data Pengguna untuk Melatih AI Chatbot
X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, juga secara otomatis mengizinkan penggunaan postingan publik untuk melatih AI chatbot mereka, Grok.
Tanpa pemberitahuan yang jelas, pengguna harus masuk ke pengaturan privasi untuk opt-out dari fitur ini. Pengguna dapat mematikan opsi ini dengan masuk ke pengaturan akun, kemudian bagian data sharing and personalization, dan mematikan opsi yang memungkinkan Grok menggunakan data postingan untuk pelatihan.
Dengan demikian, banyak perusahaan media sosial kini menggunakan data pengguna tanpa izin eksplisit untuk melatih model AI mereka. Meski pengguna dapat mematikan opsi ini, pengaturan ini sering kali sulit ditemukan dan tidak selalu jelas.