Suara Sorak-sorai Menggema di Stasiun Luar Angkasa saat Misi Penyelamatan 2 Astronot yang ‘Terjebak’
Misi ini merupakan misi pertukaran rutin astronaut di ISS, para anggota misi tersebut sudah berada di ISS sejak Maret 2023.
SpaceX telah meluncurkan misi untuk menyelamatkan astronaut NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Roket Falcon 9 lepas landas pada pukul 13.17 waktu setempat pada 29 September 2024, dengan membawa kapsul Dragon.
Menurut laporan dari SpaceX pada Senin (30/9), roket ini mengangkut dua astronaut dan menggunakan landasan peluncuran baru, yang merupakan kali pertama digunakan untuk misi berawak. Misi ini juga mengangkut astronaut NASA, Nick Hague, serta kosmonaut Rusia, Alexander Gorbunov.
-
Apa yang terjadi pada astronot saat mereka berada di luar angkasa? Kepergian astronot ke luar angkasa dapat menyebabkan pengaruh buruk pada tubuh astronot tersebut, yang salah satunya adalah sakit kepala.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Apa saja tugas berat yang dilakukan oleh astronot di luar angkasa? Ketika astronot pergi ke luar angkasa, mereka akan dilibatkan oleh sejumlah tugas penting dengan tanggung jawab yang cukup besar dan berdampak bagi kehidupan orang banyak.
-
Di mana para astronot terjebak? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
Kapsul Dragon milik SpaceX berhasil berlabuh di ISS pada Minggu (29/9) sekitar pukul 21.30 GMT. Misi ini merupakan bagian dari program pertukaran rutin astronaut di ISS, di mana para anggota misi telah berada di stasiun luar angkasa tersebut sejak Maret 2023. Setelah proses serah terima tugas selesai, keempat anggota Crew-8 akan kembali ke Bumi menggunakan wahana SpaceX lainnya.
Dalam perjalanan kembali dari stasiun luar angkasa pada bulan Februari, mereka akan membawa dua astronaut berpengalaman, Butch Wilmore dan Suni Williams. Wilmore dan Williams telah menghabiskan lebih dari delapan bulan di luar angkasa dan diperkirakan akan berangkat hanya seminggu setelah menjadi astronaut pertama yang diterbangkan oleh Starliner pada Juni 2024.
Namun, NASA memutuskan bahwa Starliner terlalu berisiko setelah menghadapi berbagai masalah pada sistem pendorong dan kebocoran helium. Oleh karena itu, NASA mengurangi jumlah astronaut dalam peluncuran SpaceX ini untuk memberikan kesempatan kepada Wilmore dan Williams. Wilmore dan Williams menyaksikan peluncuran pesawat SpaceX yang akan menyelamatkan mereka melalui siaran langsung.
Sorak Sorai Menggema di ISS
Suara sorak-sorai "Go Dragon!" menggema di ISS saat Wilmore dan Williams melihat peluncuran kapsul Dragon melalui tautan langsung. Williams baru saja diangkat sebagai komandan stasiun luar angkasa dan akan segera kembali ke tim yang kini terdiri dari tujuh orang setelah kedatangan Hague dan Gorbunov.
- NASA Kembali Tunda Misi Kirim Astronot Ke Bulan, Ini Alasannya
- Astronot NASA Laporkan Suara Misterius dari Pesawat Boeing Starliner yang Terjebak di Stasiun Ruang Angkasa
- Dua Astronot NASA Terjebak di ISS, Ini Daftar Antariksawan yang Paling Lama Tinggal di Ruang Angkasa
- NASA Tak Bisa Pastikan Kepulangan Dua Astronot yang “Terjebak” di Stasiun Ruang Angkasa
Namun, perjalanan ini tidak tanpa rintangan. Hague, yang memiliki latar belakang dalam menangani situasi darurat, menyadari bahwa perubahan adalah hal yang selalu ada dalam dunia penerbangan luar angkasa.
Misi Penyelamatan Astronot NASA
Dragon adalah salah satu pesawat yang menawarkan layanan transportasi ke ISS atau lokasi lainnya di luar angkasa. Menurut informasi yang diperoleh dari laman Live Science pada Senin (30/09/2024), pesawat Dragon adalah kapsul luar angkasa yang dikembangkan oleh SpaceX, sebuah perusahaan swasta asal Amerika Serikat. Kapsul ini dirancang untuk mengangkut kargo dan manusia ke orbit rendah Bumi, serta kembali ke Bumi dengan aman.
Dragon menjadi salah satu pencapaian penting dalam industri penerbangan luar angkasa, karena merupakan pesawat ruang angkasa komersial pertama yang berhasil mengangkut manusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Terdapat dua varian pesawat Dragon, yaitu Cargo Dragon untuk pengangkutan kargo dan Crew Dragon untuk penumpang. Pesawat ini memiliki tinggi 8,1 meter dan diameter 4 meter, yang memungkinkannya untuk menampung hingga 7 orang dewasa dalam misi luar angkasa.
Dragon tidak dapat terbang sendiri ke luar angkasa dan memerlukan bantuan roket Falcon 9 pada saat peluncuran. Dragon SpaceX dilengkapi dengan 16 mesin pendorong bernama Draco, yang berfungsi untuk mengarahkan kapsul ke orbit dan melakukan berbagai manuver di ruang angkasa. Untuk menjamin keselamatan saat kembali, Dragon SpaceX juga dilengkapi dengan parasut yang membantu menjaga stabilitas saat pendaratan di Bumi.
Hingga saat ini, Dragon SpaceX telah melaksanakan 42 peluncuran dan 37 kunjungan ke ISS. Kapsul Dragon milik SpaceX berhasil kembali dengan selamat ke Bumi pada tahun 2023. Dalam misi Crew-6, Dragon SpaceX membawa 3 astronaut dan 1 kosmonaut selama enam bulan terakhir. Keempat anggota kru tersebut merupakan bagian dari misi Crew-6.
NASA telah mengurangi jumlah astronaut dalam kru misi mendatang untuk memberikan kesempatan bagi dua orang yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk kembali. Nick Hague dari NASA dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov dijadwalkan akan diluncurkan pada bulan September dengan roket SpaceX menuju laboratorium yang mengorbit.