Sumber dari kehidupan akhirnya ditemukan di luar bumi
Peneliti menemukan sebuah asteroid yang mengandung air, bahan utama sumber kehidupan.
Para peneliti memastikan adanya sebuah sistem tata surya mirip dengan yang kita miliki. Sistem yang letaknya sekitar 100 tahun cahaya dari bumi ini juga diyakini mampu menunjang kehidupan.
Seperti yang dilansir The Verge (10/10), sayangnya penunjang kehidupan ini hanya berbentuk batu asteroid sehingga tidak dilengkapi dengan atmosfer. Namun, material asteroid yang sebagian besar air inilah yang diyakini mampu menghadirkan kehidupan.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
-
Bagaimana para astronom menemukan planet di luar Bima Sakti? Para astronom telah melakukan berbagai teknik dalam melakukan pengamatan ini.Seperti metode transit dan metode kecepatan radial, untuk mencari eksoplanet dengan melihat tanda-tanda kehadiran planet tersebut pada bintang, seperti penurunan cahaya bintang saat planet melintas di depan atau getaran posisi bintang akibat pengaruh gravitasi planet.
-
Bagaimana proses penamaan planet Bumi yang akhirnya menjadi 'Bumi'? Jadi, dari bahasa Anglo-Saxon hingga tradisi Romawi dan Yunani kuno, nama "Bumi" yang digunakan hari ini telah melewati perjalanan panjang melalui sejarah dan budaya yang beragam.
-
Kenapa Neptunus dijuluki planet biru? Sebagai objek langit yang menarik perhatian, Neptunus memiliki atmosfer yang unik.
-
Kapan para ilmuwan menemukan asteroid yang dekat dengan Bumi? Dari 27.500 asteroid yang baru ditemukan, 100 di antaranya merupakan asteroid dekat Bumi, yaitu batuan luar angkasa yang melintas di orbit Bumi.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
Penemuan air dalam asteroid yang ada di luar tata surya kita sendiri adalah hal pertama yang pernah ditemukan manusia. Dengan begitu, potensi adanya bumi kedua di luar sana kemungkinan masih ada.
Penemuan ini sendiri pertama kali dilakukan oleh para peneliti dari University of Cambridge yang kemudian disebarkan lewat Science. Para peneliti yakin asteroid ini telah melewati tempat di mana air bisa menghadirkan kehidupan.
"Asteroid itu seperti lego, jika mereka dikumpulkan akan jadi planet," kata Jay Farihi, pemimpin penelitian.
Sayangnya, untuk membuat planet yang bisa dihidupi sendiri dibutuhkan kumpulan jutaan asteroid dengan berbagai kandungan berbeda. Hal ini tentunya butuh waktu yang lama.
Para peneliti pun kemudian menemukan sebuah metode baru untuk mencari planet yang bisa dihuni. Caranya adalah dengan mencari bintang muda yang diputari oleh asteroid macam ini.
Baca juga:
Ada 'planet cinta' berukuran 6 kali lebih besar dari Jupiter
'Kiamat' terjadi tanggal 16 Maret 2880?
6 Bukti ilmiah alien ada di sekitar kita
Saturnus ternyata terbuat dari plastik
Ini planet pengganti Bumi selain Mars
Pesawat NASA abadikan 'seseorang' sedang terbaring di Merkurius
Jupiter dan Saturnus, dua planet surga tambang berlian