Teknologi Ini Ramal Kapan Kiamat Terjadi, Catat Waktunya!
Manusia punah menjadi misteri. Teknologi ini meramalkan kiamat kapan terjadi.
Manusia punah menjadi misteri. Teknologi ini meramalkan kiamat kapan terjadi.
Teknologi Ini Ramal Kapan Kiamat Terjadi, Catat Waktunya!
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Apa itu atmosfer dan apa fungsinya untuk bumi? Atmosfer adalah lapisan gas pelindung bumi yang memiliki fungsi dan pengaruh terhadap kehidupan. Atmosfer adalah lapisan yang melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultraviolet (UV) yang masuk, menjaga bumi tetap hangat melalui isolasi, dan mencegah suhu ekstrem antara siang dan malam.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Bagaimana air menopang ekosistem di Bumi? Di alam, air membentuk dan menopang berbagai habitat, dari sungai dan danau hingga lautan yang luas. Ekosistem air tawar dan laut menyediakan tempat tinggal bagi beragam spesies, baik flora maupun fauna, yang membentuk jaring makanan yang kompleks.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang air di Bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
-
Bagaimana para ilmuwan berhasil memetakan Sungai Atmosfer? Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
Sebuah simulasi superkomputer baru-baru ini memberikan perkiraan tentang masa depan umat manusia, menyatakan bahwa suatu hari nanti, manusia akan menghadapi kepunahan.
Proses ini diproyeksikan akan terjadi ketika matahari mengalami akhir siklus hidupnya, meledak ke luar dan menghancurkan planet-planet di sekitarnya.
Namun, sebelum bencana semacam itu terjadi, para ilmuwan telah mengidentifikasi potensi akhir umat manusia dalam waktu yang lebih dekat.
Perubahan iklim telah menjadi perhatian utama bagi banyak ilmuwan yang terus berusaha mencari solusi untuk mengatasinya.
Upaya-upaya yang dilakukan termasuk ide-ide kreatif, seperti mengirimkan gelembung ke luar angkasa untuk memblokir radiasi matahari.
Namun, hingga saat ini, belum ada solusi yang sepenuhnya berhasil diimplementasikan.
Dampak perubahan iklim yang terus berlanjut mengancam potensi pelelehan lapisan es yang dapat menyebabkan tenggelamnya ratusan ribu mil garis pantai ke dalam lautan.
- Seperangkat Teknologi Keren Wajib Diboyong saat Mudik Lebaran Bikin Orang Kampung Melongo
- Ilmuwan Yakin Manusia Bisa Buat Mesin Waktu, Tapi Ada Syaratnya
- 5 Ilmuwan Komputer yang Sangat Khawatir Dampak Buruk AI Bagi Umat Manusia
- Bisakah Manusia Mengunggah Pikirannya ke Komputer? Ini Penjelasan Ilmuwan
Menurut simulasi terbaru, jika tren perubahan iklim berlanjut, umat manusia bisa menghadapi kepunahan dalam rentang waktu 250 juta tahun ke depan.
Dilansir dari Boy Genius Report, Senin (6/5), simulasi ini dilakukan oleh superkomputer yang menggunakan berbagai data tentang iklim bumi, kimia laut, pergerakan lempeng tektonik, dan kehidupan biologi.
Hasil simulasi tersebut menyimpulkan bahwa dalam waktu 250 juta tahun, atmosfer bumi akan terkandung penuh oleh gas CO2.
Kondisi ini ditambah dengan panas yang tak tertahankan dari sinar matahari yang akan membuat bumi tidak lagi menjadi tempat layak untuk mendukung kehidupan, termasuk bagi umat manusia.
Kepunahan umat manusia kemungkinan besar akan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menanam tanaman akibat kondisi iklim yang ekstrem.
Kekurangan air dan sumber makanan bagi mamalia akan menjadi faktor utama dalam mendorong kepunahan.
Hal ini merupakan pemikiran yang mengerikan, namun para ilmuwan akan terus berupaya mencari cara untuk mengatasi tantangan ini.
Tidak hanya spekulasi semata, simulasi juga menunjukkan bahwa suhu di permukaan bumi bisa melonjak drastis, mencapai kisaran antara 40 hingga 50 derajat celcius (104-122 derajat Fahrenheit). Kondisi ini akan semakin diperparah oleh tingkat kelembapan yang tinggi, membuat bumi menjadi semakin tidak ramah untuk dihuni.