Waspadai penjahat siber bergentayangan selama Harbolnas
Waspadai penjahat siber bergentayangan selama Harbolnas. Dengan jumlah transaksi pembayaran online yang sangat besar ini, tentunya para penjahat cyber tidak tinggal diam. Mereka menganggap saat-saat seperti ini sebagai kesempatan emas untuk melakukan aksi penipuan online (online scams).
Penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di tahun 2016 diprediksi menghasilkan transaksi hingga Rp 6,3 triliun, dengan asumsi transaksi Harbolnas yang memasuki tahun kelima ini mencapai 2-3 kali dari transaksi tahun lalu. Dengan jumlah transaksi pembayaran online yang sangat besar ini, tentunya para penjahat cyber tidak tinggal diam. Mereka menganggap saat-saat seperti ini sebagai kesempatan emas untuk melakukan aksi penipuan online (online scams).
"Situs e-commerce merupakan salah satu sasaran empuk serangan penjahat cyber. Namun, celah keamanan yang terbesar pada transaksi online itu terletak dari sisi pengguna, bukan dari perusahaan e-commerce. Tidak semua pengguna situs e-commerce itu aware terhadap segi keamanan. Banyak dari mereka yang mungkin tidak sadar ada bahaya yang mengancam jika tidak mempedulikan sisi ini." ujar Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (12/12).
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Kenapa para hacker mengubah harga barang di toko penjara? Para peretas yang mendukung Navalny mengakses database narapidana Rusia, melakukan tindakan yang mengubah harga barang di toko penjara dan menyebarkan pesan-pesan yang mendukung tokoh oposisi tersebut.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana para hacker menurunkan harga barang di toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
Untuk itulah, menurut Dony, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bertransaksi secara online. Berikut hal-hal yang harus diwaspadai:
Waspadai Perusahaan E-Commerce Palsu
Banyak perusahaan e-commerce palsu yang menamakan dirinya serupa dengan perusahaan e-commerce resmi sehingga dapat dengan mudahnya mengelabui Anda. Apabila tidak waspada dan sudah terlanjur melampirkan data pribadi beserta informasi penting kartu kredit, maka mereka akan dengan mudahnya “merampok” tanpa Anda sadari. Oleh karena itu disarankan untuk selalu memperhatikan alamat URL ketika anda akan melakukan transaksi online, karena kasus penipuan melalui dunia maya semacam ini cukup sulit untuk dipertanggungjawabkan.
Jangan Mudah Tertipu Oleh Pesan Pengiriman Palsu
Apabila Anda telah selesai melakukan pemesanan maka tidak ada hal lain yang dapat anda lakukan selain menunggu pesanan tersebut tiba didepan rumah seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang di dunia ini. Selama waktu penantian tersebut akan ada kemungkinan bahwa Anda menerima sebuah pesan atau e-mail yang berjudul "Informasi Mengenai Barang Pesanan Anda" atau "Konfirmasi Pemesanan Barang (Nama Perusahaan E-Commerce)", yang tampak seperti pernyataan resmi dari perusahaan E-Commerce terkait sehingga membuat Anda percaya bahwa pesan tersebut penting dan tidak segan-segan mengunduh setiap file yang terlampir dalam pesan tersebut.
Namun, hal tersebut patut diwaspadai karena bisa jadi ini merupakan skenario sederhana yang digunakan oleh para penipu untuk mencuri data-data pribadi Anda. Terutama jika di dalam pesan atau e-mail pemberitahuan terdapat sebuah tautan yang Anda sendiri tidak tahu pasti informasi apa yang terkandung didalamnya, jangan terlena untuk meng-klik tautan tersebut, karena tautan tersebut bisa saja berisi malware, ransomware, atau bahkan virus Trojan perbankan yang dapat mencuri data data dan informasi pribadi nda.
Kenali Kontak Penting Anda
Anda kemungkinan akan berbelanja banyak barang dengan menggunakan kartu kredit selama tiga hari tersebut. Transaksi menggunakan kartu kredi dapat menjadi celah bagi para pelaku kejahatan di dunia cyber. Pasalnya, Anda akan menerima pesan dan bank penerbit kartu kredit yang menyatakan bahwa terdapat banyak aktivitas transaksi mencurigakan dalam kartu kredit dan Anda akan diarahkan ke sebuah nomor ekstensi tertentu untuk memberikan konfirmasi bahwa aktivitas mencurigakan dalam kartu kredit memang benar-benar dilakukan oleh Anda selaku pemilik tunggal dari kartu kredit.
Trik Penipuan Lainnya
Mungkin Anda pernah mendengar Phising, yaitu sebuah modus penipuan untuk memperoleh informasi penting seperti kata sandi dengan menyamar sebagai orang atau bisnis terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi. Hal ini dimanfaatkan oleh beberapa situs palsu yang akan menawarkan Anda kesempatan untuk memenangkan voucher belanja gratis sebagai ganti informasi mengenai Anda.
"Cari Aman"
Dalam hal ini, konsumen diminta untuk memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi ketika suasana berbelanja berada pada tingkat sedang "seru-serunya", dan beberapa konsumen akan merasa tidak leluasa jika harus bersikap serius dan waspada ditengah-tengah suasana berbelanja yang sangat menyenangkan. Namun, akan jauh lebih menyebalkan lagi bagi Anda apabila mengabaikan hal tersebut karena bisa dipastikan akan sangat merugikan Anda secara finansial.
"Momentum seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berbelanja keperluan liburan maupun perlengkapan rumah tangga lainnya guna menyambut tahun yang baru. E-mail pun dibanjiri dengan promosi, iklan dan penawaran yang bervariasi dengan tujuan menarik minat para pengguna internet untuk berbelanja secara online. Namun, Anda tentunya perlu bersikap hati – hati karena para penjahat siber tidak tinggal diam. Jadilah konsumen yang cerdas sehingga pengalaman berbelanja online menjadi nyaman, aman dan juga menyenangkan," pungkas Dony.
(mdk/idc)