Geger, Tubuh Astronot Tambah Tinggi Usai Pulang dari Angkasa
Perjalanan yang dikenal sebagai Ekspedisi 46, membuat Scott menjadi astronot Amerika pertama yang menghabiskan waktu satu tahun di luar angkasa.
Astronot NASA Scott Kelly ditemani Astronot asal Rusia Mikhail Kornienko, sukses mendarat di Kazakhstan setelah menghabiskan 340 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Perjalanan yang dikenal sebagai Ekspedisi 46, membuat Scott menjadi astronot Amerika pertama yang menghabiskan waktu satu tahun di luar angkasa.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Bagaimana astronot bisa mencium bau luar angkasa? Namun demikian, kenyataannya adalah setelah kembali dari perjalanan di luar stasiun luar angkasa, astronot secara teratur mencium aroma unik saat melepaskan helm mereka.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Bagaimana astronot berbuka puasa di luar angkasa? “Sebenarnya kita bisa berbuka puasa, tapi itu tidak wajib,” ungkapnya dikutip CNN pada 2023.
-
Apa yang terjadi pada astronot saat mereka berada di luar angkasa? Kepergian astronot ke luar angkasa dapat menyebabkan pengaruh buruk pada tubuh astronot tersebut, yang salah satunya adalah sakit kepala.
Ekspedisi ini dilakukan untuk meneliti bagaimana tubuh manusia menyesuaikan diri dengan bobot dan penerbangan luar angkasa jangka panjang.
Administrator NASA, Charles Bolden dalam siaran persnya mengatakan data yang dihasilkan dari ekspedisi ini akan membantu dalam mengambil satu 'lompatan raksasa' menuju impian menjejakan kaki di Mars.
Satu hal yang menarik dari penelitian ini adalah Scott ternyata merupakan kembar identik. Saudaranya, Mark, adalah mantan astronot NASA. Karena mereka cukup banyak berbagi gen yang sama, para ilmuwan dapat membandingkan Scott dengan Mark untuk mencari tahu perubahan genetik dan tubuh yang terjadi setelah satu tahun terus-menerus berada di ruang angkasa.
Dilansir dari Mtv.com, perubahan yang paling mencolok adalah bahwa Scott mengalami dua inci percepatan pertumbuhan berkat petualangan intergalaksi. Sedangkan tinggi Mark tetap sama.
NBC News melaporkan bahwa tulang astronot memanjang karena gravitasi tidak menekan tulang belakang mereka. Pada dasarnya, tulang belakang menjadi lebih panjang karena gravitasi tidak bergerak ke bawah.
"Mungkin hampir separuh waktu saya sudah di sini - antara tidur dan bekerja pada komputer, saya telah menghabiskan waktu dalam kotak berukuran bilik telepon," kata Scott pada NBC News dari ruang angkasa.
Ya, Scott ternyata masih bisa melakukan wawancara saat sedang berada di ruang angkasa di antara galaksi. Dia bahkan masih sempat memperbarui Tumblr dan mengunggah gambar-gambar mengagumkan di Twitter. Media sosial benar-benar tidak memiliki batas.
(mdk/dream)