Ngerebeg, Tradisi Mewarnai Diri untuk Mengusir Roh Jahat
Bukan sekedar iseng, anak-anak dan remaja ini tengah mengikuti salah satu tradisi unik yang hanya dilakukan di Desa Tegalalang yaitu Tradisi Ngrebeg. Ritual ini digelar dengan tujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu warga setempat.
Sejak pagi tadi seluruh anak-anak dan remaja di Desa Tegalalang, Gianyar Bali sudah sibuk melumuri tubuh dan wajah. Riasan unik dan warna-warni menghiasi tubuh dan wajah mereka. Dari warna kuning, putih, biru terang, gelap, ungu pun ada. Beberapa wajah mereka juga rela dilukis sedemikian rupa hingga menyerupai wong samar atau raksasa.
Bukan sekedar iseng, anak-anak dan remaja ini tengah mengikuti salah satu tradisi unik yang hanya dilakukan di Desa Tegalalang yaitu Tradisi Ngrebeg. Ritual ini digelar dengan tujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu warga setempat. Tradisi ini merupakan serangkaian dari prosesi Nyadnya di Pura Duur Bingin, Tegallalang.
-
Bagaimana tradisi Ngejot dilakukan di Bali? Tradisi Ngejot merupakan bentuk jalinan silaturahmi antara umat Islam dan Hindu di Bali. Tradisi ini berwujud dalam bentuk mengantarkan makanan kepada sanak saudara maupun tetangga yang berbeda agama, terutama saat hari besar keagamaan seperti Galungan dan Iduladha. "Tradisi ini sudah tumbuh dan berkembang dalam keberagamaan masyarakat Bali. Saling memberi makanan, kue-kue, buah-buahan antar tetangga terdekat di setiap desa atau lingkungan. Selain bentuk persaudaraan, ini juga bentuk kerukunan, yang sudah terbangun sejak lama sampai sekarang,"
-
Kapan bayi diizinkan untuk menginjak tanah untuk pertama kalinya dalam tradisi Bali? Pada usia enam bulan digelar Ngenem Bulanin, di mana bayi diizinkan menginjak tanah untuk pertama kalinya.
-
Apa yang sebenarnya terjadi pada foto gurita raksasa di pantai Bali? Foto gurita raksasa terdampar di Bali merupakan gambar hasil Artificial intelligence (AI).
-
Bagaimana Prilly terlihat mempesona dalam foto-fotonya di Bali? Tanpa sentuhan makeup, kecantikan asli Prilly bersinar dengan mempesona, memperlihatkan pesona bare face yang menakjubkan.
-
Siapa yang mengaku membuat foto gurita raksasa di Bali? Namun, temukan gambar yang dibagikan di Instagram bestai_, yang mengaku sebagai "Pembuat Digital" yang bereksperimen "dengan mesin, tema, dan gaya AI yang berbeda".
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
Setiap enam bulan sekali, warga Desa Tegal Alang, Gianyar, Bali, menggelar tradisi ngerebeg ini. Tradisi ini telah mengakar sejak dahulu dan tetap lestari hingga kini. Menjadi salah satu tradisi yang selalu dinanti setiap warga.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Cat berwarna hitam melumuri wajah, wajah remaja ini dirias sehingga nampak menyeramkan. Tetapi memang itulah tujuan riasan ini, riasan yang menyeramkan menjadi simbol sifat buruk yang ada di dalam diri dan harus dihilangkan. Ngerebeg merupakan simbol hadirnya bhutakala dalam diri manusia.
Menurut kepercayaan, ada enam jenis musuh yang harus dinetralisir dalam diri manusia. Riasan, topeng dan segala pernak-pernik yang dikenakan oleh peserta tradisi seolah mewakili sifat-sifat buruk. Meski menyeramkan namun mereka menggunakan sebagai tolak bala dan menghilangkan sifat buruk itu. Ritual ini tak hanya dilakukan oleh anak-anak saja, namun juga remaja hingga orang dewasa.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Setelah menghias diri para remaja dan anak-anak berkumpul di Pura Duur Bingin. Di pura ini mereka akan mempersiapkan pelaksanakaan ritual Ngerebeg, diawali dengan pacaruan. Setelah pacaruan, dilanjutkan menghaturkan paica alit, yakni krama nunas ajengan (mohon makanan) berupa nasi berisi lawar yang langsung dinikmati bersama di halaman Pura Duur Bingin.
Dari keyakinan masyarakat setempat, di antara anak-anak itu akan ada kehadiran wong samar. Diyakini pula wong samar merasuki anak-anak, sehingga harus diberlakukan istimewa. Hal ini dibuktikan saat disajikan santap siang bersama anak-anak akan terus minta nambah, padahal sajiannya sudah melebihi porsi orang dewasa.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Para peserta Ngerebeg akan membawa berbagai hiasan dari pelepah busung dan pelepah daun jaka. Selain itu, ada juga lelontek, kober dan penjor yang akan diarak berkeliling.
Peserta akan berjalan sejauh 10 kilometer mengelilingi Desa Tegallalang. Saat berkeliling desa, peserta dihaturkan sesajen di tiap-tiang pura dan kuburan yang dilewati.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Setelah Ngerebeg ini diharapkan semua pikiran menjadi jernih, sehingga pelaksanaan upacara terlaksana dengan baik, suci dan tulus ikhlas. Tradisi Ngerebeg Bali dilaksanakan sehari menjelang Karya Piodalan di Pura Duur Bingin setiap 210 hari sekali. Ritual ini juga selalu dilaksanakan pas saat rahina Pegat Uwakan pada Buda Kliwon Pahang.
Tradisi ini sudah ada sejak jaman dahulu, dilakukan secara turun temurun hingga saat ini. Masyarakat percaya jika Tradisi Ngerebeg karenatidak dilaksanakan maka akan terjadi bencana yang menimpa masyarakat.