3 Putranya Wafat Dibunuh Israel, Ungkapan Hati Ibu Palestina ini Menggetarkan Jiwa 'Semoga Allah Membalas Israel & Negara-Negara Arab'
Mengetahui ketiga buah hatinya wafat, wanita paruh baya tersebut langsung mengungkap isi hati yang begitu menggetarkan jiwa.
Kebiadaban sikap Israel terhadap Palestina masih terus berlanjut. Hingga Kamis (31/10) lalu, pasukan Israel dilaporkan melakukan serangan ke daerah sekitar Jabalia, Jalur Gaza Utara.
Puluhan anak diketahui menjadi korban tewas akibat serangan yang ditujukan ke daerah penampungan pengungsian. Tiga di antaranya yakni merupakan putra dari Umm Ali Warah Agha.
- Kekejaman Israel ke Warga Palestina di Luar Batas Kemanusiaan, Penjara Diubah Jadi Neraka Penuh Siksaan
- Detik-detik Terakhir Bocah Laki-laki Palestina Meregang Nyawa Usai Dibunuh Israel, Tangis Sang Ibu Menyayat Hati
- Dikata Sakit Jiwa, Tentara Israel Berjoget Ria Usai Bantai Puluhan Anak-anak di Gaza Setiap Hari
- Bukti Teguhnya Iman Warga Palestina, Seorang Ayah Tetap Memuji Tuhan saat Pangku Jenazah Bayinya yang Tewas Dibunuh Israel
Mengetahui ketiga buah hatinya wafat, wanita paruh baya tersebut langsung mengungkap isi hati yang begitu menggetarkan jiwa. Berikut ulasan selengkapnya.
Tangisan Ibu Palestina
Di tengah puing-puing reruntuhan bangunan, seorang wanita paruh baya berbalut pakaian panjang berwarna biru berteriak histeris.
Wanita yang berstatus sebagai seorang ibu tersebut diketahui baru saja kehilangan tiga buah hatinya sendiri akibat serangan udara dari pasukan Israel di Jabalia.
Wanita yang kemudian diketahui bernama Umm Ali Warah Agha itu tak kuasa menahan rasa pilu saat melihat kondisi putra-putrinya yang begitu mengiris hati.
"Umm Ali Warsh Agha setelah 3 putranya mati syahid dan anak keempat terluka parah dalam serangan Israel terhadap rumah keluarganya di Beit Lahia, Jalur Gaza utara," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun X @warfareanalysis.
Ungkap Isi Hati
Di tengah kerumunan warga sekaligus puing reruntuhan, Umm Ali Warah Agha mengungkap isi hati yang begitu pilu.
Diungkapnya secara terang-terangan, Umm Agha mengutuk serangan Israel. Dia bahkan tak segan menyebut jika para pelaku serangan tersebut merupakan musuh Tuhan.
“Ya Allah, anak-anakku untuk Gaza dan Palestina. Demi Allah, kami menahan perlawanan dalam hati dan pandangan kami, dan demi Allah, kami tetap bersabar. Kami dicintai oleh Allah, dan mereka adalah musuh Allah," ungkapnya.
Umm Agha menutup ungkapan isi hatinya dengan berharap agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hingga negara-negara Arab yang tak memihak dapat memperoleh balasan setimpal.
"Semoga Allah membalas dendam pada Netanyahu dan negara-negara Arab.” sambungnya.
50 Anak Tewas dalam 48 Jam
Dilansir dari laman resmi qudsen.co, setidaknya 50 anak dilaporkan UNICEF menjadi korban tewas dalam serangan udara di Jabalia, Gaza Utara selama kurun waktu 48 jam.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat (1/11) lalu, UNICEF melaporkan anak-anak ini terbunuh di Jabalia, ketika serangan meratakan dua bangunan tempat tinggal yang menampung ratusan orang.
UNICEF menegaskan, serangan terhadap warga sipil seharusnya perlu dihentikan.
“Serangan terhadap warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, dan fasilitas serta infrastruktur sipil yang tersisa di Gaza harus dihentikan. Seluruh penduduk Palestina di Gaza Utara, terutama anak-anak, berada dalam risiko kematian akibat penyakit, kelaparan, dan pemboman yang sedang berlangsung.” demikian dikutip dari laman qudsen.
Dalam keterangannya, UNICEF turut meminta agar negara-negara anggota mampu memberikan pengaruh mereka sendiri untuk memberikan bantuan serta perhatian terhadap kondisi anak-anak di Gaza.
“UNICEF juga menyerukan negara-negara anggota untuk menggunakan pengaruh mereka untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, dengan memprioritaskan perlindungan anak-anak. Sudah melampaui waktu untuk mengakhiri perang ini.” demikian dikutip dari laman qudsen.