5 Alasan Iran Kibarkan Bendera Merah, Siap Balas Dendam ke AS
Iran kibarkan bendera merah, simbol panggilan untuk melakukan pembalasan. Ini 5 alasan yang menguatkan Iran mengibarkan bendera merah tersebut di Masjid Jamkaran, Kota Qom, Iran.
Iran dan Amerika Serikat (AS) kembali bersitegang. Perseteruan itu terjadi setelah AS atas perintah Donald Trump melakukan serangan ke Bandara Internasional Baghdad untuk membunuh Panglima Militer Iran, Jenderal Qassim Sulaimani, Jumat (3/1).
Serangan tersebut menewaskan korban yang sampai ini belum diketahui jumlah pastinya. Pentagon mengatakan perintah Trump dilaksanakan dalam sebuah serangan pesawat nirawak.
-
Siapa Syekh Ibrahim Asmoroqondi? Pria bernama asli Syekh Ibrahim as-Samarqandi ini disebut Makdum Ibrahim Asmoro atau Maulana Ibrahim Asmoro dalam Babad Tanah Jawi.
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Bagaimana Chatib Sulaiman meninggal? Pada 15 Januari 1949, keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh pihak Belanda. Mereka yang sedang melaksanakan shalat Subuh itu diberondong timah panas oleh tentara Belanda. Chatib bersama pimpinan perjuangan langsung tewas di tempat.
-
Kapan KH Hasyim Asy'ari wafat? KH Hasyim Asy'ari wafat pada 25 Juli 1947, tepat pada hari ini, 76 tahun yang lalu.
-
Apa yang membuat Asnawi Mangkualam menjadi trending topik di Twitter? Sosok Asnawi Mangkualam sukses mencuri perhatian pada laga Indonesia vs Argentina. Nama Asnawi jadi trending di Twitter usai tampil apik saat memperkuat Indonesia pada FIFA Matchday melawan Argentina, Senin (19/6).
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
Hubungan Iran dan AS kembali memanas, dan Presiden Iran, Rouhani menyinggung soal balas dendam ketika melayat ke kediaman Qassim Sulaimani.
"Amerika (Serikat) tidak menyadari kesalahan besar yang telah diperbuat. Mereka akan melihat dampak dari tindakan kejahatannya, tidak hanya hari ini, tapi untuk tahun-tahun yang akan datang," jelas Rouhani dilansir dari The New York Times, Minggu (5/1).
Dua Petinggi Militer Tewas
Serangan dengan pesawat nirawak yang dilakukan atas perintah Donald Trump ini mengakibatkan dua petinggi militer Iran tewas. Ialah Panglima Militer Iran, Jenderal Wassim Sulaimani dan Komandan Militer Abu Mahdi Al Muhandis, Jumat (3/1).
Thaier Al-Sudani/Reuters
Kedua petinggi militer tersebut merupakan dua pejuang militer veteran yang tergabung dalam Garda Revolusi Iran (IRGC). Tewasnya dua petinggi militer Iran ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi warga Iran.
Dilansir dari Alarabiya, Minggu (5/1), Trump beralasan serangan AS ini karena serangan terbaru Iran yang menargetkan warga Amerika di Irak dan Kedubes AS di Baghdad.
Balas Dendam Atas Kematian Jenderal Sulaimani
Seluruh lapisan masyarakat Iran berkabung. Presiden Iran, Rouhani menetapkan hari meninggalnya Jenderal Sulaimani dan Abu Mahdi sebagai hari berkabung nasional. Saat melayat ke kediaman Sulaimani, Rouhani menyinggung soal balas dendam terhadap AS.
alarabiya.net
Pernyataan Presiden Iran tersebut ditegaskan kembali oleh Kepala Korps Garda Revolusi Iran, Jenderal Mohammad Reza Naghdi dalam siaran televisi.
"Pembalasan itu pasti. AS seharusnya tidak membuang-buang waktunya mengirimi kami pesan, surat-surat dan penghubung," tegas Jenderal Naghdi, Minggu (5/1).
Warga Iran Serukan Balas Dendam
Dua petinggi militer Iran yang tewas, dimakamkan dengan upacara pemakaman yang diiringi puluhan ribu pejuang pro Iran di Kota Baghdad, Minggu (5/1).
2020/AFP
Pelayat yang hadir dalam upacara pemakaman Sulaimani dan Al Muhandis merupakan anggota Pasukan Mobilisasi Populer Irak, pasukan yang ikut berjuang melawan ISIS. Di tengah kerumunan pelayat yang berkabung, seruan balas dendam menggema.
"Darah Abu Mahdi Al Muhandis tidak akan tumpah sia-sia. Balas dendam segera datang," teriak yang terdengar di tengah-tengah pelayat yang datang dengan pakaian serba hitam dan membawa bendera.
Makna Bendera Merah dalam Syiah
Sabtu (4/1), stasiun televisi Iran menyiarkan siaran langsung pengibaran bendera merah di Masjid Jamkaran, Kota Qom, Iran. Bendera merah ini dikibarkan menyusul kabar duka dari Jenderal Sulaimani yang tewas karena serangan pesawat nirawak AS.
2020 Express.co.uk
Dilansir dari The Times of India, dalam tradisi Syiah, bendera merah yang dikibarkan merupakan simbol atas darah yang tumpah atas ketidakadilan dan panggilan untuk pembalasan dendam atas kematian orang yang tewas terbunuh.
Pengibaran bendera merah Iran ini merupakan kali pertama. Terakhir kali, bendera merah Iran dikibarkan setelah meninggalnya Imam Hussain di Perang Karbala abad 680, 10 Muharram tahun 61 di kalender Islam.
Pernyataan Donald Trump
Menyusul seruan balas dendam yang berkobar di Iran atas tewasnya dua petinggi militernya, Donald Trump memberi pernyataan. Trump akui siap menghadapi serangan balasan dari Iran.
2019 AFP Photo
Dilansir dari Alarabiya, Trump mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan apapun untuk melindungi warga AS setelah serangan yang lancarkannya, Jumat (3/1) lalu.
Lewat cuitannya di Twitter, Donald Trump mengklaim peralatan militer AS adalah yang terbaik di dunia.
"Kita terbesar dan sejauh ini terbaik di dunia! Jika Iran menyerang pangkalan Amerika atau warga Amerika, kita akan mengirimkan beberapa peralatan terbaru kita, tanpa keraguan," tulisnya, Minggu (5/1).