Celengan Babi dari Zaman Majapahit Ditemukan, Ternyata Jadi Pertanda ini
Bukti peradaban Majapahit yang berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu ternyata masih tersisa hingga saat ini. Masyarakat Majapahit diduga sudah mengenal tradisi menabung sejak lama.
Bukti peradaban Majapahit yang berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu ternyata masih tersisa hingga saat ini. Masyarakat Majapahit diduga sudah mengenal tradisi menabung sejak lama.
Proses ekskavasi yang dilakukan tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan XI Jawa Timur berhasil menemukan beberapa kepingan atau pecahan celengan peninggalan masyarakat zaman Majapahit.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Beberapa celengan dibuat menggunakan tanah liat dan memiliki bentuk yang unik. Bentuk celengan itu lebih menyerupai binatang celeng/babi.
Temuan celengan tersebut secara tidak langsung menguatkan dugaan bahwa celengan itu memang digunakan masyarakat untuk menyimpan kepingan uang maupun emas.
Melansir dari kanal Youtube ASLI MOJOKERTO, Kamis (16/3), berikut adalah penampakan celengan babi dari zaman Majapahit.
Temuan Celengan Babi Zaman Majapahit
Youtube ASLI MOJOKERTO ©2023 Merdeka.com
Sebuah celengan babi ditemukan di Situs Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Celengan tersebut memiliki panjang sekitar 18 sentimeter dan lebar 12 sentimeter dan ditemukan dalam bentuk kepingan.
Meski tak lagi berbentuk, wujud utuh celengan masih dapat terlihat jelas dengan menyerupai babi dengan moncong mulut, kuping, dan mata. Celengan tersebut terbuat dari tanah liat dan salah satu ragam terakota khas Trowulan Majapahit.
Beberapa celengan lain ditemukan dengan beragam bentuk yang berbeda seperti domba, kura-kura, hingga gajah. Terdapat juga bentuk manusia dengan variasi tinggi antara 3 sentimeter hingga 30 sentimeter.
Youtube ASLI MOJOKERTO ©2023 Merdeka.com
Arkeolog BPK XI Jatim, Vidi Susanto mengungkapkan bahwa pada mulanya celengan itu ditemukan di timur laut dekat sumur bata lengkung pada 2012. Lalu celengan itu dipindahkan ke area Situs Klinterejo.
Celengan itu awalnya ditemukan di sumur dan diduga sengaja dibuang. Pihak juru pelihara situs mengatakan temuan celengan kemungkinan sudah bertransformasi.
Namun belum diketahui pasti alasannya, hanya saja celengan itu dipergunakan sebagai tempat menyimpan barang berharga.
Bukti Masyarakat Majapahit Mengenal Tradisi Menabung
Youtube ASLI MOJOKERTO ©2023 Merdeka.com
Temuan celengan tersebut menandakan masyarakat Majapahit memang sudah gemar menabung. Masyarakat dahulu menyesuaikan ukuran celengan dengan jenis uang yang akan mereka tabung.
"Kalau melihat dari lubangnya bisa jadi bukan hanya uang kepeng, bisa jadi ada emas ma, pirak, bentuknya kecil-kecil, kalau lubangnya kecil bisa masuk," ucap Vidi Susanto.
Pada waktu itu terdapat beberapa jenis uang berupa emas hingga perak berbentuk butiran kecil seperti jagung.
"itu uang, jadi berbentuk butiran jagung dia disebut ma atau perak, bisa jadi buat menyimpan itu," tambahnya.
Celengan Babi Pertanda Kemakmuran
Sejarawan Denys Lombard mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat Jawa kala itu menabung dalam celengan terpengaruh dari budaya Tionghoa. Wujud babi digambarkan sebagai binatang pembawa rezeki dalam mitologi China.
Namun hal tersebut berseberangan dengan pendapat Supratikno yang menganggap bahwa celengan di Trowulan mengingatkan pada dewa Kuwera yang banyak dibuat pada masa Hindu-Buddha di Nusantara.
Dewa Kuwera digambarkan sebagai pemimpin para raksasa dan memiliki gelar Bendahara Para Dewa. Dewa Kuwera juga disebut sebagai Dewa Kekayaan atau Kemakmuran.
Secara wujud, Dewa Kuwera memiliki perut buncit dan sempat ditemukan patungnya di Jawa Tengah. Konon patung tersebut berasal ari abad ke 9 atau saat zaman Mataram Kuno.