Golongan Darah ini Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Penelitian mengungkapkan bahwa golongan darah tertentu dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung.
Jika Anda belum mengetahui jenis golongan darah Anda, sangat disarankan untuk segera mengetahuinya. Pemahaman mengenai golongan darah Anda menjadi krusial karena dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk risiko serangan jantung.
Keterkaitan antara golongan darah dan risiko kesehatan telah diterima secara luas di kalangan medis serta komunitas kesehatan preventif.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Apa itu senam jantung? Senam jantung, atau yang sering disebut juga kardio, adalah jenis latihan fisik yang meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Bagaimana Senandung Jolo diiringi? Dalam setiap pertunjukan Senandung Jolo, syair-syair pantun yang dinyanyikan pun saling berbalas serta diiringi dengan alat musik.
-
Mengapa Situs Patapan Serang diduga sebagai sebuah candi? Namun, menurut penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Bandung pada tahun 1996 dan 1997-1998, serta studi teknis yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang pada tahun 2003, secara arsitektural dan teknologi, situs Patapan kemungkinan besar adalah sebuah bangunan candi.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
Sebuah artikel yang dipublikasikan di Cardiovascular Journal of Africa mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa individu dengan golongan darah non-O memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kardiovaskular, seperti stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.
"Kami menunjukkan bahwa memiliki golongan darah non-O dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian koroner sebesar 9% dan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular sebesar 9%, terutama infark miokard," ungkap Tessa Kole, pemimpin studi tersebut, seperti yang dilansir dari Health Digest.
Data ini menjadi penting bagi Anda yang memiliki golongan darah A, B, atau AB. Menurut American Heart Association (AHA), individu dengan golongan darah tersebut cenderung lebih rentan terhadap pengembangan bekuan darah yang serius, meskipun penelitian mengenai golongan darah AB masih terbatas.
Gumpalan darah ini dapat memicu kondisi jantung yang serius dan bahkan berpotensi menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami risiko serangan jantung jika Anda memiliki golongan darah A, B, atau AB.
Penting Tapi Bukan Jaminan
Dr. Kharazi menekankan bahwa golongan darah non-O memiliki dampak terhadap pembekuan darah dan peradangan dalam tubuh.
"Golongan darah ini terkait dengan kadar protein pembekuan yang lebih tinggi yang disebut faktor von Willebrand, yang berpotensi meningkatkan risiko penyumbatan di arteri jantung," katanya.
Meskipun pembekuan darah adalah proses yang penting bagi tubuh, kelebihan pembekuan dapat menimbulkan masalah serius. Menurut American Heart Association (AHA), ketika darah membentuk gumpalan secara berlebihan, hal ini dapat menyulitkan aliran darah di dalam tubuh.
Lebih lanjut, jika gumpalan darah tersebut terlepas, ada kemungkinan gumpalan itu akan bergerak dalam aliran darah dan menyebabkan serangan jantung. Oleh karena itu, memiliki golongan darah A, B, atau AB tidak secara otomatis menjamin Anda akan mengalami serangan jantung.
Dr. Kharazi juga mencatat bahwa terlepas dari golongan darah yang Anda miliki, Anda tetap bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan menerapkan pola hidup sehat.
"Gaya hidup membuat perbedaan terbesar, apa pun golongan darah Anda," tuturnya.
Mengubah Perilaku untuk Memelihara Kesehatan Jantung
Gaya hidup yang Anda jalani dapat berpengaruh pada pengurangan risiko terjadinya serangan jantung. Salah satu cara yang dianjurkan oleh Dr. Kharazi adalah dengan mengonsumsi makanan yang seimbang, yang meliputi banyak buah, sayuran, dan sumber protein rendah lemak, untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular Anda.
Selain pola makan, peningkatan aktivitas fisik yang sederhana juga dapat memberikan dampak signifikan bagi kesehatan jantung Anda. Dalam sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2019 di Oxidative Medicine and Cellular Longevity, para penulis menyimpulkan bahwa 40 menit aktivitas fisik aerobik sedang hingga intens tiga atau empat kali seminggu dapat membuat perbedaan dalam risiko serangan jantung.
Mereka juga menekankan bahwa "olahraga apa pun lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali," serta penting untuk menyesuaikan jenis olahraga agar dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Jauhi Kebiasaan Merokok
Hindarilah kebiasaan merokok atau buatlah rencana untuk berhenti dari aktivitas tersebut. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, merokok berperan dalam sekitar 25% dari semua kejadian penyakit kardiovaskular.
Selain itu, merokok dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung hingga empat kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya dampak merokok terhadap kesehatan jantung.
Golongan darah Anda hanyalah salah satu dari berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan kardiovaskular. Meskipun mungkin mengecewakan mengetahui bahwa Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung dibandingkan orang lain, penting untuk diingat bahwa masih banyak aspek lain yang dapat Anda kendalikan.
Dengan menjaga pola hidup sehat, Anda dapat berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.