Ingin Menjadi Suami Baik, Ini Tips Ala Buya Yahya Dijamin Berhasil
Buya Yahya menekankan pentingnya peran seorang suami yang baik dalam membimbing istrinya agar tetap menghormati dan menomorsatukan orang tuanya.
Menjadi suami yang baik dalam Islam berarti menjalankan tanggung jawab dengan penuh kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap istri.
Seorang suami harus meneladani akhlak Rasulullah SAW yang memperlakukan istrinya dengan hormat, lemah lembut, dan penuh cinta.
-
Apa arti dari kata "Islam"? "Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT."
-
Apa yang dimaksud dengan ikhtiar dalam Islam? Ikhtiar dalam Islam merujuk pada usaha sungguh-sungguh yang dilakukan untuk mencapai tujuan, sambil menyadari bahwa hasil akhirnya tetap bergantung pada kehendak Allah SWT.
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
-
Kenapa wanita Muslimah diibaratkan seperti berlian Islam? “Wanita Muslimah ialah berliannya islam. Karena taka da seorang pun yang akan mengungkapkan berlian mereka pada orang asing”
-
Apa yang dimaksud dengan 'ikhtiar' dalam Islam? Ikhtiar adalah suatu usaha yang dilakukan seorang hamba secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dengan kata lain, orang yang berikhtiar adalah mereka yang memilih berusaha daripada berdiam diri, untuk mendapatkan apa yang sedang diinginkan dalam hidup. Orang yang berikhtiar akan berusaha sebaik mungkin, dengan mengharap rahmat kebaikan dari Allah agar hajatnya dimudahkan.
-
Apa itu aib dalam Islam? Aib dalam Islam merujuk pada kekurangan atau keburukan yang dimiliki seseorang, baik itu dari segi fisik, akhlak, maupun perbuatan.
Ia wajib memenuhi hak-hak istri, baik secara emosional, fisik, maupun finansial, serta membimbing keluarganya menuju jalan yang diridhai Allah. Selain itu, suami juga harus bersikap sabar, pemaaf, dan mendukung istri dalam kebaikan, menciptakan suasana rumah tangga yang penuh kedamaian dan kebahagiaan, serta bersama-sama berusaha mencapai ridha Allah SWT.
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan pandangannya mengenai bagaimana menjadi suami yang baik dalam salah satu ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @BelajarIslam101.
Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya menekankan pentingnya peran seorang suami yang baik dalam membimbing istrinya agar tetap menghormati dan menomorsatukan orang tuanya, meskipun dalam Islam, setelah menikah, posisi suami menjadi yang utama bagi seorang istri.
Menurut Buya Yahya, seorang suami tetap harus mengedepankan sikap yang bijak dan penuh kasih sayang dalam hubungan rumah tangga.
"Seorang suami yang baik adalah suami yang selalu mengingatkan istrinya untuk tetap menomorsatukan orang tuanya," ujarnya.
Hal ini, menurutnya, adalah bentuk dari kebaikan yang besar dari seorang suami dalam menjaga hubungan keluarga.
Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, setelah menikah, seorang istri memang diwajibkan untuk menomorsatukan suaminya.
Inilah Penjelasan tentang Suami yang Baik
Seorang suami memiliki peran sebagai pemimpin dalam keluarga yang perlu dihormati. Namun, suami yang baik akan berupaya agar istrinya tetap menjaga hubungan yang harmonis dengan orang tuanya.
"Suami yang baik adalah yang menyadari pentingnya peran orang tua dalam kehidupan istrinya. Meskipun suami menjadi prioritas utama bagi istrinya, dia tetap harus mengajarkan nilai-nilai berbakti kepada orang tua," ujar Buya Yahya.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengingatkan bahwa meskipun suami memiliki posisi yang signifikan dalam rumah tangga, ia harus ingat bahwa istrinya juga memiliki tanggung jawab terhadap orang tuanya.
Oleh karena itu, suami yang baik akan selalu berusaha agar istrinya dapat menghormati dan memprioritaskan orang tuanya.
"Ketika seorang istri menempatkan suaminya di posisi utama, suami yang baik akan memastikan bahwa istri tersebut tetap memberikan perhatian yang semestinya kepada orang tuanya," tambahnya.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab suami dalam membimbing keluarganya. Ia menekankan bahwa suami yang baik tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga peduli terhadap hubungan antara istrinya dan keluarganya. Seorang suami yang bijaksana akan mendukung istrinya untuk tetap menjalankan kewajiban kepada orang tuanya, tanpa mengabaikan perannya sebagai pemimpin keluarga.
Lebih dari sekadar romantis, inilah yang sebenarnya terjadi
Dalam pidatonya, Buya Yahya mencontohkan bahwa seorang suami seharusnya berperan sebagai pengajar kebaikan bagi istrinya, termasuk dalam hal menghormati orang tua.
"Walaupun suami memegang peran sebagai pemimpin dalam keluarga, ia juga perlu menunjukkan empati dan memahami posisi istrinya sebagai anak dari orang tuanya," ujarnya.
Buya Yahya menambahkan bahwa sikap ini tidak hanya akan menciptakan hubungan rumah tangga yang harmonis, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga.
Dengan menjaga hubungan yang baik dengan orang tua, pasangan suami istri akan lebih mudah meraih berkah dalam hidup mereka. Selain itu, Buya Yahya mengingatkan bahwa peran suami yang ideal adalah menjadi teladan yang baik bagi keluarganya, termasuk dalam hal menghormati orang tua.
Seorang suami yang baik tidak hanya mengajarkan, tetapi juga menunjukkan bagaimana seharusnya berbakti kepada orang tua. Menurut Buya Yahya, suami yang baik adalah yang tidak hanya mengharapkan kesetiaan dan ketaatan dari istrinya, tetapi juga mendukung istrinya untuk senantiasa berbakti kepada orang tuanya.
"Ini merupakan salah satu wujud cinta sejati dalam rumah tangga," tuturnya.
Buya Yahya juga menekankan pentingnya suami mengajarkan istrinya tentang keseimbangan antara tanggung jawab terhadap suami dan kewajiban kepada orang tua.
Menurutnya, hal ini akan menciptakan keharmonisan dalam hubungan rumah tangga dan keluarga besar. Pada akhirnya, Buya Yahya menegaskan bahwa suami yang baik adalah yang mampu menciptakan keseimbangan dalam kehidupan rumah tangga.
Dengan menjaga hubungan yang baik antara istri dan orang tuanya, suami dapat menjadi pemimpin yang bijak dan adil dalam keluarga. Pesan Buya Yahya ini mengingatkan kita bahwa menjadi suami yang baik bukan hanya sekadar menjadi pemimpin dalam rumah tangga, tetapi juga tentang bagaimana menjaga keharmonisan hubungan antara istri dan orang tuanya. Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Tontonlah Video yang Direkomendasikan Ini:
Berikut adalah versi yang berbeda dari kalimat tersebut tanpa mengubah konteks: