Kasau Sudah Angkat Bicara, Begini Nasib Dua Anggota TNI AU yang Injak Kepala Warga
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo angkat bicara.
Sebuah video baru-baru ini ramai menjadi sorotan netizen. Video berdurasi 1 menit 20 detik itu memperlihatkan aksi dua anggota TNI AU yang tengah mengamankan seorang pria di sebuah warung makan.
Saat akan diamankan, salah satu anggota lantas menginjak kepala pria tersebut dengan menggunakan sepatu. Tentu saja video itu lantas viral di media sosial Instagram dan mendapat kecaman dari banyak pihak.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Apa tujuan utama misi pengeboman TNI AU di Singapura? Direncanakan 50 persen bom yang dijatuhkan dari pesawat itu akan mampu menghancurkan landasan sekaligus mencegah musuh melakukannya," kata Pedet.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo angkat bicara. Lantas bagaimana nasib dua anggota TNI AU yang injak kepala warga?
Berikut ulasan lengkapnya.
Kasau Sampaikan Permohonan Maaf
Twitter @_TNIAU
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo angkat bicara. Fadjar menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga serta warga Merauke.
"Selamat malam, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terkait dengan kejadian penganiayaan saudara kita oleh anggota TNI AU di kota Merauke. Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya. Hal ini terjadi semata-mata memang kesalahan dari anggota kami dan tidak ada niatan apapun juga apalagi dari berupa perintah kedinasan," kata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo seperti dalam unggahan Twitter @_TNIAU.
Akan Menindak Tegas Pelaku
Fadjar juga mengatakan akan mengevaluasi seluruh anggota TNI AU serta menindak tegas pelaku yang berbuat kesalahan.
"Kami akan mengevaluasi seluruh anggota kami dan juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan. Sekali lagi, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya. Mohon dibuka pintu maaf. Hanya itu saja yang ingin saya sampaikan, terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera," pungkasnya.
Terjadi di Merauke Papua
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan AU (Kadispenau), Marsma Indan Gilang Buldansyah membenarkan kejadian yang terjadi pada Senin (26/7) sekitar pukul 10.00 WIT di Jalan Raha Mandala, Merauke, Papua.
"Betul kejadiannya, kemarin siang di Merauke," kata Gilang dalam keterangannya, Selasa (27/7).
Atas kejadian yang melibatkan Serda D dan Prada V, Gilang pun mengatakan bahwa kini keduanya sudah ditahan di POM AU Lanud J.A untuk proses penyelidikan atas tindakan mereka.
"TNI AU sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut," tuturnya.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu bermula saat dua anggota TNI AU yang berada dalam video melihat ada cekcok antara sang pria dengan penjual bubur ayam lantaran pria itu dalam keadaan mabuk dan hendak melakukan pemerasan kepada sejumlah pedagang di lokasi.
"Dalam keadaan mabuk yang telah melakukan pemerasan kepada penjual bubur ayam dan juga kepada rumah makan padang pariaman serta kepada pelanggannya dengan cara meminta uang dan menarik narik tangan pelanggan," kata Gilang.
Namun demikian, setelah pria itu diamankan dan menghentikan pemalakan, Serda D sempat menghubungi Polres setempat namun tak kunjung mendapati balasan. Alhasil, pria itu dilepas dan dibiarkan kembali pulang ke rumah.
"Info dari warga bahwa orang tersebut sering sekali melakukan hal yang sama dan juga sudah pernah diamankan oleh pihak berwajib," sambungnya.
Belakangan diketahui informasi bahwa pemilik rumah makan padang yang dipalak oleh pria itu merupakan orang tua dari anggota TNI AU yang berdinas di Subdislitpers Dispamsanau.