Mitos Dompo Alias Herpes Zoster yang Harus Diketahui, Simak Penyebabnya
Dompo merupakan nama lain dari penyakit herpes zoster, ketahui penyebabnya.
Dompo merupakan nama lain dari penyakit herpes zoster, ketahui penyebabnya.
Mitos Dompo Alias Herpes Zoster yang Harus Diketahui, Simak Penyebabnya
Penyakit dompo alias herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster. Virus ini juga yang menjadi penyebab cacar air.
Gejala utamanya adalah munculnya bintik berisi air di permukaan kulit. Simak ulasannya, Rabu (31/2/2024):
Penyebab Penyakit Dompo
Penyakit dompo disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang menular melalui kontak langsung dengan cairan dari luka yang disebabkan oleh penyakit ini.
-
Kapan Sambal Bawang menjadi trending? Dilansir merdeka.com dari briliofood.net, Kamis (5/10) berikut di antaranya.
-
Kapan tebak-tebakan gombal lucu menjadi trend? Tebak-tebakan gombal lucu juga sering digunakan untuk tebar pesona. Hasilnya tentu saja tergantung pada orang yang menerima gombalan lucu itu. Tebak-tebakan gombal lucu sudah tak asing di telinga. Gombalan atau rayuan tersebut ampuh menjadi salah satu cara buat mencairkan suasana. Lalu apa saja tebak-tebakan gombal lucu yang bikin tertawa ngakak?
-
Kenapa nasi liwet bisa menjadi makanan trending? Bumbu nasi liwet bisa dibilang sangat mudah untuk didapatkan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan martabak telur kulit lumpia mulai populer? Kini, martabak telah mengalami banyak variasi, salah satunya adalah martabak telur kulit lumpia.
-
Kenapa pantun lucu Bahasa Jawa dianggap trendi? Ada banyak pantun lucu yang bisa membuat Anda tertawa ngakak dan lepas. Keceriaan ini akan semakin berkesan apabila Anda membaca pantun lucu dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa.
Kemudian paparan terhadap seseorang yang menderita penyakit tersebut, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala penyakit dompo meliputi ruam merah berbintik-bintik yang gatal, demam, sakit tubuh, dan nyeri kepala.
Penanganan penyakit dompo melibatkan pemberian obat antivirus dan obat pereda nyeri untuk mengurangi gejala yang muncul.
Pencegahan penyakit dompo dapat dilakukan melalui vaksinasi.
Terutama untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang tidak pernah menerima vaksin tersebut.
Selain itu, menghindari kontak dengan orang yang sedang menderita penyakit dompo juga merupakan cara pencegahan yang efektif.
Gejala Penyakit Dompo
Penyakit dompo disebabkan oleh virus varisela-zoster yang menimbulkan gejala utama berupa ruam merah berbentuk bintil berisi air di seluruh tubuh.
Gejala lain yang biasanya muncul adalah nyeri pada kulit di area yang terkena ruam, demam, sakit kepala, dan rasa kaku pada otot dan sendi.
Gejala biasanya muncul dalam waktu 10-21 hari setelah terpapar virus. Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit dompo antara lain infeksi bakteri pada ruam.
Juga infeksi virus lain seperti pneumonia, encephalitis, atau masalah pada mata seperti keratitis.
Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah seperti lansia atau penderita penyakit kronis, infeksi dompo juga dapat menyebabkan komplikasi serius.
Oleh karena itu, penting untuk segera mendapatkan pengobatan dan perawatan medis jika mengalami gejala penyakit dompo.
Pencegahan dengan vaksinasi juga dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit dompo dan komplikasinya.
Penangan Penyakit Dompo
Penyakit dompo yang juga dikenal sebagai herpes zoster, disebabkan oleh virus varicella-zoster yang sama dengan virus cacar air.
Penanganan penyakit dompo meliputi pemberian obat antiviral, obat pereda nyeri, dan krim topikal untuk mengurangi rasa gatal.
Untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi, penting untuk mencari perawatan medis segera setelah gejala muncul.
Komplikasi yang dapat terjadi termasuk neuralgia postherpetik.
Kemudian infeksi bakteri sekunder pada ruam, dan masalah kesehatan lainnya yang memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Selain itu, vaksinasi dapat membantu mencegah kambuhnya penyakit dompo, meskipun sangat jarang terjadi.
Penting juga untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dengan pola makan sehat, berolahraga, dan menghindari stres.
Dengan penanganan yang tepat dan pencegahan yang baik, penyakit dompo dapat diatasi dengan baik dan komplikasi yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.
1. Obat antivirus
Obat antivirus digunakan untuk mengobati infeksi virus seperti penyakit dompo (herpes zoster).
Dokter biasanya meresepkan obat seperti acyclovir, famciclovir, atau valacyclovir untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh virus herpes zoster.
Obat antivirus ini bekerja dengan menghentikan perkembangan virus dan mengurangi rasa sakit serta keparahan ruam yang biasanya terjadi pada penyakit dompo.
Waktu optimal penggunaan obat antivirus untuk penanganan penyakit dompo adalah sesegera mungkin setelah timbulnya ruam atau gejala.
Penggunaan obat antivirus dalam 72 jam pertama setelah munculnya ruam dapat membantu mengurangi resiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Jika terlambat mengonsumsi obat antivirus, resiko komplikasi seperti neuralgia postherpetik (NPH) atau infeksi bakteri sekunder bisa meningkat.
Dokter akan menentukan pilihan obat antivirus yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan tingkat keparahan penyakit.
Sebelum mengonsumsi obat antivirus, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan resep yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
2. Obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri yang diresepkan untuk mencegah neuralgia postherpetic akibat penyakit dompo biasanya termasuk dalam golongan analgesik atau obat antinyeri.
Dokter dapat meresepkan obat seperti paracetamol, ibuprofen, atau naproxen untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh neuralgia postherpetic.
Selain itu, obat antidepresan atau antikonvulsan juga dapat diresepkan untuk mencegah neuralgia postherpetic.
Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dalam menggunakan obat pereda nyeri ini dan tidak melebihi dosis yang direkomendasikan.
Jika terdapat efek samping atau pertanyaan mengenai penggunaan obat, segera konsultasikan dengan dokter.