Pemotor yang Dibentak 'Monyet' oleh Polisi Ternyata Penjual Roti, Sempat Memohon Diizinkan Antar Pesanan Dulu
Seorang pemotor dibentak oleh anggota polisi dengan kata-kata tak pantas saat melanggar lalu lintas. Tersulut emosi karena pemotor hendak antar roti.
Seorang pemotor dibentak oleh anggota polisi dengan kata-kata tak pantas saat melanggar lalu lintas. Tersulut emosi karena pemotor hendak antar roti.
Pemotor yang Dibentak 'Monyet' oleh Polisi Ternyata Penjual Roti, Sempat Memohon Diizinkan Antar Pesanan Dulu
Peristiwa yang terjadi di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (12/9) pukul 07.45 WIB tersebut mendadak viral.
Dilansir dari video unggahan akun TikTok @fenderlita, saat itu sang istri bersama suami hendak pergi kerja dan diberhentikan oleh anggota polisi yang diketahui bernama Aipda Abdullah.
Sang Suami dianggap melanggar lalu lintas dan belum membayar pajak kendaraan. Karena terburu-buru mengantarkan roti pesanan, Suaminya sempat izin antar roti karena waktunya yang sudah mepet.
Bukan izin yang didapat, sang suami malah dimaki dengan kata-kata kasar dari polisi lalu lintas tersebut.
Wanita yang diketahui bernama Fenderlita itu merasa tersinggung hingga mengunggah video rekamannya ke akun media sosial miliknya. Terlebih saat itu ia tengah terburu-buru untuk mengantarkan pesanan roti.
- Dua Warga Bekasi Ditembak Pemotor Berboncengan, Diduga Sakit Hati Ditegur Kebut-Kebutan
- Marah Ditagih Utang Rp3 Juta, Seorang Pria Tembak Mati Teman Kerja
- Polisi Tetapkan Pimpinan Ponpes di Karanganyar Tersangka Kasus Pencabulan, Enam Santri Jadi Korban
- Terungkap, Cerita Polisi yang Ditembak mati Polisi Senior ke Orangtua dan Pacarnya sebelum Kejadian
Diduga Melanggar Lalu Lintas & Belum Bayar Pajak Motor
Peristiwa bermula saat Fenderlita dan sang suami hendak berangkat bekerja dan mengantar roti pesanan ke sebuah kantor di kawasan Menteng.
Diketahui keduanya merupakan penjual roti yang kala itu memang tengah mendapat pesanan dan harus sampai ke kantor sebelum jam 8 pagi.
Sekitar pukul 07.45 saat berhenti di lampu merah, keduanya sempat diminta naik ke trotoar oleh petugas kepolisian yang bertugas.
Dirinya dan sang Suami merasa tak melakukan kesalahan apapun. Namun polisi tersebut curiga bahwa Suaminya belum memperpanjang STNK.
"Karena ngerasa gak ada salah apa-apa akhirnya suami minggir. Pak pol tanya 'sudah perpanjang STNK?' Suami jawab 'sudah' (ternyata yang baru diperpanjang adalah STNK mobil, yang motor belum). Pak pol minta suami saya serahkan SIM & STNK. Suami saya mengaku salah dan tidak melawan sedikitpun, nada bicaranya juga tidak meninggi. Kemudian pak pol arahkan motor untuk naik ke trotoar," tulis unggahan Fenderlita.
Sempat Izin Antar Pesanan Roti Berujung Dimaki
Keduanya mengaku kooperatif dan tak melakukan pelawanan meski diberhentikan.
Namun karena mepetnya waktu untuk mengantar roti, sang suami meminta izin untuk segera pergi dan mengantarkan roti tersebut.
"Namun karena suami saya harus segera antar jualan (roti) ke pelanggan, jd suami saya minta izin untuk antar pesanannya sebentar dan nanti kembali lg (karena sudah dekat dengan lokasi pengantaran)," lanjutnya.
Namun, pedagang roti itu malah mendapatkan umpatan dari polisi yang bernama Aipda Abdullah dan meminta SIM dan STNK ditahan.
"Kurang ajar dari tadi ini," ucap petugas.
"SIM-mu ada?" tanya petugas lain.
"Mana sini gue patahin entar. Monyet lu dari tadi lu," maki Aipda Abdullah.
Sikap buruk yang dialami Fenderlita dan suaminya membuatnya mengecam tindakan tersebut. Dirinya mempertanyakan cara mengayomi dan melayani masyarakat yang baik dari polisi tersebut.
"Apakah mengayomi, melindungi dan melayani harus dengan berkata kasar bahkan memaki??," pungkasnya.
Klarifikasi Dirlantas Polda Metro Jaya
Dirlantas Polda Metro Jaya menindaklanjuti informasi adanya sikap tak terpuji dari salah satu anggotanya, Aipda Abdullah.
Aipda Abdullah awalnya menindak seorang pengendara motor yang menerobos lampu merah meski pada akhirnya berhenti melewati garis setop. Namun Aipda Abdullah menemukan pelanggaran lain.
"Saat itu kejadiannya ada pelanggar yang dikatakan sudah menerobos lampu merah, tapi belum sampai kayaknya, sudah melewati garis setop. Makanya dihentikan oleh Abdullah ini. Setelah dihentikan, memang ada pelanggaran lain," kata Kombes Latif pada Kamis (14/9) kemarin.
Pelanggaran yang dimaksud adalah pemotor tersebut belum membayar pajak STNK motor meski sempat mengaku sudah memperpanjang.
Aipda Abdullah tersulut emosinya karena pengendara tersebut meminta izin untuk mengantarkan roti pesanan terlebih dahulu karena sudah terburu-buru.
Permohonan Maaf Dirlantas Polda Metro Jaya
Kombes Latif Usman menyayangkan sikap Aipda Abdullah yang arogan dengan memaki pengendara motor meski dalam kondisi melanggar lalu lintas.
"Tentunya masyarakat yang melakukan aktivitas harus mendapat perlakuan sebaik mungkin walaupun mereka melakukan pelanggaran," tegasnya usai menindaklanjuti kegaduhan yang terjadi.
Pihak Dirlantas Polda Metro Jaya masih berupaya mencari tahu identitas pengendara tersebut dan berusaha menemui secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
"Kami masih terus mencari alamat pelanggar. Kalau sore ini kami dapat, kami akan mendatangi secara langsung. Secara pribadi, Abdullah tadi sudah menyampaikan permohonan maaf dan dia menyesali perbuatannya dan tentunya ini menjadi pembelajaran buat kami dan ini tidak lagi di lapangan," kata Kombes Latif.