Potret Makam Raden Wijaya Raja Pertama Majapahit, Banyak Didatangi Para Pejabat
Potret makam Raden Wijaya pendiri dan raja Majapahit, yang masih banyak didatangi untuk ziarah.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah panjang tentang kerajaan Hindu dan Buddha. Salah satunya ialah Majapahit, kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara.
Raden Wijaya merupakan pendiri dari kerajaan yang berpusat di Jawa Timur itu. Sebagai salah satu raja berpengaruh dan memiliki sejarah panjang, tak heran jika makam Raden Wijaya hingga kini masih banyak di datangi para peziarah.
-
Siapa Raja Kediri yang terkenal dengan ramalan masa depan Nusantara? Prabu Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan Nusantara.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Kapan Kerajaan Kendan berkuasa? Kerajaan Kendan berkuasa sekitar abad ke-6 sampai ke-7 masehi, dan merupakan salah satu kerajaan Sunda yang pernah berjaya.
-
Bagaimana Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara? Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara selama 400 tahun.Kota istana yang terletak di sekitaran kota Palembang juga dikenal sebagai “Venesia dari Timur”, terletak di arteri utama Jalur Sutra versi maritim.
-
Kenapa situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit? Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
-
Di mana situs Kerajaan Sriwijaya ditemukan? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Bahkan kabarnya jika banyak para pejabat datang untuk melakukan napak tilas dan bermeditasi di tempat tersebut. Berikut potret makam Raden Wijaya:
Makam Raden Wijaya
Melansir dari video yang diunggah di kanal Youtube Purbo Sasongko, menunjukkan potret makam dan petilasan Raden Wijaya yang juga dikenal dengan naman situs Sitinggil Trowulan.
Youtube/Purbo Sasongko ©2021 Merdeka.com
Lokasinya berada di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur dan dekat dengan Candi Brahu, Maha Vihara Majapahit, dan Kampung Majapahit.
Potret Suasana Petilasan Raden Wijaya
Dalam video yang dibagikan, terlihat Situs Sitinggil itu cukup luas dengan dikelilingi pepohonan besar di sekitarnya yang memberikan nuansa sejuk nan mistis.
Youtube/Purbo Sasongko ©2021 Merdeka.com
Potret Sitinggil
Youtube/Purbo Sasongko ©2021 Merdeka.com
Makam dan petilasan Raden Wijaya ini dikenal dengan sebutan Siti Inggil atau Sitinggil. Dalam bahasa Jawa, dapat diartikan jika Sitinggil merupakan bangunan yang terletak di atas tanah dengan posisi lebih tinggi.
Menurut informasi, tempat tersebut dulunya dikenal dengan istilah Lemah Geneng. Masyarakat di sekitar juga menyebut Siti Inggil sebagai Tanah Tahta.
Hal tersebut mungkin berkaitan dengan anggapan masyarakat bahwa tempat ini bisa memberikan tahta pada setiap orang yang rutin datang berziarah.
Banyak Pejabat Datang Berziarah
Hal itulah yang mungkin membuat banyak orang termasuk para pejabat sering datang ke tempat tersebut untuk melakukan ziarah.
"Tempat ini sering menjadi tempat berziarah, untuk ikut napak tilas jejak Raden Wijaya dalam menerima wahyu keprabon sekaligus memperoleh kemuliaan dalam hidupnya," tutur narasi dalam video dikutip dari Youtube Purbo Sasongko (30/3).
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, kawasan itu memang disebut biasa dijadikan sebagai tempat tetirah para politisi dengan maksud untuk mendapat berkah Raden Wijaya yang dulunya mampu menyatukan Nusantara.
Youtube/Purbo Sasongko ©2021 Merdeka.com
"Pada malam jumat tempat ini bahkan dipadati para peziarah yang akan melakukan napak tilas. Tak kurang para pejabat, para calon pejabat, bahkan konon katanya ada juga presiden yang sudah melakukan meditasi di tempat ini," ucap narasi video.
Tempat ini juga disebut sering digunakan untuk ritual semedi. Selain makam Raden Wijaya, di tempat tersebut juga terdapat petilasan yang dulu digunakan sebagai tempat bertapa atau bersemedi Raden Wijaya saat mencari petunjuk dalam memerintah Kerajaan Majapahit.