Sosok Politikus Palestina Blak-blakan di Sidang DPR Israel, Buktikan Yerusalem Ada di Alquran tapi Tak Ada di Taurat
Ternyata, sosok politikus tersebut memiliki rekam jejak yang cukup vokal menyuarakan keberpihakannya pada Palestina.
Sidang parlemen Israel atau Knesset pada Rabu (18/12) lalu memanas usai politikus Palestina, Ahmad Tibi berbicara lantang. Dia mengungkap, Yerusalem tertulis secara nyata dalam Alquran hingga disebut dalam hadis.
Menariknya, Kota Yerusalem diungkapnya justru tak tertulis di lima kitab Taurat milik kaum Yahudi.
- Di Sidang DPR Israel, Politikus Palestina Buktikan Yerusalem Ada di Dalam Alquran tapi Tak Ada di Taurat
- Sosok Politikus Israel Keras Sebut Benjamin Netanyahu Pembunuh Berantai di Sidang Parlemen, Lahir dari Keluarga Muslim
- Tanggapan Anak-anak Palestina soal 5 Kader NU Temui Presiden Israel, Isinya Langsung Menusuk Hati
- Sipir Israel Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Pembunuhan Bermotif Politik
Ternyata, sosok politikus tersebut memiliki rekam jejak yang cukup vokal menyuarakan keberpihakannya pada Palestina. Kemampuan berpolitiknya pun sempat membuatnya dipercaya menjadi 'tangan kanan' Presiden Palestina Yasser Arafat. Bagaimana profil dari Ahmad Tibi itu sendiri? Berikut ulasannya.
Sosok Politikus Ahmad Tibi
Dia adalah Ahmad Tibi, pimpinan dari Partai Ta'al yang tengah menjabat sebagai anggota parlemen Israel sejak tahun 1999. Tibi sendiri diketahui juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Knesset periode 2006 hingga 2013.
Tibi merupakan seorang politikus berdarah muslim. Dia lahir pada tahun 1958 di Tayibe, Israel.
Di samping terjun di dunia politik, Tibi merupakan seorang dokter profesional. Dia resmi dinyatakan sebagai tenaga profesional usai menempuh pendidikan di Hebrew University di Yerusalem sebagai dokter kandungan atau ginekologis.
Dia sempat menjadi kontroversi lantaran berkelahiran Israel namun kerap meletakkan keberpihakannya pada warga Palestina di Israel dan wilayah Palestina sendiri. Terungkap, Tibi sendiri sering menyebut dirinya sebagai orang Arab Palestina, meski dia merupakan orang Israel secara kewarganegaraan.
Rekam Jejak di Dunia Politik
Tibi diketahui memang cukup lantang menyuarakan gagasannya di berbagai kesempatan. Pria berusia 66 tahun itu dikenal sebagai salah satu tokoh yang seringkali berbicara soal Israel dan Palestina usai dipercaya memegang posisi sebagai penasihat politik dari Presiden Palestina Yasser Arafat pada tahun 1993 hingga 1999.
Pada tahun 1999, dia sempat menjadi anggota Knesset untuk Balad, sebelum mengundurkan diri dari partai tersebut dan kembali membentuk Ta'al. Pada bulan Januari 2010 Tibi mengumumkan penarikan partainya Ta'al dari pemerintahan.
Usai dipercaya menjadi tangan kanan Yasser Arafat, Tibi menjabat sebagai juru bicara delegasi Palestina untuk negosiasi pada tahun 1998 lalu yang menghasilkan Memorandum Sungai Wye atau Wye River Memorandum.
Tahun 2010 lalu, Tibi pun sukses menyampaikan pidato mengharukan yang penuh kesan mendalam di depan anggota Knesset mengenai Holocaust, peristiwa kelam genosida kaum Yahudi di Jerman dalam bahasa Ibrani.
Pandangan tentang Palestina & Israel
Mengenai konflik Israel dan Palestina, politikus yang lahir pada tanggal 19 Desember 1958 itu diketahui juga cukup vokal bersuara.
Tibi bahkan diketahui mendukung penarikan pasukan Israel ke garis hijau sebelum tahun 1967 sebagai solusi dari konflik yang terjadi di antara kedua negara.
Dia pun juga menentang perekrutan warga berdarah Arab Israel untuk menjadi anggota IDF, pasukan militer Israel. Tibi juga mendukung hak warga Palestina untuk kembali, dan menyebutnya sebagai prasyarat rekonsiliasi.
Tahun 2018 dalam konferensi London, Tibi turut mengecam keputusan pemerintahan Trump yang ingin memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel ke Yerusalem.
Sebut Yerusalem Ada di Alquran, Tak Ada di Taurat
Sebelumnya, Ahmad Tibi diketahui berbicara lantang dalam Sidang Parlemen Israel Knesset, Rabu (18/12) lalu. Di hadapan para anggota dewan berdarah Yahudi, dia mengungkap jika dirinya pernah mendapat satu pertanyaan dari anggota parlemen lainnya bernama Erez Malul.
Tibi ditanya soal kesucian Kota Yerusalem bagi umat Islam. Tibi pun terkejut saat lawan bicaranya kala itu menyebut jika Yerusalem tak ada di dalam Alquran.
"Saya mendapat pertanyaan seperti ini dari Erez Malul anggota parlemen Knesset, 'Bagaimana Yerusalem suci bagi Anda? Saya diberitahu bahwa itu tidak disebutkan dalam Al-Qur'an'," kata Tibi, demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @middleeasteye beberapa waktu lalu.
Diawali dengan ucapan Basmallah hingga pujian kepada Allah SWT dalam agama Islam, Tibi pun menjelaskan jika Yerusalem secara jelas tertulis di dalam Alquran.
Dalam salah satu ayat yang tertuang di Quran Surah Al Isra, Yerusalem dibahas.
"Bismillahirahmanirahim, Maha Suci dia yang membawa hambanya pada malam hari dari Masjid Haram ke Masjid Al Aqsa yang sekelilingnya Kami berkahi untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dialah yang mendengar lagi yang melihat. Masjid Al Aqsa disebutkan di dalam Alquran QS Al Isra, dua kilometer dari sini," tegasnya.
Selain dari Alquran, Tibi secara lantang menjelaskan jika Kota Yerusalem juga beberapa kali telah disebutkan Nabi Muhammad SAW dalam hadis. Setelah Alquran hingga hadis, lain halnya Tibi menyebut Kota Yerusalem bagi kaum Yahudi. Bertolak dari kitab suci mereka sendiri, disebutnya jika Kota Yerusalem justru tidak tertulis secara gamblang di Taurat.
Sehingga, Tibi mengimbau kepada para pendengarnya kala itu agar tak menghiraukan setiap pertanyaan yang meragukan kesucian Kota Yerusalem bagi umat Islam.