Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini
Cara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.
Cara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini
Mahasiswa program Magister Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM viral usai sajikan presentasi dengan memakai Bahasa Daerah masing-masing.
Cara tersebut merupakan inisiatif dalam mata kuliah Psikolinguistik yang mewajibkan setiap mahasiswa menyampaikan bahan presentasi dengan memakai bahasa asal daerah mereka.
- Pengakuan Mahasiswa UNM yang Didorong Dosen Gara-Gara Protes Kebijakan Kampus
- Satu-satunya di Jatim, Banyuwangi Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah dari Kemendikbud Ristek
- MUI: Indonesia Punya Banyak Perbedaan Bahasa dan Tempat Beragam Tetap Bersatu
- Sosok Alam Jamaaluka Tentua, Peraih Juara Suara Rendah Pria yang Tampil di Istana Negara
Dalam sebuah video, para mahasiswa tampak lancar menyampaikan presentasi dengan logat dan bahasa mereka masing-masing.
Hal tersebut mendadak ramai disorot warganet. Seperti apa ulasannya? Melansir dari akun TikTok @fib.ugm, Jumat (14/6) berikut informasi selengkapnya.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia, UGM memiliki banyak mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Keragaman itu yang membuat seorang dosen dari FIB UGM memiliki ide dalam proses kegiatan perkuliahannya.
Apabila biasanya presentasi akan dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia, pada mata kuliah Psikolinguistik semua mahasiswa wajib memberikan pemaparan dengan Bahasa Daerah mereka.
Dalam video tersebut terlihat beberapa mahasiswa berasal dari daerah yang berbeda dari Sabang sampai Merauke.
"POV kamu Mahasiswa Linguistik di FIB UGM wajib berbahasa daerah saat presentasi," tulis unggahan.
Beberapa mahasiswa mempresentasikan dalam Bahasa Jawa (Banyumasan), Bahasa Sunda, Bahasa Bugis, Bahasa Jawa (Klaten), Bahasa Amarasi, dan Bahasa Makassar.
Menurut informasi dari pemilik akun, sebenarnya ada banyak presentasi dengan Bahasa Daerah yang tidak diunggah.
Hal tersebut membuktikan adanya keragaman budaya yang dipelihara meski dalam ruang kuliah.
"Ini matkul Psikolinguistik. Sebenarnya masih banyak bahasa daerah2 lainnya tapi mimin cuma punya 6 video ini," tulis unggahan.
Video tersebut langsung mendapat beragam tanggapan dari warganet. Banyak yang memuji hingga mengapresiasi inisiatif perkuliahan tersebut.
"yang klaten vibesnya kayak dateng ke nikahan😭🙏," tulis akun @myuttiii
"yang jawa klaten berasa lagi di uji krama 😭," tulis akun @mgaropollo
"ngomong pake bahasa daerah di depan orang2 yang biasa kita ajak ngobrol pake bahasa indo tuh susah banget 😭," tulis akun @ishigamishenku
"IHHH SERU BANGETTTTT MAU KULIAH LAGI😭😭😭," tulis akun @abear
"Mantap selalu biar gak punah bahasa daerah kita," tulis akun @pedesasinoke