20 Pengusaha Raksasa Asing Lobi Luhut Buka Family Office di Bali
Luhut mengatakan permintaan itu di luar ekspektasinya.
Sejumlah pengusaha raksasa itu mengajukan minat membuka kantor untuk grup usaha besarnya, atau family office.
- Luhut Izinkan Pihak Bersengketa di Family Office Undang Hakim dari Luar Negeri
- Bali dan IKN Jadi Opsi Lokasi Pusat Family Office
- Menteri Luhut Klaim Investor Asing Hingga Keluarga Kaya di Luar Negeri Tertarik Family Office di Indonesia
- Menko Luhut Usul Bentuk Family Office di Bali, Ini Respons Pj Gubernur
20 Pengusaha Raksasa Asing Lobi Luhut Buka Family Office di Bali
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan telah menerima banyak permintaan investasi dari para pengusaha besar dunia dalam rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali.
Luhut mengatakan permintaan itu di luar ekspektasinya.
Sebab, sejumlah pengusaha raksasa mengajukan minat membuka kantor untuk grup usaha besarnya, atau family office.
"Banyak event-event yang terjadi di luar dugaan kita. Seperti family office, ada pembicaraan di mana akan kita dorong Bali ini menjadi hub untuk family office seperti di Hong Kong, Singapura," ujar Luhut di Bali, dikutip Minggu (19/5).
Sebanyak 20 pengusaha telah menyatakan minat kepada Luhut untuk menanamkan modalnya di Bali.
Tujuannya bukan hanya untuk berbisnis, tapi juga mencari kebahagiaan.
"Dan tadi berkumpul kira-kira 20 orang yang pemain-pemain besar. Mereka mengatakan Bali ini membawa happiness, kehidupan yang bahagia, tidak hanya sekadar demi uang," imbuh Luhut.
"Jadi mereka mau taruh duitnya di Indonesia dengan fasilitas family office yang sedang kita rampungkan. Kita akan laporkan hasil diskusi nanti bulan Juni awal kepada Presiden Jokowi," ungkapnya.
Kembali, Luhut menegaskan, kehadiran investasi untuk family office ini bakal turut mendorong Bali menjadi hub seperti Hong Kong dan Singapura.
Dia pun yakin Pulau Dewata bisa mengusung misi itu dengan topangan berbagai fasilitas yang ada di sana.
"Jadi kalau nanti ada family office, maka Bali ini mereka minta untuk jadi hub link dengan Singapura, Hong Kong, Dubai dan sebagainya. Saya kira mereka juga bilang kita ada rumah sakit yang bagus dan fasilitas-fasilitas lain menyangkut masalah hukum, kepastian dan sebagainya," tuturnya.