5 Fakta mencengangkan tak disadari dari kehadiran Bandara Kertajati
Presiden Joko Widodo mengaku senang dengan progres yang sudah dicapai PT BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat), selaku pelaksana pembangunan bandara. Presiden Jokowi mengaku dua tahun lalu atau pada Januari 2016 meletakkan batu pertama, sebagai penanda dimulainya pembangunan bandara berlevel internasional itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan progres yang sudah dicapai PT BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat), selaku pelaksana pembangunan bandara.
Presiden Jokowi mengaku dua tahun lalu atau pada Januari 2016 meletakkan batu pertama, sebagai penanda dimulainya pembangunan bandara berlevel internasional tersebut. Kemudian pada Selasa 17 April 2018, dirinya kembali meninjau bandara yang saat ini progres pembangunannya sudah mencapai tahap akhir atau 93 persen.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Mengapa penerbangan di Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati? Nantinya dimulai bulan Oktober akan operasi penuh, artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati utamanya untuk yang pesawat jet," kata Presiden Joko Widodo, saat menijau kesiapan Bandara Kertajati, mengutip Liputan6
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang di bangun oleh Staatsspoorwegen (SS) di Yogyakarta untuk menghubungkan jalur kereta api Batavia-Surabaya? Di wilayah Yogyakarta, mereka perlu membangun beberapa jembatan untuk jaringan jalur kereta api itu. Salah satu jembatan kereta api terbilang unik. Selain membentang di atas sebuah sungai, jembatan ini juga membentang di atas jalur kereta api milik perusahaan kereta api Belanda lainnya bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang menghubungkan Semarang-Solo-Yogyakarta.
-
Apa saja rute penerbangan terbaru di Bandara Kertajati? Dilansir dari Instagram Kertajati Airport, bandara tersebut membuka sejumlah rute penerbangan seperti: Kualanamu Medan, Palembang, Padang, Pekanbaru, Kepri dan Denpasar Bali. Selain itu terdapat juga rute penerbangan Batam, Lombok, Ujung padang, Kuala lumpur Malaysia, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak.
"Kita ingat dua tahun lalu atau sekitar Januari 2016 ada tiang pancang pertama. Kemudian dua tahun lebih sedikit, ini sudah dikerjakan sesuai dengan target waktu yang telah kita berikan," kata Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi mengapresiasi BIJB bisa dibangun dengan cepat sekaligus bisa menghimpun biaya yang tidak bergantung pada uang negara sepenuhnya. PT BIJB sendiri dalam mendanai pembangunan bandara internasional menyedot sekitar Rp 2,6 triliun dengan menggunakan skema Kemitraan Pemerintah Swasta (KPS).
Kehadiran bandara ini mencetak sejumlah fakta mencengangkan bersamanya. Apa saja? Berikut merdeka.com akan merangkumnya.
Bandara terbesar ke-2 di Indonesia
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Majelangka, diklaim menjadi bandara terluas ke-2 di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, Banten.
Luas lahan BIJB tercatat sebesar 1.800 hektare dan memiliki landas pacu atau runway berukuran 2.500 x 60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 x 60 meter. Dengan kapasitas ini mampu melayani penumpang 5,6 juta untuk tahap pertama.
Saat ini, pembangunan tower ATC, runway, taxiway, apron jalan GSE dan semua sarana di sisi udara telah selesai 100 persen. Terdiri dari runway 2500 m x 60 m, paralel taxiway 2750 m x 25 m, cross taxiway 1180 m x 25m, serta apron 576 m x 151 m yang mampu menampung 4 jet wide body sekelas Boeing B777 atau Airbus A330 dan 6 jet narrow body sekelas B737 NG atau A320.
Pembangunan sempat mangkrak 10 tahun
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso menceritakan, semula Bandara Kertajati ini terkatung katung penyelesaiannya, karena secara konsep keberadaannya menjadi silang pendapat antara perencana kota (city planner) Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat.
"Dengan jarak sejauh 200-an Km dari Jakarta, kemungkinan warga yang selama ini beraktivitas pergi dan datang melalui Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Banten tidak akan dengan sukarela sebagian pindah ke arah Timur yaitu ke Kertajati Jawa Barat," ceritanya.
Alasannya karena jaraknya sangat jauh, tepatnya dari exit toll road Cipali untuk ke Bandara Kertajati berada pada 158 km dari km 0.00 di Cawang, Jakarta Timur. Akhirnya, polemik ini berkepanjangan sampai izin penetapan lokasinya sempat hangus.
Bayangkan, studi kelayakannya dimulai sejak 2003, penetapan lokasi pertama 2005, namun perpanjangan izin penetapan lokasi diulang pada 2012 dengan memasukkan kewajiban pendanaan APBN. Selama tujuh tahun tidak ada kegiatan fisik apapun dan izin penetapan lokasi yang lama hangus, mengingat pekerjaan pembangunan tidak kunjung dimulai.
"Pekerjaan baru dimulai tahun 2014 untuk pengerjaan pembersihan lahan dan pondasi. Jadi selama 10 tahun proyek ini terkatung katung," ujar Agus.
Ada kereta, Stasiun Gambir-Bandara Kertajati cukup 2 jam
Untuk melengkapi konektivitas antar moda, Bandara Kertajati akan dilengkapi dengan jalur kereta bandara untuk menarik minat dan mempersingkat waktu penumpang dari Jakarta maupun Bandung.
"Nantinya kereta ini akan membawa penumpang dari Stasiun Gambir menuju Bandara Kertajati dalam waktu kurang dari dua jam. Kereta akan melalui Bekasi Timur, Cikarang, Karawang dan Cikampek," tambah Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso.
Dengan keberadaan Bandara Kertajati dan kereta bandara ini, efektivitas transportasi masyarakat akan terpenuhi.
Bandara Kertajati jadi proyek percontohan nasional
Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan dijadikan sebagai proyek percontohan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ini dikarenakan pembangunannya melibatkan banyak pihak dan menerapkan inovasi baru dalam hal skema pendanaannya.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengapresiasi kepada seluruh pihak mulai dari Pemerintah Kabupaten Majalengka yang sudah menyediakan lahan hingga PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menerapkan skema pendanaan melalui mekanisme Reksadana Dana Penawaran Terbatas (RDPT).
"Saya apresiasi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan bandara ini. Pemda punya bandara yang begitu besar yang dikelola swasta, ditambah pendanaannya dengan RDPT, jadi lengkap. Oleh karenanya saya jadikan ini menjadi percontohan untuk bangun infrastruktur modern," kata Menhub Budi di BIJB.
Bandara Kertajati percantik wajah Indonesia di mata dunia
Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati diharapkan dapat menghapus citra buruk industri penerbangan Indonesia di mata dunia. Dibangun dengan konsep aetropolios business concept, BIJB akan menjadi peluang Indonesia membenahi pelayanan di dunia penerbangan.
"Pembangunan BIJB ini bisa menyikapi perkembangan dunia transportasi udara yang berkembang cepat," ujar Vice President Indonesia Avition And Aerospace Watch (IAAW) Juwono Kolbioen.
BIJB bisa mengatasi berbagai persoalan yang selama ini dihadapi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mampu menggantikan Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Â
(mdk/bim)