Bukit Asam Catat Ekspor Batubara ke China Naik 15 Persen Tiap Tahun
Adib mengatakan, volume ekspor tersebut lebih tinggi 15 persen dibanding periode sama tahun 2020. Sebab tahun lalu permintaan batubara dari China terganggu seiring dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengganggu kinerja industri.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan peningkatan volume ekspor batubara ke china selama 2021. Pada Januari 2021 lalu, perusahaan BUMN ini telah menandatangani perjanjian penjualan batubara ke China sebesar 1,5 juta ton.
"Kami telah tanda tangan perjanjian untuk penjualan batubara ke China di depan Pak Luhut pada Januari 2021, ada 1,5 juta ton," kata Direktur Niaga PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Adib Ubaidillah dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (12/3).
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
-
Kapan produksi tambang batu bara di Sawahlunto meningkat? Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton.
-
Apa saja yang dihasilkan dari proses produksi di Pabrik Kina Bukit Unggul? Setelah kina kering, langkah selanjutnya dibawa ke mesin pencacah hingga menjadi serbuk halus atau tepung kina dan siap dipacking.
Adib mengatakan, volume ekspor tersebut lebih tinggi 15 persen dibanding periode sama tahun 2020. Sebab tahun lalu permintaan batubara dari China terganggu seiring dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengganggu kinerja industri.
"Tahun 2020 permintaan cukup turun di China," ujarnya.
Meski begitu, bila dilihat secara keseluruhan, ekspor batubara ke China sejak tahun 2019 mengalami peningkatan 15 persen setiap tahunnya. "Jadi untuk China ada peningkatan buat ekspor," kata dia.
Dia menambahkan pembelian 1,5 juta ton batubara tersebut diinisiasi Assosiasi Pengusaha Batubara Indonesia. "Penjualan batubara ke China ini diinisiasi oleh APBI," sambungnya.
Baca juga:
Bos PT Bukit Asam Sebut Limbah Batubara Sekarang Bisa Diolah Jadi Produk Konstruksi
Meski Pandemi, Bukit Asam Tetap Cetak Laba Rp2,4 Triliun
Tahun 2020, PT Bukit Asam Produksi 24,8 Juta Ton Batubara
Bukit Asam Ingin Teruskan Pembangunan PLTS di Seluruh Bandara
Dirut PT Bukit Asam: Pengerjaan Proyek Gasifikasi Batubara Mulai Kuartal I-2021