China masih jadi pemasok barang impor terbesar ke Indonesia di 2016
China masih tetap menjadi negara asal barang impor terbesar Indonesia dengan nilai USD 30,69 miliar. Diikuti Jepang dengan nilai USD 12,97 miliar dan Thailand sebesar USD 8,6 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai USD 135,65 miliar sepanjang 2016. Angka ini turun 4,94 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Nilai impor migas Indonesia tercatat sebesar USD 18,72, menurun 23,92 persen di tahun sebelumnya, dan impor non migas sebesar USD 116,93 persen, menurun 0,98 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, selama tahun 2016, China masih tetap menjadi negara asal barang impor terbesar Indonesia dengan nilai USD 30,69 miliar. Diikuti Jepang dengan nilai USD 12,97 miliar dan Thailand sebesar USD 8,6 miliar.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Kenapa cecak diekspor ke China? China adalah importir besar cecak, tokek, dan spesies kadal yang diyakini berkhasiat meringankan berbagai penyakit.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Di mana BPR/BPRS biasanya berada? Industri ini memiliki karakteristik khusus yang membuat keberadaan BPR dan BPRS masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat hingga saat ini, seperti sebaran lokasi BPR dan BPRS yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten atau Kecamatan, pemberian layanan yang mengedepankan pendekatan personal atau kekeluargaan, proses pelayanan yang cepat dan sederhana, serta karakter produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah atau wilayahnya.
"Impor non migas dari 13 negara utama pada Desember 2016 mencapai USD 8,87 miliar, naik 3,01 persen dibanding November. China masih menjadi negara asal impor terbesar Indonesia dengan peran sebesar 26,24 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (16/1).
Sementara itu, untuk impor dari kelompok negara ASEAN mencapai USD 25,09 miliar dengan peran sebesar 21,46 persen. Diikuti oleh Uni Eropa sebesar USD 10,65 miliar dengan peran sebesar 9,11 persen.
"13 negara utama ini memberikan peranan terhadap impor di tahun 2016 sebesar 26,24 persen, dengan nilai USD 30,68 miliar," imbuhnya.
Untuk nilai impor golongan bahan baku dan barang modal selama 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni masing-masing sebesar 5,73 persen dan 9,64 persen. Sebaliknya, impor golongan barang konsumsi meningkat 13,54 persen.
Baca juga:
BPS: Impor Desember tertinggi sepanjang 2016
2016, Amerika Serikat jadi negara tujuan ekspor terbesar RI
Manufaktur masih penyumbang terbesar ekspor Indonesia di 2016
Sepanjang 2016, ekspor nasional menurun 3,95 persen
BPS catat neraca perdagangan 2016 surplus USD 8,78 miliar