Darmin sebut kenaikan dana parpol 10 kali lipat tak bebankan APBN
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla memberi kado manis buat partai politik. Mulai tahun depan, dana parpol naik 10 kali lipat. Semula hanya Rp 108 per suara, kini menjadi Rp 1.000 per suara sah yang diperoleh partai pada Pemilu legislatif.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla memberi kado manis buat partai politik. Mulai tahun depan, dana parpol naik 10 kali lipat. Semula hanya Rp 108 per suara, kini menjadi Rp 1.000 per suara sah yang diperoleh partai pada Pemilu legislatif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sumber dana parpol dengan kenaikan sebesar 10 kali lipat ini berasal dari APBN. Menurutnya, angka kenaikan tersebut memang tergolong besar, namun masih bisa ditanggung oleh APBN.
"Enggak lah itu kan (pakai) dana APBN saja. Itu kan kenaikannya besar, tapi sebenarnya absolutnya enggak besar-besar banget," ujar Darmin saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8).
Darmin memperkirakan dana parpol nantinya akan menelan dana sekitar Rp 250 miliar. "Absolutnya angkanya itu paling Rp 250 miliar kan. Ya, artinya itu bukan, itu tidak di luar jangkauan APBN. Itu di dalam jangkauan," jelasnya.
Darmin menegaskan, APBN tidak akan terganggu adanya rencana tersebut. Pilihan kenaikan dana parpol tersebut, telah dikaji oleh pemerintah dengan matang.
"Ya (Aman). Memang apapun itu, itu soal pilihan. Pilihan itu adalah tidak bisa diukur disatu titik waktu. Itu soal pilihan saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah mengirimkan surat penetapan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo atas usulan besaran bantuan kepada partai politik. Keputusan itu tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor 277/MK.02/2017 tanggal 29 Maret 2017.
"Di dalam Surat Menteri Keuangan kepada Mendagri menetapkan usulan besaran bantuan kepada parpol yang dapat dipertimbangkan setiap tahunnya adalah sebesar Rp 1.000 per suara sah," kata Sri di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (27/8).
Wacana untuk menaikkan dana partai, kata Sri, berdasarkan rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Alokasi anggaran itu, kata Sri, diambil dari APBN dan telah melalui berbagai kajian. Sri menuturkan, KPK mengusulkan adanya kenaikan dana partai demi mengurangi potensi tindak pidana korupsi yang dilakukan partai politik.
-
Apa profesi Diana Nasution? Diana Nasution, Sosok Diva Legendaris Indonesia Ibunda Marcelo Tahitoe Vokalis Dewa 19 Sosok DIana Nasution, penyanyi legendaris berdarah Batak ibunda dari Marcelo Tahitoe (Ello).
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Bagaimana Inul Daratista menjaga kebugarannya? Selain memperhatikan pola makan, Inul juga secara teratur melakukan kegiatan olahraga. Dari unggahan di akun Instagramnya, terlihat bahwa ia memilih untuk berolahraga di gym dan melakukan yoga guna menjaga kebugaran tubuhnya.
-
Bagaimana Narine Melkumjan mengatasi situasi darurat ini? Meski begitu Narine Melkumjan tidak terlihat panik. Padahal matanya yang tanpa pelindung terlihat sulit melihat karena kencangnya angin di kecepatan pesawat yang mencapai 300 km/jam itu. Dia kemudian berusaha kembali ke bandara dan mendaratkan pesawatnya dengan selamat.
-
Apa yang dirayakan Inul Daratista? Inul menggelar sebuah perayaan besar-besaran di kampung halamannya, Gempol - Pasuruan - Jawa Timur.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
Baca juga:
Dibuat grafik, perjalanan Ekonomi RI 1947-2017 dapat rekor MURI
Mendag ancam cabut izin pedagang jika jual beras di atas harga patokan
Ini 10 cara menurunkan ketimpangan gender di Indonesia
Mendag Enggar bantah Sukhoi SU-35 dibarter dengan kerupuk RI
Indonesia harus berkaca pada Belanda soal kesetaraan gender
Ada ajang Pasar Kreasi Indonesia, Mendag Enggar harap genjot ekspor produk kreatif RI