Dulu Hidup Susah Sampai Tak Ada Nasi, Kini Punya Perusahaan dengan Ratusan Ribu Reseller Seluruh Indonesia
Mereka tidak hanya kehilangan rumah, tetapi juga seluruh tabungan dan usaha keluarga, serta meninggalkan utang ratusan juta.
"Satu pagi, saya bangun dan tidak ada sebutir nasi pun di dapur. Ironisnya, kami adalah keluarga yang hidup dari bisnis beras. Ayah menangis dan saya pun ikut menangis.”
Itulah sepenggal kisah Chandra Putra Negara saat mengenang hari-hari tergelap hidupnya. Dalam hitungan bulan, keluarganya yang dahulu sukses berubah drastis.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Bagaimana cara kata-kata inspiratif memotivasi seseorang? Kata-kata inspiratif singkat umumnya berupa kalimat sederhana. Namun di balik kalimat-kalimat sederhana itu, terdapat makna yang mendalam.
-
Bagaimana kata-kata motivasi bisa memberikan semangat dan inspirasi? Selain itu, kata-kata motivasi akan sangat berguna untuk menjadi sumber inspirasi agar membuat hidupmu menjadi lebih bersemangat dan penuh warna.
-
Kapan kata-kata inspiratif menjadi tren? Kumpulan kata-kata hari ini penuh inspirasi dan makna mendalam.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
-
Kenapa kata-kata berkelas ini bisa memberikan inspirasi dalam hidup? Kata berkelas bisa dibaca untuk memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Mereka tidak hanya kehilangan rumah, tetapi juga seluruh tabungan dan usaha keluarga. Alih-alih meratapi nasib, Chandra menjadikan krisis itu sebagai titik balik yang mengubah hidupnya.
Chandra lahir dan besar di tengah keluarga pedagang yang sukses di Surabaya. Dia dibesarkan dalam lingkungan yang membuatnya akrab dengan bisnis sejak dini.
Kakeknya seorang pedagang hasil bumi yang dikenal luas pada era 1960-an, dan merupakan salah satu orang terkaya di masanya. Namun, keturunan kedua, yakni ayah Chandra, mengalami nasib berbeda ketika krisis moneter 1997 menghantam Indonesia.
Bisnis keluarga yang telah dibangun selama puluhan tahun runtuh dalam sekejap, akibat nilai tukar Rupiah yang merosot, utang yang membengkak, hingga pengkhianatan dari rekan bisnis yang tidak jujur. Pada saat itulah Chandra yang baru berusia 22 tahun, harus menanggung beban utang sebesar Rp5 miliar atau setara Rp500 juta di masa itu.
Namun, di balik cerita kelam tersebut, kini Chandra sukses membangun tujuh perusahaan yang bergerak di berbagai sektor atau bidang.
- Cerita Pipo Hargiyanto Bos Investor Properti, Dulu Pernah Susah Ingin Beli Nasi Goreng Saja Tak Mampu
- Terlilit Utang Keluarga Rp500 Juta, Bayu Kini Sukses Jadi CEO dan Bantu UMKM Tingkatkan Strategi Bisnis
- Terlilit Utang Ratusan Juta, Sosok Pria Ini Bangkit dan Sukses Bangun Usaha Plafon PVC
- Kehilangan Pekerjaan saat Istri Hamil, Mantan Karyawan Perusahaan Ternama Ini Buka Warung Pempek di Tulungagung
Berjuang dari Nol dengan Mentalitas 'Kucing Kurus'
Di tengah keterpurukan, Chandra mengingat pelajaran penting yang dia dapatkan dari keluarga besarnya, yaitu berjuang tanpa mengenal gengsi. Mulai dari bekerja sebagai guru les hingga menjadi reseller, Chandra rela melakukan apapun untuk melunasi utang keluarganya.
Chandra memulai bisnis kecil-kecilan sebagai reseller produk suplemen makanan dan kosmetik. Meski penghasilannya kecil, dia tidak menyerah. Baginya, yang penting adalah terus bekerja dan menghasilkan uang untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya, sembari bertekad melunasi utang yang menumpuk.
Dalam dunia penjualan, dia menyebut dirinya sebagai 'kucing kurus', yakni pribadi yang terpaksa berjuang mati-matian untuk mendapatkan makanan dan kelangsungan hidup. Tidak ada waktu untuk berpikir gengsi atau mempertahankan ego. Chandra sadar, hanya dengan sikap seperti itulah dia dapat mengatasi rintangan besar yang menantinya.
"Saya dulu reseller, jualan door to door. Tidak ada marketplace seperti sekarang. Dari setiap brosur yang saya sebarkan, dari setiap pintu yang saya ketuk, ada harapan bahwa saya bisa membawa uang pulang hari itu," kata Chandra dalam tayangan YouTube kasisolusi, Selasa (29/10).
Dalam waktu 3,5 tahun Chandra berhasil melunasi utang keluarganya. Bahkan, dengan tabungan yang dia kumpulkan dari usaha reseller, pada usia 25 tahun dia berhasil membeli kembali rumah keluarganya yang sempat dijual.
Bangkit Menjadi Pengusaha dengan 350.000 Reseller
Kisah perjuangan Chandra tidak berhenti sampai di situ saja. Setelah berhasil bangkit dari keterpurukan, dia melanjutkan karirnya di dunia bisnis dengan membangun jaringan reseller yang kini mencapai ratusan ribu orang.
Berkat usaha keras dan strategi yang matang, Chandra berhasil menjadi pendiri Chandra Putra Network (CPN), sebuah jaringan bisnis yang kini menaungi tujuh perusahaan yang bergerak di berbagai bidang dan memiliki lebih dari 350.000 reseller.
Chandra Putra Network (CPN) merupakan sebuah jaringan yang memfasilitasi ribuan reseller di seluruh Indonesia. CPN tidak hanya fokus pada produk suplemen dan kosmetik, tetapi juga berkembang ke sektor lain seperti layanan kesehatan, distribusi produk kecantikan, hingga alat kesehatan.
Di bawah CPN, Chandra mengembangkan strategi penjualan yang memanfaatkan teknologi digital. Dia memimpin timnya untuk memperluas jaringan reseller melalui pelatihan pemasaran digital, memanfaatkan platform media sosial, dan melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen.
Hal tersebut membuat CPN tumbuh menjadi salah satu jaringan distribusi terbesar di bidangnya dengan ribuan reseller yang tersebar di berbagai wilayah. CPN telah menjadi wadah bagi banyak orang yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, khususnya bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman di dunia bisnis.
Memberi Makna pada Sukses: Kembali ke Rumah yang Dulu Dijual
Salah satu momen yang paling berkesan dalam perjalanan hidup Chandra adalah ketika dia berhasil membeli kembali rumah keluarga yang sebelumnya terpaksa dijual. Rumah itu memiliki nilai sentimental yang tak tergantikan.
"Aku berjanji pada ayahku, rumah ini akan menjadi milik keluarga lagi. Tidak peduli berapa besar harganya, aku akan membelinya kembali."
Prinsip tersebut dia pegang erat. Hingga tiga setengah tahun kemudian, dia benar-benar bisa membayar rumah itu dengan usahanya sendiri.
Perjalanan hidup Chandra Putra adalah bukti nyata bahwa kesuksesan sejati datang dari ketangguhan dan keberanian untuk memulai dari nol. Chandra juga kerap mengingatkan bahwa dalam dunia yang berubah cepat, penting untuk terus belajar dan membuka diri terhadap ilmu dari mana saja.
Dia tidak hanya belajar dari orang-orang kaya, tetapi juga dari mereka yang berjuang keras dalam kesederhanaan hidup. Bagi Chandra, setiap orang yang ditemuinya adalah guru, dan dari sanalah dia mendapatkan perspektif yang luas tentang hidup dan bisnis. Saat ini, Chandra banyak berbagi kisah dan ilmunya dalam berbagai seminar dan buku yang dia tulis.
"Ketika semua tampak sulit dan kita hampir putus asa, ingatlah bahwa setelah badai berlalu, selalu ada pelangi yang menanti. Saya sudah melewati masa-masa itu, dan saya ingin setiap orang yang sedang berjuang tahu bahwa selalu ada jalan keluar,” katanya.
Reporter Magang: Thalita Dewanty