Garam langka, pengusaha ikan pindang khawatir harus gulung tikar
Sejumlah pembuat ikan pindang di beberapa wilayah di Bali mengeluhkan tingginya harga garam yang melonjak dari Rp 1.200 per kilogram menjadi Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan harga ikan tongkol masih relatif stabil.
Langkanya pasokan garam dalam negeri dan harga jual yang meningkat hingga dua kali lipat tak hanya merugikan petambak garam, namun kondisi ini juga merugikan pengusaha ikan pindang yang menjadikan garam sebagai bahan bakunya.
Sejumlah pembuat ikan pindang di beberapa wilayah di Bali mengeluhkan tingginya harga garam yang melonjak dari Rp 1.200 per kilogram menjadi Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan harga ikan tongkol masih relatif stabil.
-
Mengapa Garam Kusamba memiliki rasa yang unik? Percaya atau tidak, dalam setiap proses pembuatan garam Kusamba tidak menggunakan bahan kimia sedikitpun. Para petani juga sempat terheran-heran dengan keunikan garam tersebut.
-
Bagaimana garam membantu mengawetkan makanan? Garam, sebagai pengawet alami, bekerja dengan cara menarik air keluar dari makanan. Ini menciptakan lingkungan yang kurang ramah bagi bakteri untuk berkembang biak, sehingga memperlambat proses pembusukan.
-
Bagaimana proses pembuatan Garam Kusamba dilakukan? Melansir dari situs indonesia.go.id, proses pembuatan garam Kusamba di Provinsi Bali ini masih tradisional yang sudah berlangsung sejak tahun 1500-an. Setiap petani akan mengambil air laut menggunakan alat tampah atau daun kelapa. Kemudian air asin itu disiramkan berkali-kali ke atas pasir hitam yang menjadi wadah pembuatan garam. Pasir yang sudah disiram dengan air asin itu lalu dijemur selama kurang lebih dua jam. Setelah dijemur, pasir tadi dipisahkan bagian atasnya dan dibawa ke penampungan untuk dilakukan penyulingan. Dari penyulingan itu akan menghasilkan air tua yang kemudian di siram dengan air muda atau air pantai tanpa proses penjemuran. Keesokan harinya dari pagi hingga sore barulah dijemur dalam palungan kelapa untuk melanjutkan proses ke tahap pengkristalan. Apabila cuaca cerah, seluruh proses ini akan bisa selesai dalam 2 hari dan bisa segera dipanen.
-
Mengapa Bledug Kuwu mengandung garam? Fakta uniknya lagi, lumpur yang menyembur di Bledug Kuwu ternyata mengandung garam walaupun lokasinya jauh dari laut.
-
Apa keunikan dari Garam Kusamba dibandingkan dengan garam pada umumnya? Dengan proses yang tradisional, karakteristik dari garam Kusamba ini cenderung berbeda dari garam biasanya. Bentuknya sendiri putih bersih berkilau seperti kristal, lalu butiran-butirannya sedikit lebih besar dari garam pada umumnya. Paling menarik adalah pada bagian cita rasanya. Garam Kusamba ini memiliki rasa yang tidak terlalu asin, ada sentuhan gurih dalam setiap butirannya. Apabila petani membuatnya menggunakan palung kelapa, maka akan muncul rasa manis.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
Seorang pengusaha ikan pindang di Jembrana, Dewa Komang Alit Nuarta mengatakan meski harga garam melambung tinggi, namun dirinya tidak serta merta menaikkan harga ikan pindang. Hal ini dikarenakan dirinya takut ditinggal pelanggan.
Untuk mengantisipasi kerugian besar, dia hanya memotong produksi ikan pindang dan menjualnya dengan harga pasaran, yakni Rp 4.000 hingga Rp 5000 per ekor atau Rp 22 ribu per kilogram.
"Dulu kita bisa produksi sampai 5 kwintal sehari, namun kini sudah menurun jadi 3 kwintal. Terpaksa sekarang selain jualan pindang ikan juga jualan ikan segar," kata Dewa di Bali, Minggu (30/7).
Dia mengaku hanya memanfaatkan garam seefisien mungkin tanpa harus mengurangi penggunaan garam saat membuat pindang. "Kalau garam kurang ikan pindang tidak mantap, kalau kelebihan nanti asin. Jadi sedang-sedang saja yang penting kita masih ada keuntungan meski sangat tipis," jelasnya.
Sementara itu, pembuat ikan pindang lainnya, Wayan Sukerta mengaku terpaksa berhenti membuat pindang karena tidak ada garam. Padahal, untuk membuat ikan pindang, para pengusaha rata-rata menghabiskan 10 kilogram garam untuk 1,5 kwintal ikan yang dibuat pindang.
"Sulit mencari garam karena di warung-warung tidak ada. Ini sudah satu bulan tidak ada," terangnya.
Jika kelangkaan ini terus berlanjut, para pedagang khawatir usahanya akan gulung tikar karena sulitnya mencari garam.
Baca juga:
Impor garam dikritik, pemerintah seharusnya optimalkan petambak
Impor 75.000 ton garam dari Australia bukan solusi atasi kelangkaan
75.000 Ton garam diimpor dari Australia, masuk di 3 pelabuhan RI
Pemerintah Jokowi impor 75.000 ton garam lewat PT Garam
Gubernur pastikan tak ada kelangkaan garam di Ibu Kota
5 Fakta gerak cepat Pemerintah Jokowi atasi langka & mahalnya garam
Menteri Susi siap buka keran impor atasi kelangkaan garam