Harta Orang Kaya di Dunia Naik 4,2 Persen
Hampir setengah kekayaan dunia, hanya dimiliki oleh 1,5 persen populasi bumi.
Amerika Serikat tercatat sebagai negara yang paling banyak memiliki miliarder. Dari 58 juta miliarder yang ada di muka bumi, 1,5 persen berada di Amerika.
Berdasarkan laporan UBS Global Wealth tahun 2024, jumlah miliarder di Amerika sekitar 21,95 juta orang.
Mereka diyakini memiliki kekayaan dalam jumlah tujuh digit atau lebih. Peringkat kedua dengan jumlah miliarder terbanyak ada di China, dengan perkiraan 6,01 orang, diikuti oleh Inggris 3,06 juta, Prancis 2,87 juta dan Jepang 2,83 juta.
-
Bagaimana miliarder muda mengelola uang mereka? Bagi para miliarder, mereka akan lebih cermat dalam menentukan instrumen investasi. Umumnya mereka akan memprioritaskan investasi terhadap instrumen yang aman untuk mengamankan aset yang dimiliki.
-
Siapa saja yang punya utang, selain orang kaya? Mulai dari orang terkaya, perusahaan besar, sampai negara terbesar di dunia sekalipun tetap memiliki utang.
-
Kenapa orang kaya tetap punya utang? Utang tidak selamanya identik dengan ketidakmampuan. Utang produktif dalam bentuk permodalan usaha yang membutuhkan perputaran uang yang sangat cepat, memang dibutuhkan dalam berbagai bentuk usaha.
-
Apa yang dilakukan para miliarder di rumah lelang? Umumnya bagi mereka yang gemar mengoleksi berbagai barang-barang antik.
-
Siapa yang sebenarnya merasakan makna kekayaan sejati? Seseorang yang benar-benar kaya sering kali memiliki pandangan hidup yang berbeda. Mereka menyadari bahwa kekayaan bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk meraih kebahagiaan yang lebih mendalam dan kestabilan dalam hidup.
-
Di mana Indonesia berada dalam peringkat negara dengan miliarder terbanyak? Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-20 negara dengan miliarder terbanyak di dunia.
Sementara itu, secara global, kekayaan para miliarder tumbuh sekitar 4,2 persen pada tahun 2023. Kekayaan yang didefinisikan UBS yaitu nilai aset keuangan dan aset riil, dikurangi utang yang dimiliki oleh rumah tangga.
"Jika Anda berpikir tentang miliarder atau orang kaya pada umumnya, ada semacam kelompok miliarder pribumi yang memiliki keterikatan kuat dengan negara. Lalu ada kelompok yang lebih mobile yang secara global [mampu] dengan mudah berpindah tempat tinggal," kata Samuel Adams, ekonom di UBS, kepada Al Jazeera.
Pada tahun 2028, Inggris diperkirakan akan kehilangan miliarder terbanyak – hampir satu dari enam miliarder akan kehilangan status tersebut. Belanda adalah negara lain yang diperkirakan akan kehilangan 4 persen miliardernya pada tahun 2028.
- Orang Kaya di Indonesia Cuma 0,06 Persen dari Total Populasi
- Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Rp1.000 Triliun, Sumbernya Ternyata dari Bisnis Ini
- Ini Orang Paling Kaya di Dunia yang Pernah Ada, Jumlah Harta Sampai Tak Bisa Dihitung
- Orang Kaya Dunia Ini Buktikan Uang Tak Bisa Beli Kebahagiaan
“Maksud dari Belanda dan Inggris adalah bahwa kedua negara ini sudah memiliki banyak miliarder, mereka memiliki inti yang terus berkembang. Namun, Anda memiliki [elemen] yang sangat mobile yang bekerja di sekitarnya. Dan mungkin saja, dalam persaingan global untuk mendapatkan kekayaan, mereka dapat melihat beberapa arus keluar dari elemen orang kaya yang lebih mobile. Yang tidak berarti ekonomi tidak berjalan. Masih ada kekayaan yang diciptakan di negara-negara tersebut. Hanya saja orang-orang yang mobile mungkin mempertimbangkan semua tempat yang ingin mereka tinggali.”
Selanjutnya, menurut Laporan Kekayaan Global, hampir setengah dari kekayaan dunia, 47,5 persen atau USD213 triliun, dimiliki oleh hanya 1,5 persen dari populasi orang dewasa global. Mereka adalah rumah tangga yang memiliki kekayaan lebih dari USD1 juta.
Sebaliknya, mereka yang memiliki kekayaan kurang dari USD10.000 hanya memiliki 0,5 persen USD2,4 triliun dari kekayaan global, tetapi mencakup 39,5 persen dari penduduk dewasa di dunia.
Rumah tangga dengan kekayaan antara USD10.000 dan USD100.000, mewakili 42,7 persen orang dewasa, menyumbang 12,6 persen kekayaan global atau USD56,2 triliun.
Dalam hal kekayaan per orang dewasa, populasi dunia telah mengalami kemajuan substansial sejak awal milenium.
Persentase orang dewasa yang kekayaannya melebihi USD1 juta meningkat tiga kali lipat dari 0,5 persen menjadi 1,5 persen.
Sejak tahun 2000, Qatar mengalami peningkatan terbesar dalam jumlah jutawan, yang meningkat dari 46 menjadi 26.163.
China mengalami peningkatan terbesar kedua, dari 39.000 menjadi 6.013.282 jutawan, diikuti oleh Kazakhstan (918 menjadi 44.307).