Indonesia Bakal Produksi Emas Batangan 50 Ton per Tahun
Wamen BUMN menilai bahwa saat ini negara-negara besar seperti China, Amerika kembali melirik emas sebagai investasi.
Produksi emas batangan bisa dilakukan setelah smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik beroperasi yang ditargetkan mulai produksi pada Mei 2024.
Indonesia Bakal Produksi Emas Batangan 50 Ton per Tahun
Indonesia Bakal Produksi Emas Batangan 50 Ton per Tahun
- Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
- Terungkap, 774.200 Gram Cadangan Emas Indonesia Dicuri WNA China
- Menilik Sejarah Emas di Indonesia hingga Jadi Pilihan Investasi yang Populer
- Mau Wujudkan Indonesia Emas 2045, Undang-Undang Harus Lebih Sederhana
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo menyebut bahwa Indonesia akan memproduksi emas batangan secara mandiri hingga mencapai 50 ton per tahunnya.
"Mulai Mei nanti insya Allah kita akan memproduksi emas di dalam negeri di Manyar, Gresik, 50 ton per tahun," kata Wamen BUMN, Wirjoatmodjo dikutip dari Antara, Rabu (8/5).
Pria yang akrab disapa Tiko ini menuturkan bahwa sebelumnya untuk memproduksi emas batangan atau emas bullion, Freeport perlu mengirim konsentrat ke Jepang, setelah itu kemudian kembali didatangkan ke Indonesia setelah diproses.
"Jadi dulu bullionz itu kalau zaman dulu konsentratnya dikirim dari Freeport dicetak di Jepang lalu dikembalikan lagi ke Indonesia," ujar Tiko.
Dia menjelaskan, produksi emas batangan bisa dilakukan setelah smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik beroperasi yang ditargetkan mulai produksi pada Mei 2024.
Wamen BUMN menilai bahwa saat ini negara-negara besar seperti China, Amerika kembali melirik emas sebagai investasi.
Apalagi di tengah situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak dapat diprediksi dan harga aset yang juga naik turun sehingga banyak orang kaya yang kembali lagi berinvestasi dengan emas.
"Saya percaya bahwa emas bukan ‘sunset’. Jadi teman-teman baca di google saat ini justru negara-negara besar, China, Amerika malah back to gold lagi karena dengan situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak terprediksi dan aset yang juga naik turun harganya, ini banyak aset manajement company, orang orang kaya yang kembali lagi berinvestasi emas,” tutur Tiko.
Tiko mengatakan bahwa investasi emas merupakan aset yang akan selalu ada dan bahkan bisa menjadi salah satu pilihan investasi yang tahan terhadap inflasi maupun keadaan gejolak politik global.
“Jadi di dunia gold ini semakin menjadi center, dan kita beruntung juga kita dari ekosistem BUMN mulai tahun ini kita bisa memproduksi emas di Indonesia,” tutur Tiko.
Tiko menambahkan peluang investasi dengan emas akan terbuka lebar karena akan ada bank emas yang akan di kelola oleh PT Pegadaian.
Wamen BUMN meminta agar PT Pegadaian memasifkan sosialisasi layanan bank emas atau bullion service kepada masyarakat luas. Sering dengan mengupayakan izin dari pemerintah terkait layanan tersebut.
"Apalagi nanti ada bank bullion, kerja sama antara Pegadaian, dengan ekosistem Mind ID, nanti harus diperbaiki terus ditingkatkan sehingga kita tidak ada lagi impor (emas)," kata Tiko.