Ini yang terjadi pada Filipina saat putuskan tolak impor beras
Menurut Menko Darmin, impor diperlukan untuk menjaga harga tetap stabil. Dia mencontohkan, Filipina sempat mengalami inflasi sebesar 6 persen karena tidak melakukan impor beras. Padahal, sebelum terjadi kenaikan harga beras, inflasi Filipina hanya sebesar 2 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan impor beras bukan sesuatu hal yang haram untuk dilakukan. Impor kadang diperlukan apabila stok barang dalam negeri sudah menipis dan harga bergerak naik.
Salah satu yang menjadi sorotan Menko Darmin adalah impor beras. Menurutnya, impor diperlukan untuk menjaga harga tetap stabil. Dia mencontohkan, Filipina sempat mengalami inflasi sebesar 6 persen karena tidak melakukan impor beras.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Apa yang dirayakan Inul Daratista? Inul menggelar sebuah perayaan besar-besaran di kampung halamannya, Gempol - Pasuruan - Jawa Timur.
-
Siapa yang berbagi rahasia kebugaran Inul Daratista? Beberapa waktu yang lalu, Inul Daratista membagikan video singkat di akun Instagram pribadinya. Penyanyi yang kini berusia 44 tahun ini membeberkan 'ritual' rahasianya untuk tetap menjaga kebugarannya.
-
Bagaimana Inul Daratista mencapai kesuksesannya? Merantau dari kampung halamannya di Pasuruan ke Ibu Kota pada 90-an, Inul berhasil menapaki jalan kesuksesan di dunia hiburan.
-
Bagaimana Inul Daratista menjaga kebugarannya? Selain memperhatikan pola makan, Inul juga secara teratur melakukan kegiatan olahraga. Dari unggahan di akun Instagramnya, terlihat bahwa ia memilih untuk berolahraga di gym dan melakukan yoga guna menjaga kebugaran tubuhnya.
-
Apa yang menjadi bukti nyata dari kesuksesan Inul Daratista? Salah satu bukti nyata dari kesuksesannya adalah rumah pribadinya yang megah berikut ini.
"Sudahlah impor itu bukan barang haram, dari pada harga naik. Kamu tahu di Filipina? Sama penyakitnya. Mereka tidak mau impor tahun ini. Dalam sebulan, Agustus di atas 6 persen (inflasinya)," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (24/10).
Padahal, sebelum terjadi kenaikan harga beras, inflasi Filipina hanya sebesar 2 persen. Akhirnya pada Agustus pemerintah negara tersebut memutuskan segera melakukan impor untuk melakukan stabilisasi harga.
"Inflasi dia setahun juga 2 persen. Agustus kemarin tidak impor dia, 6 persen inflasi, panik dia dari yang tadinya setahun 2 persen itu sampai Agustus dia 6 persen. Dan mereka panik, karena nyari beras buru-buru ditengah situasi seperti itu," jelasnya.
Menko Darmin melanjutkan, pemerintah tidak ingin mengambil keputusan dalam kondisi terburu-buru. Oleh karena itu, sejak awal tahun berdasarkan stok Badan Urusan Logistik (Bulog) pemerintah memutuskan impor 2 juta ton, karena stok di Bulog tinggal 500.000 ton. Padahal idealnya stok di Bulog harus 1 juta ton.
"Kenapa diputuskan impornya segitu? Karena stok Bulog tinggal 500.000 ton. Itu karena tidak bisa beli lagi, padahal kita sudah beri fleksibilitas (beli beras petani) 2 kali 10 persen dari harga patokan, tidak dapet," tandasnya.
Baca juga:
Menko Darmin: Impor bukan barang haram, dari pada harga naik
Bulog: Beras impor masuk 1,8 juta ton, stok keseluruhan jadi 2,7 juta ton
Produksi beras berlebih tapi masih harus tetap impor, ini penjelasan bos BPS
Polemik beras, pemerintah Jokowi-JK wacanakan amnesti data
Mendag Enggar kaget Rizal Ramli lapor ke KPK soal dugaan korupsi di impor beras
Kritik pemimpin, Djoko Santoso sebut jangan ada istilah tidak impor tak makan
Menko Darmin: Kalau tidak ada impor beras, tewas