Keuangan Negara Tertekan, Pemerintah Pastikan Tidak Tinggal Diam
Pandemi Covid-19 sejak tahun lalu terus menekan keuangan negara, bahkan penerimaan pajak terkontraksi hingga 14,7 persen pada 2020. Padahal, pajak menyumbang sekitar 70-80 persen dari total pendapatan negara.
Pandemi Covid-19 sejak tahun lalu terus menekan keuangan negara, bahkan penerimaan pajak terkontraksi hingga 14,7 persen pada 2020. Padahal, pajak menyumbang sekitar 70-80 persen dari total pendapatan negara.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kendati penerimaan pajak mengalami penurunan, tapi pemerintah tetap berupaya agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
"Dalam situasi penerimaan pajak yang turun karena wajib pajak kita semua menghadapi tantangan Covid-19, pemerintah tentu tidak hanya menunggu dan berpangku tangan," kata Sri Mulyani dalam webinar Pajak Bertutur 2021 pada Rabu (25/8).
Menurutnya, pemerintah sejauh ini tetap mampu memenuhi berbagai kebutuhan di bidang kesehatan, bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, bahkan untuk penyelenggaraan pendidikan, meski keuangan negara mengalami defisit. Sri Mulyani sebelumnya memperkirakan penerimaan pajak tahun ini bakal turun hingga Rp87,1 triliun.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menegaskan bahwa pemerintah terus berusaha untuk kembali menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bahkan, dalam situasi penerimaan negara yang tertekan, pajak tetap dapat memberikan insentif untuk dunia usaha yang saat ini juga tertekan luar biasa akibat pandemi.
"Beberapa insentif diberikan dengan memberikan pembayaran atau ditanggung pemerintah dari sisi perpajakan. PPN untuk sektor properti perumahan, dan untuk pembelian mobile, PPh 21 karyawan ditanggung pemerintah, hingga PPh untuk UMKM yang bersifat final juga ditanggung pemerintah," jelasnya.
Untuk tahun ini, pemerintah menyiapkan alokasi anggaran insentif usaha dari program PEN sebesar Rp 62,83 triliun. Sri Mulyani mengatakan ini merupakan wujud nyata dari instrumen pajak, yang bisa bermanfaat untuk memberikan perlindungan dan juga memberikan manfaat pada saat masyarakat dan dunia usaha saat membutuhkan.
"Ini adalah konsep saling terus bergotong royong. Oleh karena itu, pajak adalah tulang punggung penting bagi suatu negara, tidak ada negara merdeka di mana pun di dunia yang tidak mengumpulkan penerimaan pajak," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Harga Pangan Stabil Jadi Momentum Percepat Pemulihan Ekonomi
Menko Airlangga Sebut Pandemi Covid-19 Tertangani Satu Tahun Lagi
Penempatan Dana PEN di Perbankan Hasilkan Multiplier Effect Rp218,9 T
Bupati Jember: Kalau Warga Tidak Belanja, Ekonomi Tak Akan Bergerak
Pemerintah Tetapkan Anggaran PC-PEN di 2022 Sebesar Rp294,8 Triliun
Sri Mulyani: Pemerintah Terus Lakukan Perbaikan dalam Penanganan Covid-19