Konglomerat Ini Berambisi Jadikan Hong Kong Sebagai Negara Kumpulan Orang-Orang Kaya
Hong Kong memiliki lebih dari 2.700 family office pada akhir tahun 2023.
Adrian Cheng, salah satu keturunan keluarga terkaya di Hong Kong berharap kota itu menjadi tujuan utama dunia untuk family office, seiring peningkatan upaya negara tersebut untuk menggaet dan mempertahankan lebih banyak miliarder dan ahli waris mereka.
"Saya sangat yakin kami akan menjadi nomor satu untuk pengelolaan kekayaan kantor keluarga di masa mendatang," kata Adrian Cheng, dilansir Bloomberg, Rabu (14/8).
-
Apa itu 'family office'? Family office ini kumpulan aset dari high net worth individual, orang-orang super kaya. Jadi mereka sangat sensitif soal perlindungan data pribadi.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana family office dapat menjadi tempat pencucian uang? Cukup banyak family business office itu menjadikan Singapura buat cucian uang. Jadi, mereka sekarang lebih ketat.
-
Apa yang dikhawatirkan Faisal Basri mengenai family office? Alih-alih menguntungkan negara, Faisal justru mengkhawatirkan rencana tersebut akan menjadi tempat pencucian uang, seperti yang terjadi di Singapura.
-
Kapan Faisal Basri memberikan tanggapannya tentang "family office"? Ekonom Senior Internasional, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menanggapi rencana pemerintah yang ingin membentuk skema investasi keluarga atau dikenal dengan istilah 'family office'.
Meski tidak menargetkan kapan Hong Kong menjadi pusat negara tempat berkumpulnya orang-orang kaya, Cheng mengatakan hal itu dapat terjadi dalam jangka menengah.
Menurut catatan Deloitte, Hong Kong diketahui memiliki lebih dari 2.700 family office tunggal pada akhir tahun 2023. Sekitar sepertiga dari mereka mengelola aset sedikitnya USD100 juta atau setara Rp1,5 triliun.
Ingin Kalahkan Singapura
Hong Kong berusaha keras berupaya mendapatkan kembali statusnya sebagai pusat keuangan global setelah bertahun-tahun menerapkan pembatasan ketat terkait Covid-19 dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat politik.
Saingannya, Singapura, telah diuntungkan oleh ekspatriat dan bisnis internasional yang telah pindah dari Hong Kong, dan juga merupakan basis regional yang populer bagi kantor keluarga.
Singapura memiliki sekitar 1.400 family office yang telah diberikan insentif pajak pada akhir tahun 2023, lebih dari tiga kali lipat dari total pada akhir tahun 2020.
- Konglomerat Korea Pusing, Angka Kelahiran Makin Rendah Jumlah Lansia Makin Banyak
- Menteri Luhut Klaim Investor Asing Hingga Keluarga Kaya di Luar Negeri Tertarik Family Office di Indonesia
- Mengenal 'Family Office', Skema Investasi Baru di Indonesia untuk Para Konglomerat
- Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Hong Kong telah memperkenalkan serangkaian insentif pajak dan tempat tinggal untuk menarik lebih banyak perusahaan pengelolaan uang, termasuk kantor keluarga, tetapi menghadapi hambatan mulai dari risiko geopolitik yang terkait dengan China, dan tindakan keras Beijing terhadap para miliarder negara itu.
Menurut data pemerintah, family office dan perwalian swasta di Hong Kong menghasilkan sekitar HKD2 triliun aset yang dikelola pada akhir tahun 2023. Bisnis pengelolaan aset dan kekayaan secara keseluruhan mengelola lebih dari HKD31 triliun pada akhir tahun.
Strategi Hong Kong jadi negara pusat orang kaya
Cheng mengatakan, Hong Kong berupaya membangun dirinya sebagai tempat utama global untuk perdagangan dan penyimpanan karya seni, dan tengah membangun pusat seni bebas pajak di dekat bandaranya. Hal itu dapat membantu mendatangkan lebih banyak orang kaya ke Hong Kong secara berkala, kata Cheng.
Cheng adalah salah satu pewaris klan real estate terkemuka yang juga memiliki saham di Chow Tai Fook Jewellery Group. Almarhum kakeknya, Cheng Yu-tung, mendirikan New World Development pada tahun 1970, dan ayahnya, miliarder Henry Cheng, adalah pimpinannya. Perusahaan tersebut memiliki hotel, pusat perbelanjaan, dan properti lainnya. Keluarga Cheng memiliki kekayaan lebih dari USD20 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Pelestarian kekayaan telah menjadi tantangan besar bagi para taipan properti Hong Kong dan keluarga mereka, karena banyak dari mereka yang terjerumus dalam kemerosotan pasar real estat di kota itu. Saham New World Development telah kehilangan lebih dari setengah nilainya selama setahun terakhir, jauh di bawah penurunan Indeks Hang Seng sebesar 8,5 persen selama periode yang sama.