Konsumsi susu RI terus naik, diprediksi capai 1,14 juta ton di 2020
Saat ini susu merupakan elemen penting yang mesti dikonsumsi siapa pun. Karena itu, dia tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa keberadaan susu merupakan minuman untuk sekedar melengkapi kebutuhan gizi.
Riset Outlook Industri Susu Kementerian Pertanian menyebutkan, konsumsi susu masyarakat akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2017, konsumsi susu nasional mencapai 1,01 juta ton, dan tahun berikutnya diprediksi naik menjadi 1,05 juta ton. Sedangkan tahun 2019 diprediksi kembali meningkat menjadi 1,1 juta ton, dan tahun 2020 menjadi 1,14 juta ton.
Di tengah peningkatan konsumsi ini, muncul kabar bahwa konsumsi susu kental manis justru tidak sehat. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menganggap beredarnya isu susu kental manis tidak sehat merupakan kekhawatiran yang semestinya tidak terjadi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Intinya masyarakat silakan mengonsumsi susu apapun," ujar Ketua BPKN Ardiansyah Parman dikutip di Jakarta, Selasa (19/9).
Ardiansyah mengatakan, susu kental manis maupun produk susu lain yang berada di masyarakat saat ini sudah melalui uji kesehatan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut dia, selama belum ada pernyataan dari BPOM bahwa suatu produk tidak layak dikonsumsi, maka masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsinya.
Dia pun meminta kepada pihak-pihak yang merasa suatu produk bermasalah untuk dikonsumsi melapor ke BPOM. Hal itu dianggap lebih cerdas ketimbang menyebarkan isu melalui media yang justru kontraproduktif. "Kalau memang tidak aman dikonsumsi lapor BPOM, kalau semua cuma beropini di publik malah bikin kacau," kata dia.
Menurut Ardiansyah, BPOM sudah mengeluarkan ketentuan dalam menetapkan kelayakan sebuah produk untuk dikonsumsi. Susu kental manis pun sudah melalui tahap itu sehingga tidak masalah untuk dikonsumsi. "Silakan konsumsi, kalau produk itu sudah tercatat oleh BPOM ya aman, kecuali kalau beredar di pasaran tidak ada izin BPOM, baru bermasalah," ujar dia.
Susu kental manis selama ini dinilai terjangkau masyarakat. Beberapa produk susu kental manis yang tersedia di masyarakat sudah mengandung tambahan gizi yang baik untuk tubuh. Produk ini dapat menjadi sumber nutrisi sekaligus pelengkap produk olahan lain.
Beberapa kalangan sempat menilai kandungan gula antara 40 persen-60 persen dalam susu kental manis tidak baik. Namun, Pakar Gizi Universitas Indonesia, Achmad Syafiq memastikan keberadaan gula diperlukan oleh tubuh dan tidak berbahaya sepanjang dikonsumsi secara proporsional.
Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, dr. Diana Suganda menambahkan, susu mengandung gizi berupa makronutrien dan mikronutrien yang penting bagi tubuh. Dua aspek gizi itu dianggap merupakan faktor utama untuk menjaga proses metabolisme tubuh.
Menurut Diana, saat ini susu merupakan elemen penting yang mesti dikonsumsi siapa pun. Karena itu, dia tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa keberadaan susu merupakan minuman untuk sekedar melengkapi kebutuhan gizi. "Susu itu bukan hanya melengkapi, tapi susu itu sudah harus dikonsumsi."
(mdk/idr)