Lantik pejabat eselon I, Sri Mulyani ingatkan soal korupsi dan OTT kepala daerah
"Saya minta kepada Pak Prima juga belajar dari kejadian termasuk OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang terakhir dan keprihatinan kita terhadap berbagai OTT, masalah tata kelola dan juga transparansi serta penyakit korupsi," kata Menkeu Sri Mulyani.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melantik dua pejabat eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yakni Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan (Dirjen PK) dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
Pelantikan pejabat baru tersebut untuk menggantikan posisi Dirjen Perimbangan Keuangan yang ditinggalkan oleh Boediarso Teguh Widodo karena sudah memasuki masa pensiun. Posisi tersebut digantikan oleh Kepala Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Astera Primanto Bhakti yang saat ini merangkap sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Sementara itu, posisi Astera sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan digantikan oleh Rionald Silaban dan dilantik dalam waktu yang sama.
Dalam pidatonya, Menkeu Sri Mulyani mengingatkan bahwa kedua posisi tersebut merupakan jabatan yang penting. Dia juga menekankan agar pejabat yang baru tersebut bisa memberantas korupsi.
"Saya minta kepada Pak Prima juga belajar dari kejadian termasuk OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang terakhir dan keprihatinan kita terhadap berbagai OTT, masalah tata kelola dan juga transparansi serta penyakit korupsi," kata Menkeu Sri Mulyani, di Gedung Kemenkeu, Selasa (26/6).
Dia juga meminta agar mereka dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan bisa memimpin secara inklusif namun disiplin dan memberikan ide-ide yang baru dalam mengelola anak buahnya secara penuh perhatian.
"Agar mereka bisa menunjukkan kinerja yang baik. Koreksi hal-hal yang tidak baik termasuk kemungkinan potensi kalau ada mereka yang masih menjalankan praktek-praktek korupsi agar tidak segan melakukan koreksi dan pembersihan di lingkungan Kementerian Keuangan," ujarnya.
Selain itu, dia juga berpesan agar kerja sama dan koordinasi dengan pihak dan lembaga lain baik pemerintah maupun legislasi bisa semakin ditingkatkan untuk menciptakan efektivitas dan hasil yang baik.
"Terus bersinergi bersama-sama dengan unit yang lain dan membangun Kementerian Keuangan menjadi institusi yang bisa dibanggakan oleh kita semua namun juga berguna dan dibanggakan oleh masyarakat Indonesia."
(mdk/idr)