Lobi-Lobi Menteri Trenggono Wujudkan Indonesia Jadi Pemasok Lobster Dunia
Lobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Ekspor benih bening lobster masih tetap dilarang sesuai regulasi yang berlaku.
Lobi-Lobi Menteri Trenggono Wujudkan Indonesia Jadi Pemasok Lobster Dunia
- Diupah Rp20 Juta, Dua Pria Nekat Kirim 99.250 Benih Lobster ke Vietnam
- Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah
- Kolaborasi dengan Vietnam Perbesar Peluang Indonesia Jadi Bagian Rantai Pasok Lobster Global
- Indonesia-Vietnam Kerja Sama Budi Daya Lobster, Target Bisa Masuk Rantai Pasok Global
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memastikan sampai saat ini belum ada perubahan aturan mengenai benih bening lobster di Indonesia. Ekspor benih bening lobster masih tetap dilarang sesuai regulasi yang berlaku.
"Sampai hari ini (ekspor) masih ditutup. Tapi kita sudah melihat, bahwa budidaya lobster di Vietnam, bibitnya 100 persen berasal dari Indonesia. Yang aneh, kita sudah tutup melalui peraturan menteri nomor 17, tetapi kok di sana produksinya jalan terus," ungkap Menteri Trenggono dalam acara talkshow Pancing Treng dikutip di Jakarta.
Menyadari kerugian negara dan ancaman kerusakan ekosistem imbas masih terjadinya ekspor benur ilegal, Menteri Trenggono berinisiatif melakukan diplomasi dengan pemerintah Vietnam.
Lobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Trenggono memaparkan, kerja sama perikanan menjadi jalan masuknya investasi budidaya lobster di Indonesia oleh para pelaku usaha Vietnam. Melalui kerja sama ini pula, akan terjadi transfer teknologi dan pengetahuan budidaya lobster bagi pembudidaya di Tanah Air.
Kerja sama perikanan dua negara sekaligus untuk menekan praktik ilegal ekspor benur yang terbukti merugikan negara hingga triliunan rupiah per tahun.
"Itulah kemudian kita mencoba bekerja sama dengan pemerintah Vietnam. IUUF itu bukan hanya kapal nelayan masuk ke negeri kita ambil ikan, penyelundukan BBL juga termasuk ilegal fishing. Ini juga kita sampaikan ke level internasional," bebernya.
Melalui kerja sama budidaya lobster dengan pemerintah Vietnam, Trenggono optimis Indonesia bisa menjadi bagian dari pemasok lobster dunia di masa depan.
"Kita juga bisa menjadi bagian dari global supply chain. Jadi ibaratnya jangan kalian saja yang menikmati, kami juga dong kebagian, kan asal benurnya dari kami, bagaimana kita berkolaborasi. Salah satunya itu, makanya kita ajak berinvestasi di sini," katanya.
Sebagai informasi, KKP tengah menyusun rancangan kebijakan terkait pengelolaan benih bening lobster di Indonesia. Regulasi ini bertujuan mendorong produktivitas budidaya lobster nasional dengan menggandeng negara yang sudah berhasil melakukan budidaya komoditas tersebut.