Lumpur Lapindo Mengandung Potensi Mineral Lain, Ini Manfaatnya
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai, Indonesia masih banyak menyimpan harta karun mineral yang belum tereksplorasi di Lumpur Lapindo. Baru-baru ini, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan kandungan logam tanah jarang (LTJ) di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai, Indonesia masih banyak menyimpan harta karun mineral yang belum tereksplorasi di Lumpur Lapindo. Baru-baru ini, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan kandungan logam tanah jarang (LTJ) di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Saya yakin kita masih menyimpan banyak potensi sumber daya alam yang lain, mengingat kita ini negara yang kaya akan sumber daya alam," ujar Mamit kepada Liputan6.com, Minggu (30/1).
-
Dimana lokasi semburan Lumpur Lapindo? Pusat maupun titik semburan lumpur panas Lapindo ini berada di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Apa sebenarnya Lumpur Lapindo itu? Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang sampai sekarang belum menemukan jawabannya. Sebab, penyebab munculnya lumpur panas Lapindo masih dalam perdebatan dan belum menemukan hasil yang final.
-
Di mana lokasi batu lesung yang dipercaya membawa berkah di Lampung Barat? Salah satu yang terkenal adalah batu lesung di Desa Luas, Kecamatan Batu Ketulis.
-
Di mana tepatnya penemuan mineral tersebut? Survei baru yang dilaksanakan The Nippon Foundation bekerja sama dengan Universitas Tokyo menemukan bahwa dasar laut di sekitar pulau Minami-Tori-shima menampung sekitar 610.000 metrik ton kobalt dan 740.000 metrik ton nikel.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa itu Benteng Tujuh Lapis? Benteng Tujuh Lapis ini terletak di Desa Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau dan didirikan pada tahun 1835. Pembangunan benteng ini tak lekang dari pendirinya yaitu Tuanku Tambusai.
Selain logam tanah jarang, lumpur Lapindo juga mengandung logam lainnya yang disebut critical raw material. Namun, temuan awal di Lumpur Lapindo masih terlalu mentah. Diperlukan kajian lebih mendalam agar bisa menemukan manfaat bisnis dari harta karun tersebut.
Dia mengingatkan, penelitian akan hal itu harus ditopang teknologi memadai, sehingga bisa diolah dan punya nilai keekonomian. Jika itu bisa tercapai, dia pun yakin potensi besar akan didapat.
"Setiap daerah saya kira punya potensi sendiri. Bangka Belitung merupakan daerah yang punya potensi LTJ besar setelah sebelumnya timah," kata Mamit.
Menurut penjelasannya, logam tanah jarang merupakan kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium. Keduanya dianggap sebagai logam langka karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida, dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.
Mamit mengatakan, meskipun namanya logam langka, tapi jumlahnya cukup melimpah di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah ke-25 dengan 68 bagian per juta (mirip tembaga).
"Meski begitu, karena karakteristik geokimianya, logam langka ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak, sehingga nilai ekonominya kecil. Sumber-sumber deposit logam langka yang banyak dan bernilai ekonomis biasanya menyatu menjadi mineral tanah jarang," dia menambahkan.
Adapun mineral pertama yang ditemukan adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari serium, yttrium, besi, silikon, dan unsur lainnya. Mineral ini diekstrak dari sebuah tambang di desa Ytterby, Swedia.
Manfaat paling utama, yakni bisa digunakan sebagai bahan baku dari berbagai peralatan yang membutuhkan teknologi modern saat ini. "Contohnya sebagai bahan baku untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika, solar panel, bisa juga untuk baterai kendaraan listrik," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
15 Tahun Lalu, Masjid Megah Terbengkalai Akibat Lumpur Lapindo Masih Tetap Kokoh
Lama Tak Terdengar, Begini Penampakan Terbaru Lumpur Lapindo, Bak Seluas Lautan
Pemerintah Diminta Lebih Galak Tagih Utang Lapindo
Kemenkeu Izinkan Lapindo Bayar Utang Pakai Aset
Menteri PUPR Minta Tambahan Anggaran Rp1,5 Triliun untuk Korban Lumpur Lapindo
Tanggapan Kemenkeu Soal Lapindo Tawarkan Aset untuk Bayar Utang