Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Bisnis tanaman hias Abidin berubah sejak menjadi nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Jalan RM Harsono macet seperti biasa di jam pulang kantor. Kendaraan mengular dari arah Pasar Minggu menuju Ragunan. Deru mesin kendaraan bersahutan. Makin parah dengan banyaknya polusi udara.
- Terlilit Utang Rp2,5 Miliar, Pria Asal Magelang Ini Akhirnya Sukses Bisnis Gethuk dengan Omzet Rp150 Juta per Bulan
- Mantan TKW Asal Blitar Sukses Jual Telur Asin hingga Bisa Bangun Rumah dan Beli Mobil, Ini Kisah di Baliknya
- Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah
- Kisah Bos Buah Pasar Minggu: Berawal Jualan di Tampah hingga Punya 2 Kios Beromzet Ratusan Juta
Sepanjang kurang lebih 2 kilometer, pedagang tanaman hias memajang pelbagai jenis tanaman di trotoar. Lokasinya hanya 3 sekitar kilometer dari pintu Taman Margasatwa Ragunan (TMR).
Manfaat Tanaman Hias
Di kota-kota besar seperti Jakarta, tanaman hias banyak dicari dan dikoleksi masyarakat. Selain mempercantik rumah, tanaman hias memberikan banyak manfaat. Di antaranya pereda stres, meningkatkan kadar oksigen hingga menghilangkan polutan.
Sore itu, Abidin sedang sibuk mengamati tanaman-tanaman bonsai miliknya. Dia lalu memangkas cabang, ranting dan daun pada bonsai yang dirasa kurang baik. Tujuannya agar bonsai tetap cantik dan menarik mata pelanggan untuk membeli.
Setelahnya, Abidin mengecek apakah bonsai miliknya diserang hama seperti ulat dan wereng.
Bila ditemukan hama, Abidin cepat-cepat mengambil insektisida lalu menyemprotkannya pada bonsai.
merdeka.com
Abidin adalah Ketua Paguyuban Pedagang Tanaman Hias Jalan RM Harsono. Dia sudah 20 tahun berjualan tanaman hias. Abidin punya dua lapak di area tersebut.
Di lapak berukuran 2x15 meter itu, Abidin menjual banyak jenis tanaman hias. Beberapa menjadi favorit masyarakat adalah aglaonema, bonsai, pandan Bali, monstera deliciosa, dracaena trifasciata, velvet calathea dan berbagai tanaman kaktus.
Bisnis tanaman hias Abidin berubah sejak menjadi nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Pria berusia 52 tahun itu mengaku mengambil kredit usaha tersebut sejak 2023 lalu.
Abidin mengajukan jenis KUR Kecil dengan nominal KUR Rp70 juta dengan tenor 4 tahun. Cicilan per bulan Rp1,6 juta. Diketahui, rentang pinjaman KUR Kecil mulai dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta.
"Kalau dulu ibaratnya kita utang kendaraan, lunas jual buat belanja buat modal lagi. Ternyata itu enggak efektif karena kita rugi sebenarnya. Kita pikir-pikir kita ambil KUR di BRI,"
kata Abidin kepada merdeka.com, Sabtu (2/3).
merdeka.com
Abidin berbagi cerita. Dulunya, dia tukang ojek pangkalan di kawasan Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Dia biasa mangkal sekitar Kompleks Polri pada 2001-2004. Abidin merasa hidupnya harus berubah. Baik untuk dirinya, keluarga dan juga orang lain.
Akhirnya, Abidin memberanikan diri membuka usaha jual beli tanaman hias pada 2004. Berbekal belajar di Sekolah Pertanian Menengah Atas, meskipun tak sampai lulus. Dia mengajak beberapa teman yang menganggur untuk membantu berjualan.
"Waktu itu ada peluang dari orang yang bantu kita untuk perubahan, peluang usaha di sini. Merintis dari nol dari yang dagang baru 7 orang sekarang sampai 36 kios," tutur Abidin.
Dikenalkan KUR BRI
Pada 2005, Abidin punya langganan seorang mantan petinggi BRI. Abidin saat itu bekerja membuat taman di rumah pejabat itu, disarankan mengambil kredit usaha di BRI.
Namun, Abidin masih menimbang saran tersebut. Takut cicilan tidak terbayar karena baru membuka usaha.
Setelah 18 tahun usahanya berjalan, Abidin baru menyadari pentingnya mendapat akses permodalan lewat KUR BRI. Sebuah kesempatan untuk mengembangkan usaha. Keyakinan Abidin mengambil KUR makin kuat setelah mendengar sosialisasi dari BRI di Kecamatan pada akhir tahun 2022.
Warga asli Jakarta ini juga melakukan survei KUR UMKM dari banyak bank. Melihat dari sisi besaran kredit usaha, suku bunga, agunan hingga masa pinjaman. Pilihan Abidin jatuh pada KUR BRI. Menurutnya, KUR BRI yang paling terjangkau dibandingkan KUR bank lain.
"Saya sudah ke bank mana saja, semua saya lihat datanya KUR UMKM. Kebanyakan lebih besar bunganya, waktu itu ada dari kecamatan sosialisasi KUR dari BRI. Pihak BRI menawarkan kredit usaha pinjam KUR di BRI tahun 2023. Ternyata KUR itu lebih menolong," ujar Abidin.
merdeka.com
Proses Cepat dan Mudah
Selain itu, kata Abidin, syarat pengajuan KUR BRI mudah dan cepat. Berkas yang dibutuhkan yaitu foto kopi kartu keluarga, KTP, foto dan lokasi usaha, surat izin usaha hingga agunan. Setelah semua berkas terkumpul, Abidin mengajukan ke BRI Unit Pasar Minggu.
Satu hari diproses langsung cair. Modal dari BRI itu dipakai Abidin untuk menyewa satu lapak lagi, memperbanyak variasi tanaman hias yang dijual hingga membayar gaji pegawai.
"Tempat sewa sama negara satu lapak ada yang Rp350-750 ribu per bulan, tergantung luasnya. Sekarang saya punya dua lapak, punya dua pegawai. Terus juga ibaratnya bisa membantu membayar gaji pegawai,"
tutur Abidin.
merdeka.com
Saat ini, Abidin sedang merasakan usahanya lebih produktif dan laris manis setelah mendapatkan modal dari BRI. Abidin membuat lompatan tinggi. Bisnisnya kini bisa mengantongi omzet Rp10 juta per bulan.
Sebagai informasi, rincian syarat KUR Kecil BRI sebagai berikut:
Pinjaman Rp50 – Rp500 juta, jenis pinjaman berupa Kredit Modal Kerja (KMK) dengan maksimum masa pinjaman 4 (empat) tahun dan Kredit Investasi (KI) dengan maksimum masa pinjaman 5 (lima) tahun, suku bunga 6% efektif per tahun dan agunan sesuai dengan peraturan bank.
Syarat mengajukan KUR Kecil BRI terbilang mudah. Di antaranya mempunyai usaha produktif dan layak, tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan, Kartu Kredit.
Syarat berikutnya, nasabah sudah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan, memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat izin usaha lainnya yang dapat dipersamakan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan debitur KUR baru telah mencapai 105,82% dari target tahun penuh 2023. Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan target dari pemerintah yakni 1,36 juta debitur baru.
"Telah mencapai 1,44 juta debitur KUR baru hingga triwulan III 2023," kata Supari dalam keterangan tertulisnya, November 2023.
Untuk tahun 2024, BRI mengebut penyaluran KUR senilai Rp165 triliun hingga bulan September. Jumlah tersebut akan disalurkan kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta.
Target itu lebih tinggi dari capaian tahun 2023 yakni 3,4 juta nasabah dengan 2,2 juta di antaranya merupakan nasabah baru.
"Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita akan naikkelaskan," ujar Supari.