Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?
Turki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.
Umat muslim berbondong-bondong pulang kampung ke daerahnya masing-masing untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.
Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?
Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?
Mudik merupakan momen besar yang terjadi setiap hari raya Idul Fitri. Umat muslim berbondong-bondong pulang kampung ke daerahnya masing-masing untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.
Namun, tidak hanya indonesia yang juga melakukan mudik, berbaga negara yang memiliki banyak umat muslim seperti Malaysia dan Turki juga mudik dan merayakan Idul Fitri dengan cara nya masing-masing.
- 6 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Penguatan Budaya dan Kerukunan Masyarakat
- Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa
- Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
- Ternyata THR PNS Tak Harus Cair saat Lebaran, Bisa Juga Waktu Perayaan Natal
1. Tradisi Mudik di Indonesia
Di Indonesia biasanya umat muslim mudik satu minggu sebelum Hari raya Idul Fitri, dan biasanya mulai mempersiapkan segala keperluan mudik dari jauh-jauh hari, mulai dari tiket kereta, barang-barang, sampai oleh-oleh untuk keluarga.
Penduduk Indonesia melakukan mudik untuk menjalin silaturahmi dengan sanak saudara, menjenguk orang tua, saling meminta maaf, ziarah dan merayakan Lebaran acara khas daerahnya.
Pada tahun 2024 ini jumlah pemudik diprediksi melonjak jadi 193 Juta orang yang artinya hampir 2/3 masyarakat Indonesia akan melakukan mudik selama periode libur Lebaran tersebut. jumlah pemudik tahun ini melonjak 56 persen menjadi 193,6 juta dari tahun lalu 124 juta.
Di Malaysia mudik biasanya disebut dengan 'Balik Kampung' yang dilakukan oleh masyarakat Malaysia yang beragama Islam. Meski tidak sebesar Indonesia, tapi mudik Malaysia juga tidak terpisahkan dalam menyambut perayaan yang mereka sebut dengan Hari Raya Aidilfitri.
Masyarakat Malaysia banyak yang merantau ke kota seperti Kuala Lumpur, Penang, atau Johor Bahru untuk bekerja atau menempuh pendidikan. Oleh karena itu banyak dari mereka yang memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga besar.
Bahkan untuk tahun 2024 ini ada yang spesial, pemerintah negara Malaysia gratiskan tarif tol untuk mudik. Pembebasan biaya tol ini berlaku untuk dua hari mulai dari tanggal 8 dan 9 April 2024. Program ini mengeluarkan anggaran sebesar RM37.60 atau Rp120 juta lebih.
"Tol gratis ini akan diberlakukan di seluruh ruas tol mulai pukul 12.01 tengah malam tanggal 8 April 2024 dan berakhir pada pukul 23.59 malam tanggal 9 April 2024," ucap Kementerian Kerja Raya (KKR) Malaysia dikutip dari Mstar pada, Jum'at (5/4).
Pembebasan tarif tol akan diberikan ke seluruh tol kecuali tol perbatasan negara yaitu Tol Gedung Sultan Iskandar (BSI) dan Tol Tanjung Kupang Johor Darul Takzim.
Turki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram' atau 'pesta gula'.
Disebut pesta gula karena makanan manis merupakan bagian penting dari perayaan ini di Turki. Di Turki 'Pesta Gula' berlangsung selama 3 hari dan libur hari raya selama kurang lebih 2 pekan. Melansir dari hurriyetdailynews, layanan transportasi menuju libur Idul Fitri 2024 di Turki sudah mulai penuh. Masyarakat Turki berbondong-bondong membeli tiket transportasi untuk pulang kampung.
Transportasi umum di Turki seperti bus dan pesawat sudah mulai kewalahan karena hampir tidak ada kursi kosong yang tersisa.
Beberapa operator bus di Turki juga tengah mempersiapkan bus tambahan memenuhi permintaan tersebut.
“Ada permintaan serius pada tanggal 5 hingga 7 April untuk keberangkatan, dan terutama pada tanggal 13 hingga 14 April untuk kepulangan,” ucap Birol Özcan dikutip dari hurriyetdailynews pada, Jum'at (5/4).
Di Turki perayaan Idul Fitri di merupakan perpaduan antara tradisi Islam dan budaya Anatolia. Mereka juga berziarah, berbagi makanan dengan tetangga, dan membagikan manisan yang bernama baklava dan lokum.