Mengenal Istilah Petconomy, Tren Masyarakat Habiskan Uang Setara UMR Jakarta untuk Hewan Peliharaan
Jumlah uang yang dikeluarkan biasanya sebagai jasa profesional untuk merawat hewan peliharaan mereka tiga kali seminggu.
Tidak ada orang tua yang ragu untuk mengeluarkan uang berapa pun demi anak-anak mereka. Cinta tanpa syarat ini sering kali mengorbankan kesejahteraan finansial mereka sendiri. Saat ini, pemilik hewan peliharaan juga sama setianya.
Tidak sedikit orang tua hewan peliharaan menghabiskan biaya cukup besar untuk membeli perlengkapan kebutuhan kualitas premium, baik dari sisi makanan, vitamin, aksesoris, hingga pakaian hewan peliharaan.
-
Di mana anjing-anjing itu diangkut? Sabtu (6/1) malam, polisi mengamankan sebuah truk pengangkut ratusan ekor anjing yang diduga tanpa dokumen resmi di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
-
Kapan serigala dan anjing mulai terpisah? Para ilmuwan masih belum tahu persis apa yang menyebabkan serigala dan anjing menyimpang satu sama lain sekitar 20.000 tahun yang lalu.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
-
Apa yang membedakan anjing dan serigala secara perilaku? “Serigala masih memiliki semua perilaku berburu alami yang tidak dimiliki anjing," kata Kathryn Lord, ilmuwan yang mempelajari evolusi perilaku.
-
Bagaimana kucing berkeringat? Kucing memiliki kelenjar keringat terletak di bagian bawah bantalan kakinya. Kelenjar ini berbeda dari manusia yang memiliki kelenjar keringat di seluruh tubuh.
-
Kapan ari-ari kucing dikeluarkan? Setelah kucing melahirkan anak-anaknya, plasenta akan ikut keluar dalam beberapa menit setelahnya. Proses ini dikenal dengan istilah "kelahiran plasenta". Biasanya, induk kucing akan melahirkan anak kucing dan kemudian diikuti oleh plasenta.
Tren ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah tindakan inni berlebihan, mengingat mereka bukan manusia?
Dilansir dari The Korea Times, menurut banyak pemilik hewan peliharaan, yang percaya bahwa kesetiaan dan cinta yang ditawarkan hewan seringkali tak tertandingi dalam hubungan manusia.
“Saya menghabiskan setidaknya 500.000 won (Rp5,8 juta) untuk anjing saya setiap bulan, tetapi saya tidak pernah menganggapnya sebagai pemborosan,” kata seorang pemilik anjing berusia 30-an yang bermarga Kim. “Itu telah dan akan terus menjadi kesenangan saya selama saya diberkati untuk menghabiskan waktu bersamanya.”
Merujuk pernyataan Kim, pengeluaran Kim tersebut setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta tahun 2024 yaitu Rp5.067.381 per bulan.
Kim mengatakan dia hanya mengambil liburan jika dia dapat menemukan hotel ramah hewan peliharaan dengan fasilitas untuk anjing.
- Cerita Petani Bisa Jual petai Hingga Jepang dan Amerika Serikat
- Orang Asia Makin Banyak Punya Hewan Peliharaan, Pangsa Pasar Tembus Rp468 Triliun
- Tak Kuat dengan Tekanan Hidup di Jakarta, Pria Cilacap Ini Pilih Pulang Kampung dan Buka Usaha Mesin Penetas Telur
- Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
“Mungkin ini terlihat mahal di mata orang yang tidak punya hewan peliharaan. Namun, saya tidak peduli dengan harganya, jika apa yang saya bayarkan dapat memberikan perawatan terbaik bagi teman hidup saya yang kebahagiaan dan kesejahteraannya merupakan sumber utama kegembiraan dalam hidup saya.”
Kebangkitan Petconomy
Dia adalah salah satu dari banyak pemilik hewan peliharaan yang mendorong kebangkitan "petconomy," gabungan dari "pet" dan "economy."
Menurut Institut Ekonomi Pedesaan Korea (KREI), badan penelitian yang berafiliasi dengan kementerian pertanian, ukuran pasar hewan peliharaan negara itu diperkirakan akan tumbuh menjadi 6 triliun won pada tahun 2027, naik dari 4,6 triliun won tahun lalu.
Sekitar 15 juta orang memiliki hewan peliharaan, yang berarti sekitar satu dari tiga penduduk Korea memiliki hewan peliharaan.
Jumlah anjing yang terdaftar pada perantara yang ditunjuk pemerintah melonjak 47 persen dari tahun 2019 hingga 2022.
Orang tua yang memiliki anak semakin tergusur oleh tren hewan peliharaan, terbukti dengan penjualan kereta dorong hewan peliharaan dan makanan hewan peliharaan yang kini lebih laku daripada makanan bayi.
Menurut Gmarket, 57 persen kereta dorong yang terjual adalah untuk hewan peliharaan, sementara hanya 43 persen untuk anak-anak.
Demikian pula, penjualan makanan anjing secara konsisten melampaui penjualan makanan bayi sejak tahun 2021.
Data terpisah dari Gmarket menunjukkan bahwa penjualan makanan anjing mencapai 48 persen dari total penjualan dibandingkan dengan makanan bayi pada tahun 2020. Pangsa ini naik menjadi 61 persen pada tahun 2021 dan mencapai 69 persen pada bulan Mei.
Beberapa pusat kebugaran hewan peliharaan dilaporkan menawarkan pelatihan dan terapi pribadi untuk anjing dalam paket lengkap satu lawan satu yang biayanya mencapai 1 juta won.
Jumlah uang yang sama biasanya dibutuhkan untuk menyewa jasa profesional untuk merawat hewan peliharaan mereka tiga kali seminggu.
Pasar hewan peliharaan diperkirakan akan terus berkembang, didukung oleh inisiatif pemerintah yang bertujuan memposisikan industri sebagai pendorong pertumbuhan utama.
Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan, Kementerian Ekonomi dan Keuangan, dan Komisi Jasa Keuangan mengumumkan langkah-langkah pada bulan September untuk mendukung industri hewan peliharaan.
Di antara rencana tersebut adalah pembentukan sistem pelabelan dan standar makanan yang selaras dengan pasar hewan peliharaan maju seperti di AS dan Uni Eropa.