Menko Airlangga: Kita Melihat Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mencapai minus 2,07 persen. Angka ini menjadi pertumbuhan ekonomi terburuk kedua setelah krisis ekonomi 1998. Di mana saat itu, pertumbuhan ekonomi mencapai minus 13,1 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mencapai minus 2,07 persen. Angka ini menjadi pertumbuhan ekonomi terburuk kedua setelah krisis ekonomi 1998. Di mana saat itu, pertumbuhan ekonomi mencapai minus 13,1 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi di 2020 menunjukan sinyal positif pemulihan ekonomi Tanah Air. Apalagi pada kuartal IV-2020 ekonomi domestik tumbuh sebesar minus 2,19 persen, atau lebih baik dari kuartal II bahkan III sebelumnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
"Saya ingin menyampaikan bahwa kita lihat secara year on year perekonomian Indonesia terkontraksi sebesar minus 2,07 persen di 2020. Kita melihat sinyal positif pemulihan ekonomi sudah terlihat di triwulan ke IV," jelasnya dalam video conference di Jakarta, Jumat (5/2).
Berdasarkan catatan BPS ekonomi pada kuartal II-2020 memang mengalami kontraksi dalam yakni sebesar minus 5,32 persen. Kemudian kembali mengalami perbaikan pada kuartal III-2020 sebesar minus 3,49, dan kembali membaik pada kuartal IV-2020 minus 2,19 persen.
"Tentu ini akan terus diperhatikan perbaikan ini tentu tidak lepas dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah," kata dia.
Dia menambahkan, intervensi yang dilakukan pemerintah dalam rangka penanganan covid dan pemulihan ekonomi nasional berhasil meningkatkan konsumsi pemerintah yang mencapai 1,76 persen secaya year on year. Sementara realisasi program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi mencapai sebesar Rp579,8 triliun dan atau 94,6 persen dari APBN 2020.
"Dan tentunya Ini meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk konsumsi sehingga konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar minus 3,61 secara year on year dan tumbuh positif secara 0,49 persen secara kuartal per kuartal dibandingkan triwulan sebelumnya," jelas dia.
Baca juga:
Pertumbuhan Ekonomi 2020 Jadi Terburuk Kedua Setelah Krisis 1998
Kunci Ekonomi China dan Vietnam Tumbuh Positif di 2020
Ekonomi Papua dan Sulawesi Tumbuh Positif di 2020
BPS Catat Konsumsi Rumah Tangga Minus 2,63 Persen di 2020
Tumbuh Negatif, 3 Sektor Ini Jadi Penyebab Ekonomi 2020 Minus 2,07 Persen
Pertumbuhan Ekonomi 2020 Capai Minus 2,07 Persen