Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?
Kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi metode transaksi yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia saat ini.
Di satu sisi, kehadiran QRIS membuat transaksi menggunakan kartu debit dan kredit tidak lagi populer.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Elyana K. Widyasari menampik eksistensi QRIS saat ini akan menghilangkan transaksi berbasis kartu.
"Jadi, (QRIS) ini bukan untuk menyandingkan, bukan untuk membandingkan. Artinya bukan saling menggantikan, tidak," ujar Elyana dalam acara Pelatihan Wartawan di Pulau Samosir, Sumatera Utara dikutip Senin (29/4).
Ely menyebut, kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Saat ini, masyarakat membutuhkan layanan pembayaran yang efisien dengan biaya yang lebih murah.
"Kalau ingat sekitar 5 sampai 6 tahun lalu, kalau kita mau bayar itu sebelum ada QRIS kita datang ke merchant (pedagang) selalu ditanya pakai QR yang mana, kemudian akan tersedia banyak sekali, nah ini yang akan menimbulkan biaya yang sangat tinggi bagi masyarakat,"
ucap Elyana.
Lanjutnya, transaksi pembayaran melalui kartu kredit dan kartu debit masih diminati oleh masyarakat.
Selain itu, Bank Indonesia juga masih melakukan pengawasan atas transaksi masyarakat melalui kartu kredit dan debit.
"Karena masih ada model-model pembayaran seperti itu dan untuk pembayaran seperti itu masih diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia," ujar Elyana.
Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat nominal transaksi digital banking tercatat Rp15.881,53 triliun atau tumbuh sebesar 16,15 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I-2024.
Sedangkan, nominal transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 41,70 persen (yoy) sehingga mencapai Rp253,39 triliun
Adapun, nominal transaksi QRIS tumbuh 175,44 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah merchant 31,61 juta.
Sementara itu, nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/Debit turun sebesar 3,80 persen (yoy) menjadi Rp1.831,77 triliun.
Akan tetapi, nominal kartu kredit masih meningkat 7,71 persen (yoy).
Dengan ini, nilai transaksi penggunaan kartu kredit mencapai Rp105,13 triliun.