Realisasi penerimaan negara dalam APBN-P 2017 capai Rp 1.655,8 triliun
Penerimaan negara terdiri dari pajak sebesar Rp 1.339,8 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 308,4 triliun serta kepabeanan atau bea cukai sebesar Rp 192,3 triliun. Apabila dibandingkan dengan tahun 2016, penerimaan perpajakan tumbuh sekitar 4,3 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 mencapai Rp 1.655,8 triliun atau sekitar 95,4 persen dari target. Sedangkan, belanja negara mencapai Rp 2.001,6 triliun. Dengan demikian, defisit tercatat sekitar Rp Rp 345,8 triliun.
"Untuk itu, defisit APBNP 2017 hanya 2,57 persen, ini di bawah bahkan range antara 2,6 persen dan di APBNP bahkan 2,92 persen. Jadi angka ini hanya 87,2 persen dari estimasi APBNP," ujar Menteri Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang Prabowo pantau di IKN? Dalam kunjungan itu, Prabowo turut memantau langsung perkembangan pembangunan Istana Negara dan mendengarkan paparan oleh Tim Kontruksi IKN di lapangan yang berkaitan dengan lokasi dilaksanakannya upacara HUT RI mendatang.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
Penerimaan negara terdiri dari pajak sebesar Rp 1.339,8 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 308,4 triliun serta kepabeanan atau bea cukai sebesar Rp 192,3 triliun. Apabila dibandingkan dengan tahun 2016, penerimaan perpajakan tumbuh sekitar 4,3 persen.
"Apabila kita menghilangkan faktor pengampunan pajak, maka pertumbuhan penerimaan perpajakan kita jauh lebih tinggi yaitu mencapai 12,6 persen. Ini menunjukkan peningkatan yang sangat baik dibanding tahun sebelumnya," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan dari sisi belanja negara, secara rinci belanja modal mencapai 92,8 persen meningkat signifikan jika dibanding 2016 yang hanya bisa terealisasi 82 persen. Sementara itu, belanja pegawai mengalami penurunan menjadi 93,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Belanja barang meningkat juga, realisasinya 96,8 persen, dibanding 2016 hanya 85,3 persen dan 2015 hanya 89,8 persen. Jadi 2015 dan 2016 di bawah 90 persen. 2017, belanja sosial mencapai 100 persen dari yang dianggarkan, tentu kontribusi dari belanja barang, modal dan sosial sangat positif untuk ekonomi terutama masyarakat keluarga miskin," tandasnya.
Baca juga:
Menteri Jonan catat PNBP sektor ESDM melebihi target APBN-P 2017
Ini alasan kereta bandara Soekarno-Hatta butuh waktu tempuh hingga 55 menit
Mei, kereta bandara Padang dan Palembang diprediksi selesai dibangun
E-commerce dan pariwisata jadi sektor penyumbang ekonomi RI terbesar di 2018
BKPM ganti izin prinsip jadi pendaftaran penanaman investasi pangkas proses perizinan