Serapan rendah, DPR belum restui tambahan anggaran buat Menteri Susi
Penyerapan anggaran di KKP baru 34,1 persen dari total anggaran Rp 10,5 triliun.
Dalam draf RAPBN 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan meminta tambahan dana Rp 5 triliun. Namun rencana tersebut tidak langsung disetujui Komisi IV DPR. Rendahnya penyerapan anggaran jadi salah satu alasannya.
Anggota Komisi IV Cucun Ahmad Syamsurizal mengungkapkan, tidak mungkin menambahkan anggaran jika penggunaan anggaran tahun ini tidak maksimal. Berdasarkan laporan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, penyerapan di kementeriannya baru 34,1 persen dari total anggaran Rp 10,5 triliun.
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Kenapa Semuel Abrijani Pangerapan mundur dari jabatan Dirjen APTIKA? Hokky Situngkir menggantikan posisi Semuel Abrijani Pangerapan yang mundur lantaran adanya peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan APBN? Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN menyerahkan sertipikat aset BUMN dan Pemda di Kalimantan Timur? Menteri ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan sejumlah sertipikat aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam hal ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan sertipikat aset Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Kalimantan Timur. Penyerahan tersebut berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, pada Kamis (3/8/2023). Adapun sertipikat aset BUMN yang diserahkan, yaitu 24 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; 3 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Barat; dan 38 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Selatan. Sementara itu, sertipikat aset Pemda yang diserahkan antara lain 7 sertipikat bagi Pemerintah Kota Balikpapan; 3 sertipikat bagi Pemerintah Kota Samarinda; dan 2 sertipikat bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
"Bagaimana kami mau kasih kalau sampai September ini serapannya rendah sekali. Minta tambahan Rp 5 triliun? Yang ini saja belum jelas mau nambah lagi," tegasnya saat rapat di gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/9).
Menurutnya, seharusnya KKP lebih realistis dalam mengajukan anggaran. Jika nantinya anggaran tersebut tidak dapat digunakan malah mubazir.
"Saya kira ibu (Menteri Susi) harus realistislah dalam meminta anggaran ke kami. Yang ini saja baru 34 persen tidak jelas ke mana sasarannya," katanya.
Menanggapi itu, Menteri Susi membela diri. Dia kembali menyebut rendahnya penyerapan anggaran lantaran penerapan sistem elektronik katalog (e-katalog). Sehingga pencairan terkendala, selama proyek atau pengadaan barang belum selesai.
"Rendahnya disebabkan banyak lelang pembelanjaan e katalog dibayar setelah semuanya siap. Lalu masih banyak kontrak yang jatuh tempo, kami (KKP) lakukan dengan hati-hati," jelasnya.
(mdk/noe)