Sering Dianggap Remeh, Ini Daftar Petani Terkaya di Dunia
Petani dianggap pekerjaan kasar karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengurusi ladang.
Petani dianggap pekerjaan kasar karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengurusi ladang.
Sering Dianggap Remeh, Ini Daftar Petani Terkaya di Dunia
Daftar Petani Terkaya di Dunia
Profesi sebagai petani masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Umumnya masyarakat menilai profesi memiliki pendapatan yang kecil.
Selain itu, petani dianggap pekerjaan kasar karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengurusi ladang.
Tak heran, jika minat generasi muda kian menurun untuk menggeluti profesi sebagai petani.
- Wujudkan Masyarakat Terliterasi, OJK Luncurkan Peta Jalan Pengawasan PEPK 2023-2027
- Ratusan Petani Pendukung Ganjar di Jateng Beralih Dukung Prabowo-Gibran
- Gagal Jadi Tentara, Pria Asal Depok Ini Beralih Jadi Petani Belimbing dan Raup Omzet Rp450 Juta Per Bulan
- Pertemuan Mendag dengan Petani Tembakau di Kudus
Namun, tahukah Anda jika di luar negeri sana banyak pertani yang sukses.
Bahkan, tak sedikit diantaranya yang menyandang status sebagai miliuner.
merdeka.com
Berikut daftar lima petani terkaya di dunia menurut Forbes:
1. Liu Yongxing
Sama seperti pada tahun 2016, Liu Yongxing, saudara laki-laki Liu Yonghao, kembali menduduki peringkat pertama di antara petani terkaya di dunia.
Dia kini memiliki kekayaan bersih USD6,6 miliar. Nilai kekayaan tersebut setara Rp102,95 triliun dengan asumsi kurs Rp15.599 per USD.
Kekayaan Liu Yongxing berkat kerja kerasnya membentuk perusahaannya, East Hope Group pada awal 1990-an, setelah pemisahan bisnis dari saudara-saudaranya.
Diketahui, East Hope Group mengkhususkan diri dalam memproduksi pakan ternak untuk babi, ayam, bebek, ikan, dan lainnya.
"Produk perusahaan ini terutama tersedia di pasar Cina, tetapi juga di beberapa negara di luar negeri. Seperti Vietnam, Singapura, Indonesia atau Kamboja," tulis laman agronomag.com dikutip Kamis (23/11).
2. Liu Yonghao
Liu Yonghao merupakan kunci sukses di balik New Hope Group, konglomerat yang mengendalikan New Hope Liuhe dan menjadinya putrinya sebagai ketua.
Perusahaan ini hadir tidak hanya di pasar China, namun juga di negara lain, dengan memiliki lebih dari 500 anak perusahaan dan cabang pada akhir tahun 2013.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang peternakan dan pertanian dengan mengembangkan jasa dan produk pendukung lainnya.
Seperti pakan ternak, tanaman budidaya dan pengolahan makanan.
Dengan kesuksesan bisnisnya di sektor pertanian, nilai kekayaan bersih Liu Yonghao mencapai USD4,6 miliar atau setara Rp71,96 triliun (kurs Rp15.599).
3. Stewart dan Lynda Resnick
Pasangan yang berprofesi sebagai petani ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD4 miliar atau sekitar Rp62,34 triliun (kurs Rp15.599).
Kekayaan bersih ini diperoleh dari hasil menanam kacang almond, jeruk, dan jeruk bali yang ditanam di tanah mereka sendiri.
Keluarga tersebut memiliki tanah di Central Valley of California dan di Texas Selatan.
Selain bisnis pertanian, keluarga Resnick juga memiliki saham mayoritas di Kern Water Bank, salah satu fasilitas penyimpanan air bawah tanah terbesar di California.
4. Pangeran Sultan bin Mohammed bin Saud Al Kabeer
Seorang anggota keluarga kerajaan Saudi, Pangeran Sultan Al Kabeer sukses mendirikan perusahaan susu Almarai pada tahun 1977.
Pada tahun 2005, ia menjadikan perusahaan tersebut publik dan mempertahankan 24 persen sahamnya. Sehingga membuatnya memiliki kekayaan bersih sebesar USD3,8 miliar atau Rp59,26 triliun dengan asumsi kurs Rp15.599 per USD.
Almarai adalah salah satu operator susu terbesar di Timur Tengah. Perusahaan ini mengangkut susu yang diperoleh dari sapi Holstein ke seluruh negara Teluk. Selain peternakan sapi perah, Pangeran Sultan Al Kabeer juga memiliki peternakan pejantan di luar Riydah, tempat ia melatih sekitar 100 kuda.
5. Harry Stine
Harry Stine adalah 'anak petani' klasik yang berhasil mencapai puncak, memiliki kekayaan bersih USD3,5 miliar atau sekitar Rp54,58 triliun dengan kurs Rp15.599 per USD.
Ia memperoleh kekayaannya dengan melisensikan genetika jagung dan kedelai kepada perusahaan multinasional besar, seperti Syngenta atau Monsanto.
Harry Stine merupakan putra seorang petani yang terpesona dengan benih sejak ia tumbuh besar di ladang keluarga. Meskipun ia sedikit autis dan disleksia, Stine tidak pernah membiarkan tantangan ini mengalahkan semangat dan ambisinya.
Stine dikenal sebagai ahli matematika dan negosiator hebat. Perusahaannya, Stine Seeds, adalah perusahaan benih swasta terbesar di dunia, yang menciptakan beberapa benih kedelai yang paling kuat secara genetik.