Target Ambisius Pemerintah Bawa Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi Pada 2045
Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang (2024-2029).
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria menyoroti pentingnya digitalisasi untuk menuju Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi.
Dia kembali menekankan bahwa Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang (2024-2029).
- Prabowo Ingin Ekonomi Tumbuh 8 Persen, Kemenkeu: Target Harus Dibuat Ambisius
- Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Terwujud Kalau Biaya Logistik Rendah
- Optimis Indonesia Makin Maju, PAN Siap Wujudkan Target Pertumbuhan Ekonomi Program Prabowo-Gibran
- Dianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
"Program yang harus kita wujudkan dalam waktu yang cukup singkat selama 5 tahun ke depan yaitu pertumbuhan ekonomi 8 persen," kata Wamenkomdigi Nezar dalam NexBE Fest 2024, di Jakarta, Kamis (5/12).
Salah satu capaian penting yang harus diraih untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan berpenghasilan tinggi yakni peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, yang diperkirakan mencapai USD 15.700 pada 2038 atau tiga kali lipat dari angka USD 4.700 pada 2023.
Meskipun target ini ambisius, Nezar mengingatkan bahwa tanpa adanya perubahan signifikan, Indonesia hanya diproyeksikan mengalami dua kali lipat kenaikan PDB per kapita pada periode yang sama.
Kata Nezar, pada tahun 2034 disebut sebagai titik balik yang sangat penting dalam perjalanan Indonesia menuju status negara berpenghasilan tinggi pada 2038.
Indonesia Berada di Jalur yang Tidak Dapat Terhentikan
Pada tahun tersebut, Indonesia harus sudah berada pada jalur yang tidak terhentikan untuk mencapai tujuan jangka panjang, yakni menjadi negara maju dengan ekonomi yang kuat, berdaya saing, dan berbasis digital.
"Di sinilah kita melihat pentingnya transformasi digital sebagai enabler, sebagai katalis utama. Dan kita punya momen yang penting di tahun 2034, tahun yang akan menjadi titik balik," ujarnya.
Dengan momentum yang semakin kuat, terutama di sektor ekonomi digital dan e-commerce, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan potensi tersebut dan mengatasi tantangan besar dalam mencapai PDB per kapita yang tinggi.
Menurutnya, transformasi digital bukan hanya menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi global pada 2045.
"Pada saat itu kita harus sudah berada pada jalur yang tidak terhentikan menuju status negara berperhasilan tinggi pada tahun 2038. Untuk mengoptimalkan momentum itu, ekonomi digital menjadi salah satu sektor yang harus digerak secara serius," pungkasnya.