Tekanan Pekerjaan di China Tinggi, Muncul Tren Jasa Pacar Sehari
Bisnis seperti ini mengandung risiko berubah menjadi prostitusi atau transaksi layanan seksual.
Tekanan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga yang menyita waktu, memicu tren di kalangan anak muda dewasa China untuk membeli jasa pacar dari perempuan pedagang kaki lima.
Melansir South China Morning Post, sejumlah wanita muda China bersedia menjual layanan tersebut. Tren ini cukup banyak diminati karena mudah diakses dengan harga jasa ekonomis.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Toilet viral di China ini seperti apa? Sebuah video viral memperlihatkan penampakan toilet di China yang sangat berbeda pada umumnya. Melansir dari unggahan akun Instagram @mksinfo.official, menyediakan bilik khusus. Jika pada umumnya, hanya dibagi dalam tiga kategori yaitu, wanita, pria dan difabel, toilet ini justru menyediakan bilik untuk couple. Artinya, di dalam satu bisa digunakan oleh dua gender dalam waktu bersamaan.
-
Apa yang menjadi tren makanan viral di China? Es batu panggang telah menjadi topik pembicaraan tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di seluruh dunia. Tak ada yang tahu apa yang akan menjadi tren selanjutnya.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa tren baru yang viral di media sosial China? Tren yang disebut "charger 5 menit" ini kemudian viral di media sosial, dan diikuti banyak masyarakat.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
Pada bulan April 2023, Southern Weekly pertama kali melaporkan fenomena “pacar jalanan” di seluruh negeri, tetapi kurang mendapat perhatian daring, hanya mendapat kurang dari 1.000 like di Weibo.
Hingga kemudian, baru-baru ini, pengguna internet daratan telah melihat layanan tersebut muncul di jalan-jalan Shenzhen yang ramai.
Para wanita muda dilaporkan terlihat menjual pelukan, ciuman, dan kebersamaan mereka di kios-kios pinggir jalan, yang memicu kembali wacana media sosial yang tersebar luas tentang ekonomi persahabatan berbayar.
Di sebelah stasiun kereta bawah tanah di Shenzhen, seorang wanita muda mendirikan kios dengan tanda yang tertulis “Satu yuan (Rp2.200) untuk pelukan, 10 yuan Rp22.000) untuk ciuman, 15 yuan (Rp33.000) untuk menonton film bersama.”
Dua perempuan lainnya mendirikan kios di alun-alun jalan pejalan kaki, dengan tanda bertuliskan: “20 yuan (Rp45.000) untuk membantu pekerjaan rumah tangga, 40 yuan (R90.000) per jam untuk minum bersama Anda.”
Laporan dari daratan menunjukkan bahwa beberapa dari mereka dapat memperoleh 100 yuan atau setara Rp225.000 dalam satu kali kencan.
Tren ini menimbulkan pro kontra, pengguna internet beranggapan bahwa aktivitas pacar jalanan ini bersifat sukarela bagi pelanggan dan para gadis. Selain itu, ini dapat dianggap sebagai cara untuk menghilangkan stres dan bersosialisasi.
- Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja
- Banyak Anak Muda di China Menganggur, Sulit Dapat Kerja Bergaji Tinggi
- Kronologi 28 Pengangguran Asal China Digerebek di Rumah Kontrakan Banyuwangi, Ternyata Tak Terkait Judi Online dan Prostitusi
- Pekerja di China Tak Bisa Pensiun, Ternyata Ini Penyebabnya
Sementara pengguna internet lainnya kontra terhadap tren ini. Mereka beranggapan, memberikan harga pada persahabatan wanita adalah tindakan yang tidak sopan dan merendahkan martabat perempuan.
Pada bisnis ini bahkan perempuan sangat rentan terhadap keselamatan mereka.
He Bo, seorang pengacara dari Firma Hukum Sichuan Hongqi, mengatakan kepada layanan 'pacar jalanan' saat ini beroperasi di luar kerangka regulasi hukum yang jelas dan mengandung risiko berubah menjadi prostitusi atau transaksi layanan seksual.
“Semua sektor masyarakat dapat membimbing kaum muda untuk mencari cara-cara sehat lainnya untuk terlibat dalam interaksi sosial yang normal guna memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka.”
Pada bulan Januari, seseorang berbagi foto di Xiaohongshu, yang mengatakan bahwa ia melihat seorang wanita muda mendirikan kios yang menawarkan jasa “kekasih satu hari” di Kota Kuno Dali, sebuah tempat wisata di provinsi Yunnan, China barat daya.
Foto tersebut memperlihatkan sebuah tanda yang berbunyi: "Kekasih satu hari, 600 yuan sehari. Aku bisa memberimu perhatian terhangat, termasuk makan bersama, berpelukan, berciuman, tetapi tidak berhubungan seks."