Terobosan Baru Dunia Medis, LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker Dikembangkan RS Indonesia
Setiap pengobatan memiliki risiko efek samping termasuk terapi radiasi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu efek samping jangka pendek.
Terapi radiasi dipertimbangkan sebagai salah satu treatment untuk beberapa tujuan, antara lain mengecilkan ukuran tumor sebelum operasi.
Terobosan Baru Dunia Medis, LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker Dikembangkan RS Indonesia
Terobosan Baru Dunia Medis, LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker Dikembangkan RS Indonesia
Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy saat ini menjadi terobosan dalam dunia medis untuk menangani kanker.
Terapi radiasi dipertimbangkan sebagai salah satu treatment untuk beberapa tujuan, antara lain mengecilkan ukuran tumor sebelum operasi, mengobati kanker, mencegah kanker kembali muncul, dan mengurangi nyeri akibat kanker yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
- Masih Terbaring di Rumah Sakit, Vidi Aldiano Ceritakan Efek Pasca Kemoterapi: Obat Lagi Perang Besar di Dalam
- Di RI Diminta Rp600 Juta buat Operasi & Perawatan Kanker, WNI Nekat Berobat ke Malaysia Syok Biayanya 10 Kali Lebih Murah
- Bisa Berdampak Bahaya, Ketahui Risiko Penggunaan Laser Wajah di Kulit Orang Indonesia
- Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan
"Jadi, sebelum dilakukan terapi radiasi yang penting adalah penentuan karakter dari kanker tersebut, apakah berespons baik terhadap terapi radiasi atau tidak,” ujar dr. Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad (K), dokter spesialis onkologi radiasi RS Siloam MRCCC dikutip dari Antara.
LINAC merupakan alat untuk memberikan perawatan radiasi sinar eksternal kepada pasien kanker. Sedangkan brachytherapy adalah perawatan yang menggunakan radiasi internal untuk pengobatan kanker.
Kedua cara itu dilakukan oleh ahli onkologi radiasi, ahli dosimetri dan fisikawan medis guna memenuhi kebutuhan spesifik pasien kanker meliputi rencana perawatan individual, metode pemberian, jadwal, dan dosis perawatan radiasi yang sesuai.
Efek samping jangka pendek radioterapi meliputi mual dan muntah pada pasien yang mendapat terapi radiasi di area perut dan saluran pencernaan, rambut rontok bisa terjadi pada area kulit yang mendapat terapi radiasi, serta perubahan kulit yang terkena terapi menjadi kemerahan.
Adapun efek samping jangka panjang yakni perubahan pada organ yang sensitif jika terkena radiasi dan perubahan organ reproduksi yang bisa berdampak pada kesuburan.
Grup RS Siloam, khususnya RS Siloam MRCCC Semanggi telah menjadi pusat perawatan kanker di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi terapi radiasi terkini, yakni Linear Accelerator (LINAC) dan brachytherapy.
Dengan tersedianya layanan radiasi tersebut, MRCCC dapat melayani lebih dari 36.000 terapi radiasi per tahunnya untuk pasien kanker.
Untuk menunjang penanganan kasus kanker di Indonesia, Grup RS Siloam juga memiliki 12 dokter spesialis onkologi radiasi yang tersebar di beberapa lokasi, yaitu di MRCCC, RS Siloam Agora Cempaka Putih, Lippo Village Karawaci, TB Simatupang Jakarta Selatan, Siloam Makassar, dan Siloam Surabaya. Tim medis layanan terapi radiasi telah dibekali dengan pelatihan dan pengetahuan mendalam tentang penggunaan LINAC dan brachytherapy dalam pengobatan kanker.
Calon pasien yang membutuhkan layanan terapi radiasi penanganan kanker bisa melakukan pemesanan jadwal konsultasi dokter melalui situs resmi www.siloamhospitals.com/cari-dokter, aplikasi MySiloam atau hubungi 1-500-181. Setiap pasien juga mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guna meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.