Hasil Autopsi Jenazah Anak Karen Idol akan Keluar 2 Minggu Lagi
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Selatan sudah melakukan autopsi terhadap jenazah anak dari pasangan Karen Pooroe alias Karen Idol dengan Arya Satria Claproth, yakni JCC (6). Ia meninggal diduga akibat terjatuh dari lantai VI The Aspen Resident, Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/2) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Hari ini kita sudah melaksanakan autopsi. Seperti rekan-rekan ketahui, pelaksanaan autopsi sudah selesai dilaksanakan yang dilakukan oleh tim dokter dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Selatan AKP Ricky Pranata Vivaldy, Jakarta, Rabu (19/2).
Ricky menyebut, untuk hasil autopsi sendiri akan keluar dua minggu lagi. Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu hasil autopsi tersebut.
-
Kapan orang itu dikuburkan? Penanggalan radiokarbon menunjukkan pria itu dikuburkan antara tahun 263 dan 342 Masehi dan dicirikan oleh lokasinya yang menyendiri, ciri khas makam dari periode ini.
-
Kapan kerangka perempuan ini dikubur? Tembikar yang ditemukan di makam itu menyatakan dia dikubur pada akhir dekade abad ketiga SM atau dekade pertama abad kedua SM, masa ketika Sardinia, yang menjadi pusat kebudayaan Punic atau Phoenician berada di bawah kekuasaan Romawi.
-
Kapan kerangka itu meninggal? Para arkeolog menemukan sebuah kerangka yang sangat utuh, yang diyakini merupakan milik seseorang dengan status sosial tinggi, dan diperkirakan meninggal sekitar 2.700 tahun yang lalu akibat gempa bumi.
-
Kapan wanita itu ditemukan tewas? Jasadnya ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel. Korban ditemukan tak bernyawa di satu penginapan, Jalan Raya Pemogan, Kamar Nomor 26, Lingkungan Banjar Taman, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 11. 30 Wita.
-
Bagaimana cara kerangka dimakamkan? Kerangka yang ditemukan dikubur dalam berbagai cara. Sebagian besar dikubur dalam liang lahat yang sederhana, tapi hampir sepertiga yang dikubur adalah bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak ini diletakkan dan dikubur salam wadah besar.
-
Kenapa proses pemakaman Dewi Sartika sulit? Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, banyak pejuang kemerdekaan dan tokoh-tokoh penting berada dalam kondisi sulit, begitu pula dengan proses pemakaman jenazah Dewi Sartika. Ini karena situasi perang yang kembali tersulut, karena tentara Belanda yang berusaha untuk kembali menjajah Indonesia setelah kekalahan Jepang.
"Untuk hasilnya, informasi dari tim dokter paling lama 2 minggu hasilnya. Hasilnya akan diberikan dari RS Kramat Jati kepada penyidik Polres Jaksel," sebutnya.
Ia mengungkapkan, autopsi yang dilakukan tim dokter dari RS Polri terhadap jenazah JCC tersebut memakan waktu selama kurang lebih 1,5 jam.
"(Proses autopsi) lebih kurang 1,5 jam, mulai dari menggali kubur, bongkar sampai pemakaman kembali," pungkasnya.
Sebelumnya, ZCC (6) meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai VI The Aspen Resident, Fatmawati, Jakarta Selatan. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (7/2) kemarin sekitar pukul 21.30 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama mengatakan, saat itu Arya Satria Claprot yang merupakan ayah dari korban sedang bekerja dengan menggunakan laptop sambil memakai headset. Korban juga masih terlihat bermain di dalam unit apartemen.
"Setelah beberapa saat, saksi (Arya) tidak melihat korban, dan kemudian mengecek pintu apartemen masih dalam keadaan terkunci dan kemudian mencari ke bawah dan bertanya ke security," kata Bastoni dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (9/2).
"Kemudian, saksi ke balkon dan melongok ke bawah saat itu melihat korban tergeletak di taman samping apartemen. Kemudian Saksi turun bawah ke Taman tempat korban jatuh, saat itu korban dalam keadaan tergeletak dan tidak bergerak," sambungnya.
Mengetahui hal itu, Arya langsung membawa anaknya tersebut ke Rumah Sakit Maya Pada dengan menggunakan mobil. Namun, nyawa korban tak dapat lagi terselamatkan.
Selain itu, menurut salah seorang saksi Haerudin yang merupakan pihak keamanan apartemen mengaku sempat ditanya oleh Arya terkait keberadaan anaknya tersebut.
"Menurut keterangan saksi Haerudin, pada sekitar jam 21.30 wib pada saat bertugas di loby bertemu dengan bapak korban Pak Arya, saat itu menanyakan 'anaknya di mana' dan lalu dijawab 'tidak tahu'. Lalu naik kembali (Arya) ke unit," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi memastikan penyebab tewasnya Dante bukan karena mengkonsumsi zat-zat berbahaya.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses ekshumasi turut melibatkan sebanyak 20 anggota polisi yang nantinya akan mengambil jasad Ella untuk kepentingan autopsi ulang.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca Selengkapnya