CEK FAKTA: Hoaks Bill Gates Beli Aplikasi Telegram USD600 Juta
Merdeka.com - Informasi yang mengklaim pendiri Microsoft, Bill Gates, telah membeli aplikasi chat Telegram beredar di media sosial.
Dalam unggahan tersebut menampilkan tangkapan layar berita Fox News yang memiliki headline “Kesepakatan 600 juta dollar (AS) Bill Gates membeli telegram”.
Berikut narasi yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
-
Data apa saja yang dijual di Telegram? Akun X milik perusahaan riset dan keamanan siber tersebut kemudian memperlihatkan beberapa data pribadi yang dicuri dan dijual oleh channel Telegram itu, antara lain KTP, BPJS Ketenagakerjaan, SIM, NPWP, BPJS Kesehatan, dan pas foto seseorang yang diblur.
-
Siapa yang berkolaborasi dengan Bill Gates? Mengenal Sosok Profesor Indonesia yang Kerja Bareng Bill Gates Ciptakan Nyamuk Wolbachia Sejak 2013, dia sudah bergelut dengan penelitian tentang nyamuk bersama World Mosquito Program Yogyakarta.
-
Kenapa Bill Gates merasa tidak masuk akal disebut miliarder? 'Jumlah uang itu sangat mencengangkan jika dibandingkan dengan kebutuhan pribadi,' ungkap Gates yang dikutip dari CNBC, Sabtu (5/10). Dia menjelaskan bahwa jumlah kekayaan yang besar tersebut sulit dihabiskan hanya untuk kepentingan pribadi.
-
Siapa yang Trump ingin jual TikTok? Penjualan TikTok kepada perusahaan Amerika akan menjadi salah satu cara untuk mencapai hal tersebut.
-
Apa yang dikatakan Bill Gates tentang pekerjaannya? 'Saya bekerja keras karena saya mencintai pekerjaan saya.' – Bill Gates
-
Apa yang ditawarkan Telegram Premium palsu? Penipuan phishing ini memanfaatkan ketenaran Telegram Premium serta fitur hadiah yang ditawarkan. Sebagai informasi tambahan, Telegram Premium adalah layanan berlangganan yang memberikan akses ke fitur eksklusif bagi pengguna aplikasi chatting Telegram.
"Bill Gates baru saja membeli aplikasi Telegram untuk mempertahankan kendali atas informasi apa yang dapat dibagikan, dipikirkan, dan diteliti orang. Dia juga memiliki lebih banyak lahan pertanian di AS daripada siapa pun. Ini adalah orang yang dinyatakan bersalah mencoba mencoba dan memonopoli pasar browser internet pada tahun 1998."
©FacebookPenelusuran
Hasil penelusuran, dilansir dari AFP, Telegram mengatakan bahwa Telegram tidak dijual. "Telegram tetap sepenuhnya dimiliki oleh Pavel Durov." pernyataan Telegram.
Selain itu Durov, pendiri dan CEO Telegram, telah menulis di saluran Telegramnya tentang bagaimana dia tidak akan menjual aplikasi tersebut, dan mengumpulkan USD 1 miliar untuk memastikan kemandirian perusahaan.
"Kami tidak akan menjual perusahaan seperti para pendiri WhatsApp. Dunia membutuhkan Telegram untuk tetap independen sebagai tempat di mana pengguna dihormati dan layanan berkualitas tinggi dipastikan," tulisnya dalam sebuah posting pada 23 Desember 2020.
Dilansir dari Reuters, juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa Bill Gates tidak memiliki hubungan keuangan dengan Telegram.
Kesimpulan
Klaim Bill Gates membeli telegram adalah tidak benar. Faktanya, pendiri Telegram Pavel Durov tidak akan menjual aplikasi tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://factcheck.afp.com/bill-gates-has-not-bought-telegram-messaging-apphttps://www.reuters.com/article/factcheck-gates-telegram-idUSL1N2LZ1R9 (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap di Bandara Bourget, Paris, saat bepergian dengan jet pribadi. Penangkapan dilakukan terkait surat perintah di Prancis.
Baca SelengkapnyaDurov dituduh melakukan kejahatan terorganisasi, perdagangan narkoba, penipuan, perundungan siber, dan promosi terorisme.
Baca SelengkapnyaElon Musk justru pemerintah Prancis menangkap Mark Zuckerberg bukan Pavel Durov.
Baca SelengkapnyaGugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan dalam laporan Bloomberg yang menyebut xAI dapat investasi jumbo.
Baca SelengkapnyaAda alasan di balik pendiri Microsoft mengatakan hal itu.
Baca SelengkapnyaTikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.
Baca SelengkapnyaJulukan ini tidak biasa. Ia mengambil nama itu dari pendiri kerajaan Mongol.
Baca SelengkapnyaOtoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaAsisten Agen Khusus yang bertanggung jawab atas masalah ini, Amanda Culver menggambarkan skema dan penipuan yang sering kali dimulai di platform media sosial.
Baca SelengkapnyaNasib TikTok saat ini tergantung pada keputusan Mahkamah Agung AS, meskipun tidak ada kepastian bahwa pengadilan akan menerima kasus ini untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaIni akan menjadi kasus yang sangat jarang terjadi di mana seorang karyawan menjadi lebih kaya daripada pendiri perusahaannya.
Baca Selengkapnya